icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Up World: After Fraction

Bab 2 Memasuki Neraka

Jumlah Kata:1951    |    Dirilis Pada: 12/11/2022

rang yang sedang mengantre termasuk dengan Astra yang menjad

orang tentara yang dud

rgi sekarang giliran dirinya yang maju untuk mengurus

ntara di hadapan Astra yang menjadi pengurus a

Astra dengan su

ak kalau lemah?" tanya tentara tersebut dengan

ra membuat para tentara Aghastia yang be

h saya," perintah ten

kan wajah tentara tersebut dengan sangat seksam

adi kembali berusaha menahan tawanya

panggil saya pak," ucap tentara di hadapan Astra t

.. Eh, kak maksud saya!" ucap A

mood dari tentara tersebut menjadi hancur, seraya menaruh selem

! Eh ... Maksudnya kak!" jawab

sesukamu saja," kata t

ini?" tentara tersebut mulai bert

liter sebenarnya sangatlah pribadi," Astra

ntar tadi kem

pok tentara dari Federasi di depan hadapan saya, dan saya ingin terjun ke medan pertempuran untuk menyelamatkan pacar s

entara tersebut tersenyum tipis ke arah

di ledek, Astra hanya b

nmu," ucap tentara tadi sembari menunjuk ke

ebut memberikan sebuah kunci dengan gantungan yang bertuliskan angka kepada Astra seraya berk

seraya memberi hormat dan tersenyum sum

bagian lain dari gedung Academy, belum jauh ia melangkah tiba-tiba dirinya terhenti

ucap tent

tadi melanjutkan perkataan-nya se

membuat Astra merasa senang, dengan memberi hormat dirinya b

tu kamar dengan nomor empat ratus tujuh yang sama persis dengan nomor yang

n pintu kamar asrama

sramanya yang di penuhi oleh debu dan poster-poster anime di dinding kamar, sec

ng militer pemain!" ucap Astra dengan jengkel sembari memuku

as ranjang, akhirnya Astra membaringkan tubuhnya yang sudah mula

gat mengantuk, terlihat dari kejauhan sebuah jam dig

rpejam lengkap dengan baju tadi siang ya

ara kicau burung yang saling bersahut

ar suara alarm yang begitu ke

kan merasa silau dengan cahaya matahari pagi yang datang

an tubuhnya yang kaku seh

kamar Astra yang terhubung langsung ke ruang komando, terdengar seseorang berkata dari speaker tersebut di barengi dengan suara alarm yang terus meraung, "Peringat

rengnya seraya berkata dengan kesal, "Argh ... K

u lokasi yang di peringkat, setibanya ia di lokasi yang di tuju, ter

san yang pertama ia temui, nampak seorang anak perempuan berumur sembila

notis ketika melihat rambut hitam, mata coklat, kulit sawo matang,

Astra di dalam hatinya sembari tak hen

anku bergabung dengan militer hanya untuk men

tersebut langsung menoleh ke arah Astra lal

s melihat senyuman gadis terse

tersebut kepada Astra yang

kit kesana, dengan keras ia menepukan ke-dua telapak tangan-nya di had

dirinya sadari ia mengucapkan sebuah kalimat acak yang se

i yang menatap Astra s

ngan di anggap serius," kata Astra yang berusaha ke

stra, merasa sedang di intimidasi tak terasa Astra yang mulai mengelua

di Academy ia sudah di cap sebagai orang yang aneh maka

la!" ucap gadis tersebut yang tiba-tiba merubah ekspresin

oleh gadis bernama Bella tersebut, dengan gugup ia menjabat tangan gadi

sedikit mengerjakan," kata Bella yan

gan penuh wibawa ke depan barisan para murid baru, dengan posisi tubuh yang tegap bersiap ia ber

ua orang yang berada d

hir pada kalian hari ini, tolong semua masuk ke dalam aula untuk menunggu namanya di pangg

ding aula, matanya terpejam, tetapi otaknya terus bekerja, ia berkata di dalam hatinya, "Sial!

hampiri Astra yang tengah duduk sendirian, te

anya seraya menempelkan kaleng c

saja," jawab Astra yang sedikit guru jika d

... Nih!" ucap Bella sembari menyodorkan ka

a bertekanan dari kale

da Bella seraya tersenyum setelah dirinya menen

Bella yang mengepalkan tangan-nya s

emangat kepada dirinya lantas juga te

a yang sudah di panggil melalui peng

sendirian di ruangan tersebut, sesaat sebelum Astra berangkat ia berpa

angan-nya ke arah Astra yang sudah berjalan c

dengan sebuah landasan pacu kecil di tengah camp tersebut, nampak di tepi selatan camp Astra yang telah m

lia kepada Astra sembari menunjuk ke ara

u, Astra hanya meng-anggukan kepalanya s

stikan kau tak merusak peralatan yang ada di sana seperti radar dan yang lain-nya sebab jika, di medan per

tanyaan yang ingin saya tanyak

ngawas Julia sembar

?" tanya Astra yang menatap ke arah se

gancam nyawa kamu harus usahakan tak terkena tembakan jika, tubuh terkena tembakan lebih dari enam kali! Secara otomat

engan tangan kanan-nya yang menberi horm

manggil Astra yang tengah

kakinya seraya menengok ke belakan

na dirimu dapat berfikir di bawah tekanan yang tinggi! Jika, kamu lulus nanti, kamu akan bisa m

Astra seketika tersenyum seraya berkata kepada pengawa

berlari secara sembunyi-sembunyi

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka