Sebatas Istri Bayaran
read
ming dengan mata membulat kaget. Namun itu tidak bertahan lama, sebisa mungkin Anita tidak me
h hamil?" tany
gitu angkuh nada suara wanita itu bahkan dia d
p kau tidak mengalami hal mengerikan seperti yang ku alami," kata An
di luar ekspektasinya. Dia pikir wanita itu akan marah at
!" umpat Anggun kecewa. Ternyata sandiwa
kurus dari Anita itu mas
. Bisa kita pulang sekarang?" kata An
khawatir. Ya mereka pun sudah tahu jika Anggun sedang
a sedikit pusin
dengan tatapan khawatir. "Kalau begitu, lebih b
engan apa yang di dalam pikirannya yang sejak tadi sudah menung
at. Jadi kami harus p
engangguk pelan. "B
ibu Anggun menyusul beberapa saat kemudian. Sementara ayah Anita masih
sebelum berkata, "Ku harap kalian juga
ang ia dan Anita hadapi. Pantas saja tadi dia melihat Anita j
era," kata Julian tanpa me
k perlahan. "Kalau begitu, ayah pamit," k
at menghampiri Anita di kamar mereka. Seperti biasa, wanita itu akan b
tanya Anita masih deng
nya yang tak gatal, berjalan mendekati sang istri. "An
il," potong
Julian. Ternyata dugaannya bena
setelah mengatakan itu. Menatap tepat ke dalam mata Julian yang terlihat k
isa mempunyai anak secepatnya. Tak pedu
," ucap Julian meremat bahu Anita lembut. Memb
*
i depan sebuah panti asuhan. Ya. Julian berencana untu
angan Anita kemudian membawanya
pengurus panti asuhan, Ibu Emili. Dan sebuah kebet
idur itu. Tanpa sadar wanita itu menitikan air matanya
t itu Anita tidak keguguran mungkin anaknya sudah la
ulian berjalan mendekati Anita yang terlihat be
lucu?" tanya Julian i
b Anita mengelus lembut pip
a, Sayang?" tan
enyum membuat Julian mengambil kesimpula
ru tidak sesuai dengan
ta Anita membuat pengurus panti as
nkah kau menyukai bay
kirkan suatu hal itu memutuskannya, Julian," kata Ani
bingung sang istri beralih
ri kami waktu sebenta
n kepalanya tanda mengerti l
ini rencana yang bagus? Kita bisa memp
yum mengelus wajah Julian lalu beral
-tiba saja kita sudah mempunyai anak. Itu sebuah kebohongan yang sangat kentara. Anak itu pun tidak mirip denganmu atau denganku. Bagaimana mungkin k
ita menjeda ucapannya hanya untuk menatap ke arah ruangan yang ditempati bayi tadi. "Dia tidak memiliki hubunga
tabung? Itu tidak mungkin karena rahimmu sudah di
anak yang memiliki hubungan darah dengan sang suami. Bukankah sudah An
inginkan. Bayi sempurna yang akan menjadi kekuatan kita," kata Anita tersenyum lebih lebar namun hal
apa?" tanya
wanita lain untuk m
contin