Up World: After Fraction
rang yang sedang mengantre termasuk dengan Astra yang menjad
orang tentara yang dud
rgi sekarang giliran dirinya yang maju untuk mengurus
ntara di hadapan Astra yang menjadi pengurus a
Astra dengan su
ak kalau lemah?" tanya tentara tersebut dengan
ra membuat para tentara Aghastia yang be
h saya," perintah ten
kan wajah tentara tersebut dengan sangat seksam
adi kembali berusaha menahan tawanya
panggil saya pak," ucap tentara di hadapan Astra t
.. Eh, kak maksud saya!" ucap A
mood dari tentara tersebut menjadi hancur, seraya menaruh selem
! Eh ... Maksudnya kak!" jawab
sesukamu saja," kata t
ini?" tentara tersebut mulai bert
liter sebenarnya sangatlah pribadi," Astra
ntar tadi kem
pok tentara dari Federasi di depan hadapan saya, dan saya ingin terjun ke medan pertempuran untuk menyelamatkan pacar s
entara tersebut tersenyum tipis ke arah
di ledek, Astra hanya b
nmu," ucap tentara tadi sembari menunjuk ke
ebut memberikan sebuah kunci dengan gantungan yang bertuliskan angka kepada Astra seraya berk
seraya memberi hormat dan tersenyum sum
bagian lain dari gedung Academy, belum jauh ia melangkah tiba-tiba dirinya terhenti
ucap tent
tadi melanjutkan perkataan-nya se
membuat Astra merasa senang, dengan memberi hormat dirinya b
tu kamar dengan nomor empat ratus tujuh yang sama persis dengan nomor yang
n pintu kamar asrama
sramanya yang di penuhi oleh debu dan poster-poster anime di dinding kamar, sec
ng militer pemain!" ucap Astra dengan jengkel sembari memuku
as ranjang, akhirnya Astra membaringkan tubuhnya yang sudah mula
gat mengantuk, terlihat dari kejauhan sebuah jam dig
rpejam lengkap dengan baju tadi siang ya
ara kicau burung yang saling bersahut
ar suara alarm yang begitu ke
kan merasa silau dengan cahaya matahari pagi yang datang
an tubuhnya yang kaku seh
kamar Astra yang terhubung langsung ke ruang komando, terdengar seseorang berkata dari speaker tersebut di barengi dengan suara alarm yang terus meraung, "Peringat
rengnya seraya berkata dengan kesal, "Argh ... K
u lokasi yang di peringkat, setibanya ia di lokasi yang di tuju, ter
san yang pertama ia temui, nampak seorang anak perempuan berumur sembila
notis ketika melihat rambut hitam, mata coklat, kulit sawo matang,
Astra di dalam hatinya sembari tak hen
anku bergabung dengan militer hanya untuk men
tersebut langsung menoleh ke arah Astra lal
s melihat senyuman gadis terse
tersebut kepada Astra yang
kit kesana, dengan keras ia menepukan ke-dua telapak tangan-nya di had
dirinya sadari ia mengucapkan sebuah kalimat acak yang se
i yang menatap Astra s
ngan di anggap serius," kata Astra yang berusaha ke
stra, merasa sedang di intimidasi tak terasa Astra yang mulai mengelua
di Academy ia sudah di cap sebagai orang yang aneh maka
la!" ucap gadis tersebut yang tiba-tiba merubah ekspresin
oleh gadis bernama Bella tersebut, dengan gugup ia menjabat tangan gadi
sedikit mengerjakan," kata Bella yan
gan penuh wibawa ke depan barisan para murid baru, dengan posisi tubuh yang tegap bersiap ia ber
ua orang yang berada d
hir pada kalian hari ini, tolong semua masuk ke dalam aula untuk menunggu namanya di pangg
ding aula, matanya terpejam, tetapi otaknya terus bekerja, ia berkata di dalam hatinya, "Sial!
hampiri Astra yang tengah duduk sendirian, te
anya seraya menempelkan kaleng c
saja," jawab Astra yang sedikit guru jika d
... Nih!" ucap Bella sembari menyodorkan ka
a bertekanan dari kale
da Bella seraya tersenyum setelah dirinya menen
Bella yang mengepalkan tangan-nya s
emangat kepada dirinya lantas juga te
a yang sudah di panggil melalui peng
sendirian di ruangan tersebut, sesaat sebelum Astra berangkat ia berpa
angan-nya ke arah Astra yang sudah berjalan c
dengan sebuah landasan pacu kecil di tengah camp tersebut, nampak di tepi selatan camp Astra yang telah m
lia kepada Astra sembari menunjuk ke ara
u, Astra hanya meng-anggukan kepalanya s
stikan kau tak merusak peralatan yang ada di sana seperti radar dan yang lain-nya sebab jika, di medan per
tanyaan yang ingin saya tanyak
ngawas Julia sembar
?" tanya Astra yang menatap ke arah se
gancam nyawa kamu harus usahakan tak terkena tembakan jika, tubuh terkena tembakan lebih dari enam kali! Secara otomat
engan tangan kanan-nya yang menberi horm
manggil Astra yang tengah
kakinya seraya menengok ke belakan
na dirimu dapat berfikir di bawah tekanan yang tinggi! Jika, kamu lulus nanti, kamu akan bisa m
Astra seketika tersenyum seraya berkata kepada pengawa
berlari secara sembunyi-sembunyi