icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Up World: After Fraction

Bab 3 Kegilaan Seorang Manusia

Jumlah Kata:1915    |    Dirilis Pada: 12/11/2022

k semak, Astra melihat ke arah pagar

awat tersebut, nampak jelas dari raut wajah Astra yang merasa kesa

Memangnya tak ada tempat lain?" uca

an pergi dari lokasi tersebut, tanpa pikir panjang Astra dengan cepat l

mpat itu, sesak kemudian penjaga yang akan menetap itu pun menolehkan pandanga

empatan dengan cepat Astra

n kecepatan yang tinggi, dengan cepat peluru tersebut melewati sela-sela lubang dari pagar kawat dan

tersebut menolehkan pandangan-nya ke arah teman-nyah yang sudah terkena tembakan, dengan sigap Astra langs

ga lain yang sedang menuju ke sana, Astra mengeluark

elah semua kawat berhasil dirinya potong, dengan segera ia memasuki wilayah dalam camp melalui cela

pakaian prajurit tersebut, setelah memakai pakaian yang ia lucuti barusan tanpa basa-basi dirinya l

ya yang tengah berjaga. Tanpa bertele-tele Astra langsung menghampiri salah satu prajurit yang berada di sana, n

tugaskan untuk menyampaikan ini dan menggantikan tugasmu sementara sampai kau kem

urit penjaga yang baru

dua dengan prajurit penjaga yang lain-nya, ketika suasana sedang sunyi-sunyinya secara t

yang Astra tembakan mengenai dahi dari prajurit tersebut

ta dengan amunisi yang berada di ruangan tersebut, dengan santai dirinya

menuju ke menara komando di lokasi bagian timur camp, setelah Astra tiba di bagian ujung uta

ri menara komando tak dapat menjangkau dari posisi tower air tersebut, As

enyimpanan, setelah satu buah peluk cat berhasil ia kongkang ke dalam senam tersebu

nyipit membidik kepala targetnya

n, sebuah peluru cat pecah di kepala prajurit itu yang membuat sis

a rencanakan, ia mulai turun dari atas tower air

tan dirinya membuka pintu tersebut sedikit di sambung melempar

emua orang yang berada di sana terkena granar cat berwarna merah tengah berpura-pura mati g

ba puluhan tembakan cat peluru mengarah ke dirinya, beruntung ia cepat-cepat menutup p

akan meledak ketika benang yang mengait di pintu tertarik saat pintu terbuka, sehingga benang

ati saat mengaitkan benang dengan pintu jika, sampai pin tersebut t

enang berhasil ia kaitkan ke pintu, bergegas dirinya m

lam ranselnya yang langsung saja ia kaitkan ke seb

setelah kakinya menatapakan ke atas tanah terdengar suara ledakan dari puncak

mun, dirinya tak tahu lagi harus berbuat apa, Astra terhenti di b

erengah-engah karena terus berlar

hangar yang tampak tak ada orang, melalui sebuah celah

n wajahnya dan mengintip ke dalam hangar i

ar pesawat?" gumam Astra di dalam hatinya ketika

alu tua, ku rasa bisa di gunakan," ucap

ari memeriksa tank yang ia naiki itu, tangan Astra membuka sebua

an juga pelit senjata mesin-nya! Berarti ini boleh ku gunakan

n sudah pergi untuk mencari makanan, sedangkan itu dari ketinggian nampak para prajurit di camp pelatihan yang

menuju ke arah barak para prajurit, nampak thank tersebut menerabas karung-karung pasir, mobi

an menghindari tank yang menggila itu agar tak be

dinding yang menampilkan kejadian yang terjadi di camp pengujian, terlihat Bella yang menggeleng-g

embakan meriam berkali-kali

tu di dalam ruang kendal tank terlihat Astra yang nampak kesusahan mengendalikan tank itu sendirian, sesekali dirinya harus berhenti untu

a menembakan peluru cat para prajurit yang bergerombol hingg

anya itu, tak lama berselang dirinya mendeng

ekarang!" panggi

pong yang terhubung dengan bagian dalam tank ia melihat pengawas

ta itu kepada Astra yang baru sa

seketika diam tak mela

di sebuah arena perang berupa dataran lapang, terlihat banyaknya bekas lubang yang menandakan telah terjad

ya Astra yang mel

enjawab pertanyaan-nya, "Ini adala

akukan uji tempur?" tanya Astra yang tak percay

ab pengawas Julia sembari berjalan menuju b

adi pasukan elit gerak cepat yang akan menjalani berbagai misi," ujar pengawas tersebut seraya membuka se

di buka oleh pengawas Julia, nampak sebuah robot besi be

alan perlahan mendekat ke benda terse

asukan elit lain-nya gunakan ketika turun ke me

nan yang di jaga oleh mesin penembak otomatis berkaliber besar dan sesekali kamu akan di hujani oleh mortir," ujar Julia seraya tersen

n oleh pengawas Julia hanya bisa terdiam seraya b

bercampur dengan keringat dan debu. Hujan, panas, malam, siang Astra lalui dengan p

engan baju besi canggih Exxo Armor yang masih ia kenakan di tubuhnya, banyak goresan

an menghampirinya seraya bertanya k

wajah Astra yang sudah bermandikan keringat yang sudah me

mu di Pagerca," kata Julia yang seraya menaiki Jeep untuk menuju asram

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka