Seorang wanita yang mengejar cinta pertamanya. Namun sayang setelah direnggut semua kesuciannya. Kehamilan di depan mata, Awan melakukan hal yang membuat Cahaya benci sebenci bencinya. Hingga saat tak diduga, Cahaya yang frustasi meluapkan emosi di sebuah taman kota. Dan di sanalah dia bertemu dengan Bintang. Kakak kandung Awan yang sudah dianggap Ayah Awan sedari kecil. Tanpa disadari ternyata ada sebuah operasi warga. Karena tempat itu sering kali untuk melakukan hubungan yang tidak tidak. Pernikahan itu, dihadiri oleh Kakak tertua Cahaya dan dia sahabat dari Bintang. Tidak ada yang bisa mengelak, hingga saat usia pesta perpisahan di sekolah. Cahaya mengalami kecelakaan. Kebutaan dan tidak sadarkan diri hingga beberapa tahun lamanya.
Seorang pria muda yang pergi karena kekecewaan yang dia dapatkan. Seorang yang sangat dia cintai ternyata sudah menikah dengan kakaknya. Kakak kandung yang dulu dia anggap sebagai orang tua tunggalnya.
" Kenapa kalian menyembunyikan hubungan kalian dibelakang ku!"
" Jika anak itu terlahir berarti sudah dua tahun. Baiklah saatnya untuk tes DNA. Oke, siapa yang berkhianat dua tahun lalu. Aku tidak mungkin kan! Hah, "
" Sejak kapan? Mereka dekat?" lalu sebuah bayangan dimasa lalu. Dimasa saat itu mereka sedang duduk di bangku SMP di penghujung tingkatan.
Waktu itu....
Seorang gadis SMP tingkat akhir memilih pulang dari sekolah. Karena dia ingin mengikuti pujaan hatinya supaya tidurnya lebih tenang.
" Lo diikuti cewe cupu itu terus,Wan?" tunjuk Banyu pada Cahaya yang berjalan dibelakang mereka.
" Setiap hari tanpa absen, dapat coklat dari dia kan? Enak kali bagi ?" ucap Langit.
" Nih, habiskan saja." ucap Awan dengan wajah datar.
Mereka bertiga berjalan menuju rumah Awan, tanpa mempedulikan Cahaya mengikuti mereka. Hingga akhirnya mereka sampai di rumah Awan. Mereka bertiga masuk, sedangkan Cahaya baru saja sampai di depan gerbang rumah itu. Dan melihat kearah dalam rumah Awan. Melihat kiri kanan di pekarangan rumah pria pujaannya.
Saat akan meninggalkan rumah itu, ada seseorang yang memanggilnya. " Kamu temannya Awan ya? Masuk aja." ucap Bintang Kakak yang dianggap Ayah oleh Awan. Dan mengakui didepan teman-temannya bahwa Bintang adalah Ayahnya.
Cahaya menoleh dan tersenyum kecil, " tidak om. Saya titip ini aja buat Awan. " Bintang menerima bingkisan itu dan mencium aromanya.
" Ini beli atau masak sendiri?" tanya Bintang penasaran karena aroma masakan itu sangat sedap.
" Em.. bikin sendiri Om. Kalau begitu saya pamit ya om, permisi." Cahaya pamit dan segera pergi dari sana. Berdoa semoga Awan mau memakan makanan tersebut.
Bintang masuk ke ruang tengah dimana ada tiga anak remaja yang sedang sibuk dengan tugas ditangannya.
" Wan, ini ada bingkisan dari Teman perempuan kamu." ucap Bintang dengan menenteng bingkisan itu.
" Buang aja. Kita sudah pesan makan. Bentar lagi datang." ucap Awan tanpa bertanya siapa pengirimnya dan mencoba sedikit masakannya.
" Ya ampun kok enggak kamu cobain dulu?!"ke heran Bintang.
" Ogah ada peletnya itu !! Buang aja!!" lantas Bintang membawa makanan itu ke dapur. Dia mencoba makanan itu sedikit demi sedikit. Hingga tidak terasa makanan itu dia habiskan. " Seenak ini dibuang. Pintar kali dia masak." batin Bintang. Bintang mencoba sambal kering cumi-cumi kecil yang dibuat oleh Cahaya.
**
Hari berganti hari, setiap kali Awan pulang dengan teman-temannya. Ada anak perempuan yang selalu memberikan bingkisan itu. Bintang lah yang menerima dan menghabiskan makanan yang dikirimkan oleh Cahaya. Hingga akhirnya kelulusan SMP, Bintang menikmati makanan itu. Makanan yang menurutnya selalu enak dan berkesan dilihat nya.
" Anak itu pintar masak juga. Terhitung sudah banyak sekali aku mencoba masakannya." gumam Bintang saat menikmati makanan dari Cahaya yang akhir - akhir ini Awan juga menikmati kelezatan masakan itu.
Pagi hari saat pesta kelulusan SMP. Saat itu, Cahaya memberikan sebuah buku story dan tentu saja makanan yang telah dibuat oleh dirinya.
" Ini buat Lo, gue fans Lo no satu. Em.. makasih sudah suka dengan masakanku. Emm selamat atas nilai tinggi yang kamu dapatkan ya dan sampai jumpa lagi." ucap Cahaya sebelum benar-benar pisah dari Awan. Karena hari itu dirinya harus ikut pindah ke luar kota mengikuti apa yang orangtuanya inginkan. Cahaya berjalan lurus menuju parkiran mobil di sekolah itu. Tidak sengaja bertemu dengan seseorang yang iya temui benar Minggu terakhir. Saat menitipkan makanan ke pria yang dia kagumi.
" Eh Om, permisi ya om. Emm terimakasih atas bantuannya memberikan makanannya ke Awan. Dan mulai besok saya akan berhenti mengirimkan makanan itu om." Entah apa yang ada dalam hati Bintang merasakan kehilangan saat Cahaya berbicara seperti itu.
" Emang kenapa? Sudah menyerahkan mendapatkan hati Awan?" tanya Bintang basa basi sedikit tahu Bintang tentang perasaan Cahaya kepada Awan. Mungkin saja bisa dibilang cinta pertamanya atau cinta monyet.
" Oh tidak Om. Karena saya harus pindah rumah dan sekolah saya sudah tidak disini lagi. Jadi yang mungkin hanya melihat dari jauh saja mengaguminya lagi. Saya permisi om , orang tua saya sudah menunggu.'' ucap Cahaya yang pergi dari hadapan Bintang. Tanpa disadari, Awan yang akan menghampiri Cahaya melihat dan mendengarkan pembicaraan tersebut.
" Saat aku ingin mencoba dekat kenapa kau pergi sih?" batin Awan sebelum mendekati Bintang.
" Mereka dulu pernah dekat. Apa semua masakan yang dimasakin Cahaya memang enak. Aku rindu rasa masakan itu. Cuti liburan kali ini aku harus pulang. Toh aku minta makan sama Kakak iparku. Buanglah ego ku, aku ingin tahu semua." monolog Awan yang mulai merapikan untuk dia bawa pulang ke Indonesia. Mungkin karena rindu masakan dari tanah Indonesia, dia memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Namun dia juga dengan tujuan sesuatu yang lain. Mendatangi pernikahan sahabatnya Banyu.
Saat mengambil pakaian terjatuh lah sebuah foto, dimana ada Cahaya dan dirinya. Dia mengingatkan kembali walaupun sakit hatinya datang.
" Foto ini, foto saat aku!"
" Usia kandungan saat itu?" Awan kembali mengecek sebuah pesan dari dokter yang tak lain ibu dari Banyu. Yang saat itu memeriksa Cahaya. Dan saat itu dia tahu Cahaya hamil, lalu beberapa kebodohan yang dia berikan kepada Cahaya.
" Pernikahan mereka, kata Kak Bintang bulan April diawal bulan. Dan waktu itu tanggal yang sama dengan..." ya, Awan baru menyadari bahwa tanggal pernikahan yang diberi tahu kan oleh Bintang. Sama saat Awan terbangun di sebuah kamar hotel dan disampingnya ada Jingga. " Shitt, apa dia menjauhi aku. Karena dia melihat itu. Oh... Tidak berarti malam itu dia ada dan menyaksikan kegilaan ku dengan Senja. Tapi kata Kak Bintang dia ketemu dengan Cahaya di pinggir jalan. " Lalu, dia mengingatkan kembali saat dua hari setelah itu. Bintang menceritakan pernah bertemu teman SMP yang dulu sering memberikan masakan.
" Wan, gadis cantik yang waktu SMP masih ingat kan? Aku kemarin ketemu sama dia. Kasihan banget enggak dapat cinta kamu eh... Malah dia diselingkuhi sama pacarnya. Kasihan, semoga pacarnya karma. Lagian kenapa sih,Wan. Lo enggak coba dulu buka hati sama gadis itu. Tapi... Kayaknya nih aku lihat dia sudah tidak obsesi lagi sama kamu. Mungkin karena....