Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Hati (Yang) Lara

Hati (Yang) Lara

Rara HS

5.0
Komentar
2
Penayangan
1
Bab

Sekar Larasita namanya, biasa dipanggil dengan sapaan Lara. Seorang gadis berusia dua puluh satu tahun. Sejak bayi, hidup di Panti Asuhan. Di Panti Asuhan itu, ada aturan. Kalau penghuni sudah berumur lebih dari dua puluh tahun, harus segera keluar. Entah untuk bekerja ataupun menikah. Pemilik Panti Asuhan itu sangat menyayangi Lara. Namun, peraturan tetaplah peraturan. Diusia Lara yang sekarang, harus segera meninggalkan Panti. Hingga pada suatu hari, datang seorang lelaki paruh baya, untuk melamar Lara. Lara pun mau menerima lamarannya, agar bisa segera keluar dari Panti. Bagaimana nasib Lara selanjutnya? Ikuti kisahnya dari bab ke bab.

Bab 1 BARATA

"Lara, dipanggil ibu!" seru Shafira, salah satu teman penghuni panti asuhan yang usianya satu tahun dibawah Lara.

"Ada apa?" tanya Lara, yang tengah mencuci baju, gegas mengeringkan tangan dengan handuk yang tergantung di atasnya.

"Biasa ... " ujar Shafira yang kemudian pergi begitu saja, meninggalkan Lara di ruang cuci.

Lara gegas menuju kantor panti, untuk menemui ibu pengasuh, yaitu Haryanti. Haryanti tengah menerima tamu seorang lelaki paruh baya.

"Ibu panggil Lara?" tanya Lara dengan kepala menunduk.

"Iya, duduklah sini," jawab Haryanti sembari menepuk kursi di sebelahnya.

Lara pun menuruti titah ibu pengasuhnya itu, duduk dan menunggu ada apa sebenarnya dirinya dipanggil.

"Lara, ini Pak Barata, beliau sedang mencari istri. Kebetulan, anak asuh di sini yang paling tua adalah kamu. Jadi, ibu meminta kamu untuk menerima pinangan beliau," ujar Haryanti dengan sangat hati-hati.

"Apa, Bu!" seru Lara, yang tentu saja sangat terkejut dengan apa yang ia dengar.

"Lara, yang sopan. Ada pak Barata," lirih Haryanti.

"Tapi, Bu ... " Lara tidak sanggup lagi melanjutkan ucapannya, dia malah menangis tergugu.

"Lara, saya Barata, izinkan saya membawamu, untuk saya jadikan istri. Kamu jangan khawatir, saya seorang duda, dan anak-anak saya semua sudah besar, bahkan ada yang mempunyai cucu juga. Tetapi, saya butuh teman hidup untuk mendampingi di setiap kegiatan bisnis yang saya jalani," jelas Barata, tanpa ada yang meminta.

Namun, Larasita tidak sanggup berkata-kata, dia makin menangis, terisak, hingga bahunya berguncang.

"Pak Barata, mohon maaf, ya, kalau Larasita belum bisa menjawab. Tapi Insya Allah, saya sebagai ibu asuhnya akan memberi pengertian lagi," ujar Haryanti dengan sangat hati-hati, takut menyinggung tamunya itu.

"Iya, Bu Haryanti, tidak apa-apa. Kalau begitu saya permisi dulu. Besok pagi atau siang, saya akan kembali lagi kesini untuk keputusannya. Owh ya, ini ada sedikit untuk kebutuhan anak-anak panti, dan ini hadiah untuk Lara," pamit Barata, sembari meninggalkan amplop coklat besar berisi sejumlah uang dan satu kotak beludru berwarna merah yang khusus ia berikan untuk Lara.

"Baik pak Barata, kamu sangat berterima kasih atas bantuannya. Semoga Allah membalas segala kebaikan ini dengan rejeki yang berlipat ganda, dan bermanfaat bagi kami di panti, Aamiin," harap Haryanti.

"Lara, simpan baik-baik ini. Di dalam ini ada sesuatu. Besok, saya datang ke sini lagi. Kalau kamu menerima pinangan saya, kenakan barang yang ada di dalam kotak ini. Tapi kalau kamu menolak, kembalikan!" pesan Barata tepat di samping telinga Lara.

Tentu saja, hal itu membuat Lara sedikit mendongak, melihat langsung ke arah dua manik mata Barata, kemudian Lara hanya mengangguk lalu kemabli menunduk, masih dengan isakan yang tertahan.

Seperginya Barata, Haryanti meraih Lara ke dalam pelukannya, membiarkan gadis cantik nan ayu, dengan kulit putih bersih bak porselen, rambut panjang kecokelatan seperti orang luar negeri, dan tubuh ramping semampai bak manekin itu menangis dalam pelukannya.

"Maafin ibu, ya, Lara, kalau ibu meminta kamu yang menerima pak Barata. Kamu tahu sendiri kan kalau tinggal kamu di sini yang umurnya lebih dari dua puluh tahun. Sesuai aturan, anak asuh yang umurnya lebih dari dua puluh tahun, harus segera meninggalkan Panti ini, entah menikah atau bekerja," ujar Haryanti sembari mengelus rambut panjang nan cantik menjuntai itu.

"Tapi, Bu, Lara takut," ujar Lara masih dengan Isak tangisnya yang terdengar menyayat hati.

"Ibu sebenarnya berat, tapi ini sudah aturan yang tertulis di panti ini. Terima saja, ya, Sayang, ibu lihat pak Barata itu orang baik kok. Dia juga orang kaya. Kalau kamu hidup sama beliau, ibu yakin kalau kamu tidak akan pernah merasa sedikitpun kekurangan," bujuk Haryanti.

"Tapi Bu, pak Barata sangat jauh umurnya sama aku. Aku baru dua puluh satu tahun, Bu! Dan bisa saja pak Barata itu umurnya lebih dari enam puluh tahun!" ujar Lara dengan tangis yang tidak juga berhenti.

Tanpa Haryanti dan Lara ketahui, dari jendela luar ada yang menguping pembicaraan mereka, siapa lagi kalau bukan Shafira dan Tiara, dua anak panti yang tumbuh besar di panti bersama Lara, dan usianya tidak jauh dari Lara.

Usia Shafira dua puluh tahun, sedangkan Tiara sembilan belas tahun. Dua anak ini, sangat berharap Lara segera keluar, pergi meninggalkan panti, karena mereka berdua tidak suka banyak orang di panti itu hanya sayang dengan Lara, tidak dengan keduanya.

"Ssstt, ayo balik ke kamar!" Tiara mengajak Shafira untuk kembali ke kamar, menghentikan kegiatan menguping.

Shafira tanpa menjawab, mengikuti langkah Tiara menuju kamar. Sesampainya di kamar, keduanya tertawa terbahak-bahak.

"Hahahaaaa! Akhirnya, usaha kita mulai membuahkan hasil!" seru Shafira.

"Hahaha, betul kak, betul! Kakak memang pinter!" puji Tiara sambil mengacungkan dua jari ke arah Shafira.

"Coba, kamu sekarang hubungi kakek tua itu, kamu bilang kalau kamu akan membantu untuk membujuk Lara, agar mau menerima pinangannya, hahahaaa!" pinta Shafira ke Tiara, masih dengan tawanya yang seakan tidak berhenti.

"Oke kak!" jawab Tiara.

Tanpa mereka berdua sadari, ada sepasang mata, dan sepasang telinga yang melihat dan mendengarkan apa yang mereka berdua bicarakan.

BERSAMBUNG...

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Hati (Yang) Lara
1

Bab 1 BARATA

28/06/2023