icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Amazing World

Amazing World

Penulis: Aloegreen
icon

Bab 1 Identitas Abiraksa dan Fraya

Jumlah Kata:2558    |    Dirilis Pada: 13/10/2022

Trotoar Jakarta sangat sulit ditaklukkan. Dia lari dari kampus yang jaraknya sekitar seratus meter. Tidak cukup jauh, te

Gila! Gue bisa pingsan!" p

oja yang tak berbunga. Daunn

tas ekonomi. Sayangnya tidak pandai di bidang akademik. Usianya dua puluh tah

kenapa harus mogok, sih? Perasaan sempurna banget penderitaan gue hari ini. Gara-gara pensil tua doan

hitam itu telah kehilangan cairan. Dia sungguh butuh tumpangan. Menggeleng, mengusap kering

atu jam lagi. Gue sempat, lah, k

kantor pengadilan. Gerbang kantor itu sudah terlihat dari kejauhan. Namun, sebuah mobil berhe

a mana, nih?" g

l? Familiar, deh,' s

melotot selebar-lebarnya.

mbarangan?!" pekiknya tanpa ragu.

r mulut gue!' dalam h

nghinggapi. Kharisma yang nyata nan sempurna. Dia lah Abiraksa Zein Alfaro, dosen arogan dari fakultas ekonomi. Dia masih la

ap Fraya dari ujung kepala sampai kaki.

dengan santai m

apa main ngatain saya? Ini udah panas jangan bikin kepala sa

kamu luntang-lantung di jalanan? S

. Matanya yang tajam dan teduh secara bersamaan terlihat meny

ibilang luntang-lantung? Bapak sendiri ngapain di sini? Ngik

p. Fraya semakin

anget, deh. Bukannya jaw

kan gara-gara Bapak. Kalau begi

nya baru selangkah ke depan, Abi tiba-tiba mengunci mobil dan berjalan bersama

kan dengan siyarat mata. Kedua tanga

"Bapak ngapain

ikuti mendadak oleh orang yang bahkan jarang berinteraksi santai

nya mengernyit silau, "K

pertanyaan saya, Bapak

ruh telunjuknya di bibir, "Ssttt!

ya melengking terlalu keras. Sebelumnya tidak pernah sama sekali Abi menginterupsi tingkah Fraya. Bicara pun hanya sebatas mahasiswa dan dosen. Walaupun mereka sering berdebat

h, Pak, tapi maaf saya tidak but

bil," Abi menggunakan hak-nya sebagai dosen. Dia melirik mobil di belakangnya. Tahu betul

kat penyelamat. Pengadilan agama udah dekat, kok, Pak. Jadi Bapak bisa pergi dengan tenang tanpa harus menghirauk

Bikin jantung nggak aman a

Pengadilan agama? Kamu

mau cerai? Nikah aja belum. Eh, nggak bole

u. "Apa yang bisa dilakukan mahasiswi bodoh seperti kamu di pen

meneleng mengiku

ebih dulu memotongnya, "Kamu menghancurkan rumah tangga orang sampai terlibat ke penga

si tidak percayanya bagai aktor papan atas. Fra

Pak?! Wah, penghinaan ini namanya! Pak Abi kebangetan, deh! Sekalinya ngomong panjang lan

anpa ragu. Fraya

caran aja nggak pernah, jadi mana mungkin

di sini sebagai dosen. Ayo cepat jalan! Sidangnya dimulai jam berapa?" tang

ya Fraya menjawab dan berhasil men

iri. Jadi benar sidang perceraian? Astaghfirullah, apa

u, Pak! Saya harus jelasin gimana, sih? Saya orang baik-baik tau

n banget gue jahit mulutnya. Argh, n

Kalau alasan kamu tidak bermutu, saya

l mekanik tua ini soalnya dia nggak bakal bisa perang di meja hijau kalau nggak pegang pensil ini. Anggap aja jimat keberuntungan atau barang penting yang buat kecanduan, terserah! Saya cuma mau

Fraya sudah tenang dia bar

etap temani kamu. Ucapanmu tidak bisa diperc

ebelinnya minta ampun! Bapak ken

ya marah-marah sendiri karena Abi tidak lagi menanggapinya. Orang-orang menyaksikannya dengan panda

k mau menunggu di luar. Dia ikut masuk kala Fraya sedang berinteraksi dengan ibunya. Itu terjadi cukup singkat. Selebihnya Fraya tersingkirkan dan ib

ituasi macam apa ini?" men

semenyenangkan itu?Fraya memutar bola matanya malas kala mereka selesai bicara. Mereka pergi bersama m

pasti irit senyum. Cuma tadi doang dia kaget jelas di mata gue. Berasa kayak

anaknya bisa pengangguran?" t

i mulut cabe,

kuliah semester tiga, Bapak Abiraksa yan

erti kamu yang malas-malasan," Abi pun t

eninju mulut Abi yang selalu seenaknya. N

a yang dipacu dua puluh empat jam. Selal

ten!" Abi menegaska

namanya kompeten? Memangnya Bapak kerja apa waktu kuliah? Ah, maaf, nggak perlu d

gu!" gumamn

Fraya." Abi

s yang dibuat-buat,

tegangan dalam diri Fraya luntur. Dia menoleh sepe

? Baterainya hab

ngkap polisi," k

Fraya me

nya yang terparkir sembarangan. Ada tiga polisi yang sedang ber

isi dulu, Pak. Selamat kena ceramah polisi." tangan

nyapa. Fraya tidak peduli. Dari kejauhan berhasil mendapat ojek yang siap mengantarnya ke bengk

lap gulita. Gadis itu mematung di koridor lantai dua. Dia dilanda geli

ara gue pulang?"

. Padahal akan membantu sang ayah membersihkan gudang di toko kue mereka. Keluarga kecil yang harmonis. I

purn

erat sampai menggetarkan dadanya. Suara petir bahkan

elum pulang juga?" t

gue semalam?! Cewek-cewek ada yang lihat nggak, ya? Kalau ada

a. Lagi dan Fraya merasa dirugikan karenanya. Dia

laki-laki tampan

ibilang sempurna? Kayak cemeti yang ngamu

m begini. Hujan lagi, jadi pas gitu. Kalau sendirian Kak

keh, "Masa,

saran mahasiswi cantik dan setiap harinya pasti mendapat pernyataan cinta. Dia lah Varo Aditya Nugraha. Di usia dua

oalnya hujannya belum terlalu deras," Fraya mengawali pembic

ya tidak tenang. Gadis itu tanpa

anis begini mana tahan? Kak Varo ganteng banget, sih!

r, "Emm, males aja. Terus kebetulan lihat cewek yang n

"Eh? Fraya, dong?" men

"Kenapa? Nggak

poran keuangan dari proyek mahasiswa semester lain yang bandel-bandel? Mana gitu habis nyuruh main pergi aja jadi nggak ada waktu buat nolak. Kalau nggak dilakuin juga nilai yang bakal

an sesuatu

alik lantaran mengenal suara merdu itu. Sangat

lut dan mata F

ntu ruang kelas Fraya. Varo hanya memb

ejak kapan?!" suara Fraya mem

osen. Kenapa sekarang ada di kelas gue? Jangan bilang emang udah

dingin, dan sepi. Hanya ada dua orang

i begitu saja. Suara sepatunya menggema di tiap

rang? Nggak ngerti

ni tangga. Fraya tetap memandangnya her

aran dari kamu, Fray

di sudut bibir Abi sebelum dosen itu pergi. Dia sampai menepuk pipinya berkali-kali untuk

udnya dia ngancam gue begitu?" masih

il menutupi kepalanya dengan tangan. Ruangan itu memang terle

asihan kehujanan," Varo

gak perlu, Kak. Beneran nggak perlu dikasihani. Lihat sendir

in aja, nggak usah didengerin. Oh, ya, besok ada seminar jurnal

-mau! Kebetulan lagi nganggur.

a tetap dapat menikmati waktu bersama Varo sampai hujan reda, walaupun itu berakhir pada pukul empat sore. Memang terbilang cukup lama. Kemudian,

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka