Up World: After Fraction
kecerdasan buatan modern sebagai dasarnya, perusahaan ini menanamkan kecerdasan buatan yang telah merek
ma Sastro untuk menikahi Assic yang merupakan seorang manusia dengan jiwa buatan, dari pernikahan mereka tersebut lahi
ara dengan mengeluarkan gelombang otak yang tinggi untuk menciptakan suatu wujud materi entah itu sebuah pedang atau bahkan api, para keturunan Assic semuanya memiliki
sepuluh milyar manusia, dengan peningkatan populasi tersebut para manusia murni mengalami ketakutan akan kemampuan yang di miliki para manusia campuran, karena hal tersebut membuat ketakutan
demo biasa menjadi menguasai sebuah kota, dari sebuah kota berhasil menguasai satu kabupaten sampai, akhirnya semua negara di bumi runtuh membuat bumi terbelah menjadi dua wilayah kekuasan dengan wilayah selatan yang di huni para manusia murni di bawah pemerintahan Federasi PPB, sedang
belumnya dengan menyerang sebuah wilayah bernama Lama yang merupakan ibukota Aghas
dan menguasai hampir seluruh wil
sebelum serangan Fe
gital berbunyi keras di sebuah kamar berukuran dua
an yang mencoba meraih alarm yang sudah mengganggu tidur lelapnya, setelah ia berhasil mematikan alarm tersebut
jendela, ia melihat sinar matahari yang sudah terang menerob
a pintu kamarnya ter
kamar anak laki-laki tersebut sembari marah-marah kepadanya
ti saat melihat anak laki-laki yang bernama Astra di hadap
adis tersebut dengan tangan yang menutupi mat
suk tapi kenapa aku yang di marahi?" ucap Astra sembari menangkis
sesaat sebelum ia keluar dari kamar Astra de
rangkat ke sekolah dengan berjalan kaki berduaan melewati troto
ebiasaan burukmu itu?" tanya Estia dengan ke
ngan mulut yang masih mengunya
ai terlihat, dengan wajah yang menahan emosi Estia menjawab pertanyaan polo
mulutnya yang masih mengunyah potongan terakhir roti yang ia bawa,
stia sontak menghentikan langkah kakinya
Estia yang tiba-tiba menginjak kaki kanan
n bagaimana? Aku khawatir denganmu! Kamu saat ini hanya hidup se
karena merasa bersalah kepada Estia karena telah membuat dirinya khawatir, tiba-tiba Esti
seperti itu!" "Masih kecil sudah jadi sampah," terengar bis
banyak orang," ucap Astra yang mencoba m
hawatir akan kondisimu?" tanya Estia yang
t kekasihnya yang bersedih membuat Astra kembali berjalan dengan tangan yang menggenggam telapak tangan kecil
n pacarnya membuat Estia berta
anyaan polos dari kekasihnya tersebu
a menjadi merah merona, dengan perasaan yang campur aduk ia melepas
tanya Astra yang memegang ka
yang berjalan cepat mening
awat tempur yang sedang terbang ren
stia kepada pacarnya itu yang
Astra dengan mata menatap ke arah Estia yang teng
uara ledakan bom yang
uhkan banyak sekali bom ke tempat mereka berada, y
tempat perlindungan yang aman, terlihat gedung-gedung tinggi perkantoran di sana
dengan berbagai kondisi tubuh dengan mulut yang berusaha menahan muntah yang sedikit lagi a
bang masuk ke dalam gorong-goron
ndungan mereka, saat hendak turun ke dalam lubang tersebut secara mendadak sebuah granat lontar m
ersimbah darah di bopong oleh sekumpulan tentara berpakaian taktis lengkap, dengan le
yang sangat lirih mencoba tak melepaskan genggaman-nya
n Estia yang hendak mereka bawa, membuat tentara musuh tersebut m
, sehingga ia terjatuh ke dalam lubang gorong-gorong bawah tanah meninggalkan Estia yang te
yang kotor dan bau, perlahan pandangan-nya terus memudara sebelum akhirnya ia tak
t Astra yang telah lulis sekolah menengah atas tengah berdiri di
arna hitam, Astra memasuki gerbang Academy kemiliteran dengan penuh semanga