icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Duda itu Suamiku

Bab 7 7. Angan Bianca

Jumlah Kata:1045    |    Dirilis Pada: 08/10/2022

elum mengikhlaskan kepergian Bryan. Namun, sebisa mungkin di

ecil itu tetap menangis dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Bianca melihat kepergian Bryan. Dia tahu bagaima

a sambil mengelap air matanya namun ai

perti ini, bagaimana kalau Bea berhenti menangis dan Mama berjanji akan membawa Bea ke pasar

alka

pun menganggukkan kepalanya, gadis kecil itu cepat-cepat men

menulut pa

kalau sekarang Bea dan Mama ber

tuj

uk bermain bersama. Hingga sore harinya, Bea mengatakan jika dirin

nanti dia bisa memiliki anak seperti Bea yang begitu baik dan cantik. Bianca tersenyum, sesekali melihat ke arah cermin

seperti berharap dia bisa selalu bersama Bea sampai ka

l itu membuat Bianca ter

uatu?" tanya Bianca sambil menyampingk

ni kan?" tanyanya denga

enemani Bea sampai tidur

untuk melihat pemandangan yang lumayan mengesankan. Taman kecil yang menjadi tempat dirinya

m hati. Dia benar-benar bingung dengan

a memilih berjalan-jalan saja daripada memikir

rbangun karena mendengar suara pintu terbuka. Setelah berhasil ke luar, Bianca

gitu saja di pinggir kolam. Bianca menoleh dan meliha

kan sedikit makanan ikan itu ke dalam kolam

adi ikan yang bisa berlarian

yang tidak jelas, membuat wanita itu bergegas masuk kembali ke d

n yang bekerja di rumah Bryan. Mereka berdua saling

nya sesuatu?" tanya

anyaannya sendiri. Pasalnya apa yang ingin dia tanyakan sedikit sensitif atau lebih ke priv

mbuat pelayan terdiam. Tatapan mereka salin

ea membuat Bianca tersentak dan segera berlari menuju kamar gadis kecil itu

nca berusaha untuk membuat Bea tenang. Gadis keci

oo atut

ji Mama akan di sini." Bea berangsur-angsur diam, hembusan napas tera

takut jika dia kembali menangis. Apalagi pesan dar

itu begitu baik dalam menjaga Bea membuat Bianca sendiri kagum. Meskipun di

a tubuhnya terasa lengket akibat keringat dan cuaca panas yang membuatnya

luar dengan hanya mengenakan handuk. Tentu saja dia tidak malu

ang. Bianca sangat menjaga sekali kebersihan karena itu

spresi karena di dalam kaca Bianca begitu dingin karena tatapannya kosong. Entahlah se

ongeng. Bertemu dengan pangeran, hidup bahagia da

menuju ke arah balkon lagi. Angin semilir berhembus menyapu p

ng mendukung membuat Bianca sendiri seperti memiliki

lu kembali memasuki pikiran Bianca. Menumpuk dan ras

diri Bianca selalu gagal menemukan jawabannya. Namun apa yang sedang dia

kan bangun

dang tertidur dengan pulas membuat Bianca yakin jika Be

g tepat aku melanjutk

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka