icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Hello Again, Husband!

Bab 6 Penasaran

Jumlah Kata:1682    |    Dirilis Pada: 02/11/2022

p Natta langsung agar tidak menimbulkan kesalahpahaman yang berkepanjangan. Dari ekspresinya,

uga aja. Lo langsung nyolot banget, anjir. Kan jadi makin curig

habatnya. Hingga akhirnya Indira kembali ke meja mereka dengan senyum lebar. "Gue bawa kabar yang bagus banget! Gue yakin kalau k

yifa jadi berucap, "Emang kenapa?

henti bicara. "Sssst, jangan ngomong aneh-aneh, ya! Bisa-bisa Hasbi mengh

itu apa? Kalau soal Hasbi yang menang lomba, kita sih udah den

eperti tidak berjuang sendirian. Tentu saja kecuali Natta yang sampai sekarang benci kepada Hasbi tanpa diketahui apa sebabn

menyahut lebih dulu. "Kan belum sampai nasional, kenap

mau ngerayain kemenangan dia sebagai bentuk rasa syukur juga. Toh, sampai di provinsi juga udah suatu kebanggaan karen

ngat membanggakan, tapi jujur saja Natta tidak ingin dilibatkan pada segala urusan Hasbi. Tapi masalahnya dia bersahabat dengan Indira yang sangat terobsesi kepada Hasbi. Pa

oya-foya buat traktir anak-anak camping. Kan pasti biayanya

u yang dipegang omongannya, jelas gue nggak akan narik omongan gue lagi kalau gue udah mengatakan hal itu. Jadi ters

Dia tidak pernah berada pada jarak sedekat ini dalam berinteraksi dengan Hasbi. Lebih tepatnya i

t Natta mau ikut camping ini. "Kayaknya lo harus ikut, Nat. Ini tuh penting banget! Lo tahu kan kalau ujian praktek nanti kita ada tugas buat melukis alam? Nah, gue udah tanya ke kakak kelas kalau tugasnya bakal sama setiap tahun. Naik perah

uk memberikan kode agar Sidan juga ikut me

gratis sekaligus ngerjain tugas bareng? Walaupun lo enggak suka sama Hasbi, setidakny

pada Hasbi sambil berkata, "Ya udah, mau gimana lagi? Kita kan nggak bisa maksa orang. Kalau emang Natta nggak nyama

ah sangat mengharapkan kehadiran Natta Meskipun tidak begitu jelas. Namun, karena Natta sudah lama tinggal dengan Hasbi, ia tah

nya. "Ya ikut aja, ngg

g sepertinya akan ikut. "Lo ikut? Lo ikut, kan?

ng dikatakan Syifa itu benar. Maka Indir

eh, gue ikut. Biar kalian ng

Hasbi bersama-sama untuk berjalan ke kantin seperti rencana awal mereka. Ketika mereka bertiga akan keluar dari kelas, Indira tidak

n perasaan kepada Natta? Namun, kenapa selama ini Natta benci Hasbi

*

bunginya? Biasanya Ares pasti akan mengabari kalau dia akan menjemput Natta. Kalaupun itu bukan mobil Ares, sepertinya tidak mungkin karena Natta sudah ha

ahabat Nata. Dia berjalan ke arah mobil itu sambil berlari dan tersenyum riang. Ceria memang merupakan deskripsi dari diri Syifa karena dia se

Ares menjawab telepon dari Natta dan mengatakan bahwa kini Ares masih ada di kampus karena ada kelas sehingga tidak bisa men

mobil tanpa tahu siapakah yang menyupir mobil itu. Hingga Tania dan Yolanda datang dan mengejutkan Natta. "Hei, Nat! Lo ngapain di sini? Nggak pula

ang tahu nggak?" tanya Natta, siapa tahu Syifa sempat mengat

hu kalau Syifa itu jomblo. Mungkin dia lagi halu kali. Hari

ta, ini kan bukan film remaja di mana sahabat sendiri ternyata menusuk dari belakang. Apalagi Syifa itu orang yang baik, Natta

menin Hasbi cari objek buat foto. Lo kan tahu

ke mana mereka berdua pergi. Bukan dengan maks

i. Di sana kan objeknya bagus banget, tuh. Cocok gitu karena banyak b

oilet dulu, ya. Tiba-tiba kebelet rasanya." Kemudian Nata la

mikirkan apa yang gue pikirkan nggak sih, Tan?" uca

Hasbi. Gue cuma berharap hal ini nggak merusak pertemanan

Bener, tapi sejujurnya gue juga lebih setuju Natta s

kayak cocok aja gitu, ngga

ngku penumpang depan. Senyumnya merekah cerah tatkala

"Ini kita nggak

yifa tau betul apa yang akan dilakukan Ares padanya. Maka dia sangat bersemangat untu

melajukan mobilnya. Sepanjang jalan, tak sebentar Syifa melirik ke arah Ares. Dia merasa sangat beruntung karena pria ini tidak hanya melirik N

tangan Syifa dan menggenggamnya. Syifa jadi mengangkat ta

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Permulaan2 Bab 2 Ketiduran3 Bab 3 Cemburu4 Bab 4 Tersadar5 Bab 5 Terdiam6 Bab 6 Penasaran7 Bab 7 Lirikan8 Bab 8 Pandangan9 Bab 9 Kesempatan10 Bab 10 Tidak tertarik11 Bab 11 Mengangguk12 Bab 12 Memperhatikan13 Bab 13 Kebiasaan14 Bab 14 Bertanya-tanya15 Bab 15 Mengabadikan16 Bab 16 Terpaksa17 Bab 17 Tengah Malam18 Bab 18 Berselingkuh 19 Bab 19 Pelukan20 Bab 20 Canggung21 Bab 21 Khawatir22 Bab 22 Kangen23 Bab 23 Peduli24 Bab 24 Mencari angin25 Bab 25 Perasaan suka26 Bab 26 Pingsan27 Bab 27 Jatuh cinta28 Bab 28 Bingung29 Bab 29 Titah30 Bab 30 Telepon31 Bab 31 Lelah32 Bab 32 Gemetar33 Bab 33 Kejadian Semalam34 Bab 34 Kesal35 Bab 35 Mantan Suami 36 Bab 36 Antusias37 Bab 37 Having sex38 Bab 38 Malam bergairah 39 Bab 39 Tunangan 40 Bab 40 Merajuk41 Bab 41 Periksa42 Bab 42 Keputusan43 Bab 43 Berkecamuk44 Bab 44 Perjodohan45 Bab 45 Kebingungan46 Bab 46 Pernikahan47 Bab 47 Kecemasan48 Bab 48 Membuang pandangan49 Bab 49 Memperhatikan50 Bab 50 Benih cinta51 Bab 51 Kepribadian ganda52 Bab 52 Tangisan53 Bab 53 Membalas 54 Bab 54 Rintihan55 Bab 55 Anak angkat 56 Bab 56 Perjalanan waktu 57 Bab 57 Kebenaran 58 Bab 58 Dari masa depan 59 Bab 59 Kebohongan 60 Bab 60 Masa kini 61 Bab 61 Lintas dimensi 62 Bab 62 Kesadaran 63 Bab 63 Malam Panas 64 Bab 64 Kepergok 65 Bab 65 Sakit hati 66 Bab 66 Terkejut 67 Bab 67 Pertemuan keluarga68 Bab 68 Alasan 69 Bab 69 Bulir keringat 70 Bab 70 Fokus 71 Bab 71 Cinta menyakitkan 72 Bab 72 Jatuh cinta lagi 73 Bab 73 Seruan Suara 74 Bab 74 Meluluhkan hati 75 Bab 75 Kasar 76 Bab 76 Tidak nafsu makan77 Bab 77 Pertanyaan 78 Bab 78 Hang out 79 Bab 79 Mengedarkan pandangan 80 Bab 80 Seperti mimpi 81 Bab 81 Mimpi terdalam 82 Bab 82 Perjalanan waktu