Sebatas Istri Bayaran
read
s. Bukan karena kagum seperti biasanya. Maklum Rey adalah satu mahasiswa paling terkenal di kampus. Bukan hanya terkenal cantik d
Tapi kali ini ada yang berbeda. Tak hanya menat
tuanya baru sa
sar wanita tak
memang membenc
kah sampai
uh sangat
et serta bisik-bisik tentang dirinya masih dia terima. Apakah seaneh itu Rey datang ke kam
ya menuju mejanya yang berada di pojok ruangan itu. Memas
Wanita tak berperasaan?" gumam Rey pelan. "Kurasa itu julukan yang mem
lelah. Dia bangun saat mejanya diketuk seseorang. Dengan nyawa yang belum ter
wanita itu mela
nginkan?" tanya Re
n saja, Rey," cel
ginkan!" kata Rey mulai jengah. Jujur
Indah, saling memandang dengan sen
merangkulnya. "Kami tahu kau pasti
al
ersenang-senang. Bagaimana?" t
. Iya 'kan teman-teman?" tambah Indah yang l
lab malam, setidaknya sekali seminggu dia akan pergi bersama ketiga wanita itu. Bukankah bisa dikatakan
ikut," jawab Rey membuat keti
. See you!" pamit Sinta diikuti kedua temannya meninggal
*
eels berwarna senada membuat penampilannya semakin sempurna. Atau justru sangat nakal. Rey lebih suka kata yang kedua. Entah apa yang merasuki gadis itu
knya. Sekarang hanya tinggal menung
etiga gadis itu sudah terparkir dengan epik di depan rum
uh Reyna?" tanya Farah
Rey berpose sok can
angat seksi, Re
Sin. Aku sampai pan
y dengan balutan pakaian casual yang tentunya juga tidak kalah mahal, bahkan saat mereka ke kelab namun malam ini, mer
jika kalian sampai jatuh cinta padaku,"
egera dimulai," ucap Farah mem
epatan sedang membela jalan ray
erasa memekakkan telinga. Bau alkohol
ta?" tanya Sinta p
teriak Farah dan
unan. Wanita itu lebih memilih untuk minum dulu. Bukan alkohol karena Rey sen
las soda!" ujar Rey sedi
u j
dengan kemeja hitam dan
sapa pr
nyum tipi
ria itu mengul
Rey menjabat
t tak ingin pembicaraan mereka h
id
nap
ingin," jaw
eka memang ingin bersenang-senang. Tipe kedua karena tak
u aku tip
ahunya. "Entahlah.
tnya kesal saja. Apakah wajah Rey begitu menyed
etakkan dua gelas soda. Dengan cepat Re
-pelan saja
kasar di atas meja. Menoleh men
sta denganku
kan tangannya. "Tentu. Aku tidak mungkin bis
uk dengan bebas di depan Adit. Tak lupa wanita itu juga tersenyum nakal. Tak sampai
ku tegang,' batin Adit me
ujuan utamanya adalah bibir ranum wanita
?" tany
kita lakukan di sini," j
kita menye
yata dia tetaplah pria normal. Seorang pria yang tidak mungkin menolak ajaka
ey berjalan lebih dulu
dit yang memang sudah tidak sabar untuk menjamah tubu
ja," bisik Rey mengu
menggoda, Sayang. Mana mu
rasa sedikit kasar karena bulu-
tu... ayo k
h tidak peduli lagi jika harus melepas apa yang selama ini dia jaga pada pria asing itu. Yang dia
cont