Ranjang Panas Hot Daddy
ke meja nomo
ggan di meja nomor delapan. Ia segera mengantarkan na
senyum ramah pada pelanggan. Lalu membawa k
bekerja di restoran tersebut selama dua tahun. Rania terpaksa berhenti kuliah dan m
tinggal di sebuah kampung kecil di Jawa Tengah. Sedangkan ayahnya m
buah telepon. Keningnya mengernyit melihat nama kontak David yang tertera pada
ah nelpon," gumam Rania lalu berdehem sebe
" sapa
uara wanita yang menyahut sapaannya. "Apak
"Ada apa yah? Ini siap
antara tengah dirawat di rumah sakit kami. Pasien menjadi korban kecelakaan dan kondisinya sedan
alam sekejap membuatnya hampir terjatuh. "A-apa belum ada keluarga ... yang datang?" tanya
da jawaban. Mohon untuk segera menginformasikannya pada keluarga p
isa didengar jelas oleh Rania. Wanita itu hanya dapat menahan tan
yang letaknya tak jauh dari dapur. Rania tampak gugup saat hendak mengetuk pintu. Pasalny
ukanya perlahan membuat perhatian sa
anya sedikit bergetar karena men
a?" tanya mana
Kakinya bergerak menuju meja sang manajer.
n kepalanya. Jujur saja ia tidak berani jika harus bert
waktunya kau pulang." Manajer itu langsung memalingk
Pak, saya mohon diberikan izin. Tunangan saya sedang dirawat di rumah sakit karena kecela
un kecuali jika musibah orang tua meninggal dunia. Apalagi ini, tunanganmu! Heh! Dengar ya," manajer itu mengarahkan pulpen yang ada di tangannya pada Rania. "Tunanganmu masih memiliki keluarga lengkap
di ujung seolah siap menetes saat itu juga. Dirin
on keluarga David. Dua kali panggilan ke nomor telepon ibu David dan tidak ada jawa
wab teleponku?" gumam Rania lalu men
nia
njak saat melihat Bertrand-sang manajer yang keluar dari ruan
menyuruhmu balik kerja bukan main handphone!" gert
it Rania dengan
nya membuat Rania pergi dari tem
berada di dapur untuk menetralkan perasaan yang sedang berkecamuk di hati
nya Gea, salah satu te
papa," jawabnya lalu pergi ke arah meja dapur untuk kemba
*
r matanya kembali mengalir membuat pandangannya kunang-kunang. Rania sege
uki ruangan rawat inap ketika m
Bu Dewi dan lan
an Bu Dewi sembari sesenggukan. Bu Dewi pun ikut menang
u?" tanya Rania ketika p
tak berdaya dengan banyak alat ruma
i operasi. Limpanya pecah karena benturan keras saat kecel
perasi, Bu?" tanya Rania melihat
untuk biaya operasi. Usaha Bapak sedang
apa biayanya, Bu?"
ta, Ran," lirih Bu Dewi disusul tangisnya mengingat sangat sulit mendapatkan uang
ang sangat besar. Kakinya lemas memb
napa?" tanya
ah ada kabar?" tanya Rania tanp
ruan. Dirinya merasa bingung sekaligus cemas. Kemana i