icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Nafkah Istri Pertama

Bab 9 Nyonya Baru

Jumlah Kata:1263    |    Dirilis Pada: 26/06/2023

aku minum? Aku haus n

edang membalas pesan-pesan pelanggan yang masuk d

gambilnya sendiri ke da

mendengar jawab

in hp ajah. Padahal aku baru pulang dari banting tulang cari uang untuk makan kita. Supaya mulut

terus terang Ika tak suka d

n hanya menganggap aku ini berdiam diri saja di rumah tanpa melakukan apa-apa. Aku sudah cukup berbaik hati selama ini melayanimu d

angan. Walaupun jujur di dalam hatinya

ini kami yang menjadi tulang punggung. Kamu cuma menikmati hasilnya sa

Rasa tidak terima

tulang punggung yang menafkahiku. Sekarang coba kau katakan, apa yang kau lakukan selama berada di rumah ini

perabotan di rumah ini yang dibeli dengan uangmu? Ada apa tidak? Kalau k

isu. Bingung mau menjawab apa. Karena mema

jawab, Ika kembali mel

untukku, aku tanya sama kamu, apa kau percaya

kela

al melebihi yang ada di rumah ini. Bahkan dengan pernak-pernik nya juga. Tentu saja bukan barang murahan yang akan kubeli. Kulih

juk-nunjuk kursi pajangan dindin

-kursi ini bukanlah barang bagus. Ini yang Mbak Ika sombongkan? Duduk saja di sofa ini rasanya s

tertaw

bermutu. Itu yang membuat aku malas berkutat di dapur bersa

t menggigit. Sama sekali tidak mengerti etika dalam berbicara. sambil berbicara pun tan

rdiri. Dan juga kalau kamu menganggap seisi dapurku tidak berbobot. Lebih baik kau tidak usah makan dan minu

suka dengan jawaban balasan

rumahmu, Mbak. Ta

Terlepas dari itu, yang pasti ini bukan rumahmu. Kau

uan yang begitu lembut, dan dari kerudung beserta busananya yang anggun, Ika membayangkan Naura adalah sosok

ri perempuan itu, Ika bisa menyimpulkan, Naura b

leh memilih untuk meninggalkan

ad itu adalah suamiku juga. Tentu saja rumah ini milik

erkata begitu

usah mengaku-ngaku. Seharusnya kau malu, apalagi kalau ka

kan tinggal

p denganku, seharusnya kau bisa men

nyum. Entah apa yang ia pi

Itu pasti menyangkut perasaan Mbak

, heran dengan tanggap

ksudmu

mend

iranku, bukan? Atau mbak sedikit khawatir jika dalam waktu tidak lama l

mengerti dengan ca

u aku mengizinkan Arsyad menikahimu sup

-jemarinya di atas meja kaca di hadapannya. Seh

a menebak perasaan Mbak. Hati siapa yang tidak sakit jika suaminya ingin berbagi hati. Apalagi itu dengan peremp

ebih cepat. Ucapan Nau

tu Naura? Tahu apa k

sudah tahu. Lihat saja nanti, sedikit demi sedikit a

li dengan kalian." Ika terbawa emosi. Sehingga suaranya ter

engapa bicara benta

lah tiba-tiba nampak tersedu-sed

Mi? mengapa N

menjatuhkan diri ke

kan aku macam-macam. Aku tidak bisa terima, Pa. Tidak bisa. katanya aku t

uh Ika untuk duduk di

galah kepada adik madumu, dia belum begitu lama mengarung

rkejut mende

rasa Arsyad tidak menyelidiki masalah yang sebenarn

untuk mengambilkan air minum padanya. Kukira itu masalah ringan, apa salahny

gan buliran air jatuh dari sudut matanya. Arsyad yang mul

dak perlu juga menjadi masalah besar apalagi sampai bertengkar. Lihat Naura menang

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Seusai dimadu2 Bab 2 Tuntutan Seorang Ibu3 Bab 3 Naura4 Bab 4 Perjodohan tanpa Kompromi 5 Bab 5 Persiapan Pernikahan Secara Diam-diam 6 Bab 6 Harus Bicara7 Bab 7 Seatap dengan Madu8 Bab 8 Sikap Naura9 Bab 9 Nyonya Baru10 Bab 10 Istri Baru itu Terlalu Manja11 Bab 11 Tidak Seperti Dulu12 Bab 12 Hadiah itu13 Bab 13 Perubahan Ika14 Bab 14 Perubahan Arsyad 15 Bab 15 Disudutkan16 Bab 16 Melawan17 Bab 17 Mertua18 Bab 18 Tanda-Tangan itu19 Bab 19 Status20 Bab 20 Ternyata...21 Bab 21 Santai Saja22 Bab 22 Aku Tahu Standarmu23 Bab 23 Naura yang Terlalu Berbangga24 Bab 24 Menjadi Art Gratisan25 Bab 25 Seseorang yang Menghubungi Naura26 Bab 26 Pria di Hati Naura27 Bab 27 Dibodohi Istri28 Bab 28 Penemuan yang Mengejutkan29 Bab 29 Mulai Dilema30 Bab 30 Apa ini Kebohongan Lagi 31 Bab 31 Ke Rumah Wanita itu32 Bab 32 Ibu Toxic 33 Bab 33 Pikiran yang Terlalu Naif34 Bab 34 Sepertinya Tidak Prematur 35 Bab 35 Ika yang Membuat Kaget36 Bab 36 Ika Cuek37 Bab 37 Ingin Seperti Dulu38 Bab 38 Perkara Tes39 Bab 39 Masalah Semakin Pelik40 Bab 40 Ika dan Erland41 Bab 41 Dipecat42 Bab 42 Arsyad Terpuruk Sudah43 Bab 43 Meminta Maaf di Depan Umum44 Bab 44 Mantan Istri Ternyata Lebih Pintar45 Bab 45 Erland yang Menarik Perhatian 46 Bab 46 Masih Mencintainya 47 Bab 47 Aku Mencintaimu, Ika!48 Bab 48 Menjual Rumah 49 Bab 49 Mahendra 50 Bab 50 Ternyata Dia Pria Beristri 51 Bab 51 Urusan Pinjaman52 Bab 52 Hari Bersejarah 53 Bab 53 Beberapa Tahun Kemudian 54 Bab 54 Ekstra Part 155 Bab 55 Ekstra Part 256 Bab 56 Ekstra Part 3