Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dannisa Cahya

Buku Dannisa Cahya (2)

Pernikahan Penuh Rahasia

Pernikahan Penuh Rahasia

Romantis
5.0
"Selama tiga bulan, aku terperangkap dalam permainan ini, Kieran. Apa kau memang berniat menghancurkan segalanya? Apa semua ini hanya permainan bagimu?" teriak Nara dengan mata yang hampir meneteskan air mata, suaranya bergetar penuh kebingungan dan kekecewaan. Di hadapannya, pria dengan sosok tinggi dan tampan berdiri tegak, wajahnya datar dan matanya tajam seperti pisau. "Apakah kau benar-benar tidak peduli dengan pernikahan ini?" tanya Nara, suaranya menjadi lirih, hampir seperti bisikan angin di tengah hutan yang sunyi. Kieran menghela napas, mengalihkan pandangannya sejenak, kemudian menatap Nara dengan ekspresi yang sulit dibaca. "Dengarkan aku baik-baik, Nara. Aku menikahimu karena itulah yang diinginkan ayahku. Bukan karena aku mencintaimu. Jangan pernah berharap itu, meskipun aku harus menanggung rasa malu menjadi suami dari seorang gadis yang hanya dikenal sebagai putri petani desa," jawabnya dengan nada dingin, nada suara yang membuat daging di tubuh Nara menggigil. Nara terpaku, lidahnya terasa kaku di mulut, matanya membulat lebar saat kata-kata Kieran menyusup ke dalam hatinya seperti jarum yang menusuk perlahan. Perasaan itu, yang selama ini dia pendam, seolah-olah mencair, berubah menjadi sepasang mata yang berisi air mata yang sudah tak mampu ia tahan lagi. Kieran menatapnya, terlihat sejenak ragu, namun segera mengalihkan pandangannya. Pernikahan ini adalah hasil dari utang yang ditinggalkan oleh ayah Nara, utang yang tidak sempat dibayar hingga akhir hayatnya. Kieran, pewaris dari keluarga terkaya di kota, diikat oleh perjanjian yang mengharuskannya menikahi Nara, mengikat hidup mereka dalam kontrak pernikahan selama sembilan puluh hari. Di dalam rumah tua yang kini jadi rumah mereka, Nara merasa semakin terperangkap. Hatinya bergejolak dengan pertanyaan yang tak kunjung terjawab-apakah selama tiga bulan ini mereka hanya akan terus hidup dalam kebencian, ataukah ada secercah harapan di balik semuanya?