icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Up World: After Fraction

Up World: After Fraction

icon

Bab 1 Awal sebuah perjuangan

Jumlah Kata:1499    |    Dirilis Pada: 12/11/2022

kecerdasan buatan modern sebagai dasarnya, perusahaan ini menanamkan kecerdasan buatan yang telah merek

ma Sastro untuk menikahi Assic yang merupakan seorang manusia dengan jiwa buatan, dari pernikahan mereka tersebut lahi

ara dengan mengeluarkan gelombang otak yang tinggi untuk menciptakan suatu wujud materi entah itu sebuah pedang atau bahkan api, para keturunan Assic semuanya memiliki

sepuluh milyar manusia, dengan peningkatan populasi tersebut para manusia murni mengalami ketakutan akan kemampuan yang di miliki para manusia campuran, karena hal tersebut membuat ketakutan

demo biasa menjadi menguasai sebuah kota, dari sebuah kota berhasil menguasai satu kabupaten sampai, akhirnya semua negara di bumi runtuh membuat bumi terbelah menjadi dua wilayah kekuasan dengan wilayah selatan yang di huni para manusia murni di bawah pemerintahan Federasi PPB, sedang

belumnya dengan menyerang sebuah wilayah bernama Lama yang merupakan ibukota Aghas

dan menguasai hampir seluruh wil

sebelum serangan Fe

gital berbunyi keras di sebuah kamar berukuran dua

an yang mencoba meraih alarm yang sudah mengganggu tidur lelapnya, setelah ia berhasil mematikan alarm tersebut

jendela, ia melihat sinar matahari yang sudah terang menerob

a pintu kamarnya ter

kamar anak laki-laki tersebut sembari marah-marah kepadanya

ti saat melihat anak laki-laki yang bernama Astra di hadap

adis tersebut dengan tangan yang menutupi mat

suk tapi kenapa aku yang di marahi?" ucap Astra sembari menangkis

sesaat sebelum ia keluar dari kamar Astra de

rangkat ke sekolah dengan berjalan kaki berduaan melewati troto

ebiasaan burukmu itu?" tanya Estia dengan ke

ngan mulut yang masih mengunya

ai terlihat, dengan wajah yang menahan emosi Estia menjawab pertanyaan polo

mulutnya yang masih mengunyah potongan terakhir roti yang ia bawa,

stia sontak menghentikan langkah kakinya

Estia yang tiba-tiba menginjak kaki kanan

n bagaimana? Aku khawatir denganmu! Kamu saat ini hanya hidup se

karena merasa bersalah kepada Estia karena telah membuat dirinya khawatir, tiba-tiba Esti

seperti itu!" "Masih kecil sudah jadi sampah," terengar bis

banyak orang," ucap Astra yang mencoba m

hawatir akan kondisimu?" tanya Estia yang

t kekasihnya yang bersedih membuat Astra kembali berjalan dengan tangan yang menggenggam telapak tangan kecil

n pacarnya membuat Estia berta

anyaan polos dari kekasihnya tersebu

a menjadi merah merona, dengan perasaan yang campur aduk ia melepas

tanya Astra yang memegang ka

yang berjalan cepat mening

awat tempur yang sedang terbang ren

stia kepada pacarnya itu yang

Astra dengan mata menatap ke arah Estia yang teng

uara ledakan bom yang

uhkan banyak sekali bom ke tempat mereka berada, y

tempat perlindungan yang aman, terlihat gedung-gedung tinggi perkantoran di sana

dengan berbagai kondisi tubuh dengan mulut yang berusaha menahan muntah yang sedikit lagi a

bang masuk ke dalam gorong-goron

ndungan mereka, saat hendak turun ke dalam lubang tersebut secara mendadak sebuah granat lontar m

ersimbah darah di bopong oleh sekumpulan tentara berpakaian taktis lengkap, dengan le

yang sangat lirih mencoba tak melepaskan genggaman-nya

n Estia yang hendak mereka bawa, membuat tentara musuh tersebut m

, sehingga ia terjatuh ke dalam lubang gorong-gorong bawah tanah meninggalkan Estia yang te

yang kotor dan bau, perlahan pandangan-nya terus memudara sebelum akhirnya ia tak

t Astra yang telah lulis sekolah menengah atas tengah berdiri di

arna hitam, Astra memasuki gerbang Academy kemiliteran dengan penuh semanga

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka