icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Duda itu Suamiku

Bab 5 5. Kebersamaan

Jumlah Kata:1112    |    Dirilis Pada: 08/10/2022

t Bianca cepat, dia segera bangun, dan berdiri d

ndekati Bryan dan menepuk pundak lelaki itu dua kali. "Hati-hati, Bro, jangan sampai terpesona pada pemilik toko kue ini. Dia suda

n Maxim, dan dia memaksakan senyumnya

sik Mary yang tiba-tiba ada di de

ak bingung

a beneran, bolehkan saya berkenalan dengann

, bukankah kamu banyak pekerjaan, sana kembali!" keluh Bianca yang

i enggan, dia tetap pergi dari sana. Namun, sebelum

asa malu. Dia segera mendekat kembali pada lelaki itu. "Bisakah kita

e buatanmu," jawab Papa Bea dengan wajahnya ya

elanggan setia, bahkan para karyawannya menatap lek

sakah kau tunggu saja di taman seberang jalan? Aku a

ya cepat-cepat masuk ke dalam, menyiapkan beberapa wadah dan mengambil beberap

ea dan Bea masih ada di toko kuenya. Mereka berdua duduk di dekat pintu

enunggu di taman?" tanya Bianca

u," jawab Pap

ama. Kita jalan b

mendesah pelan. Dia berusaha tersen

dan mengajak bocah itu keluar,

itu memangg

tang ke sini. Cepat-cepat, dia menggandeng wanita paru

semuanya. Ibu percaya, kan sama B

kembali ke arah Bea karena bocah itu merengek. Dia hanya bi

a menyeberangi jalan. Sungguh, dia tak ingin seorang pun tahu tentang kesalahpahaman

Bea. Meninggalkan Papa Bea di belakang, yang

a menggelar satu tikar yang dibawanya tadi dari toko. Lalu mengambi

melihat black forest tersedia di hadapannya.

," peringat papa Bea, samb

" keluh Bea

itu bisa merusak gigimu

boleh makan asalkan setelah ini kau harus sikat gigi samp

teriak Bea senan

dia meringis saat Papa

u cara mengajarku, Bianca

as, Bea masih kecil, dia hanya perlu diberi

ketika sebuah kue tiba-tiba ada di hadapannya. Saat men

a in

mencoba sesuap, dan lama-lama menjadi ketagihan. Rasa manis yang ada d

nar enak," ka

minuman kopi dingin pada papa Bea. Melihat Papa B

engalihkan pandang pada Bea, dia terkejut melihat bocah itu m

saja tadi dia membawa tisu. Dengan cep

an. Apalagi saat makannya begitu

leh pada Papa Bea, dan melihat jika mulut lelaki itu j

melihat Papa Bea menatapnya lekat. "Maaf, maaf, aku tidak sengaja. Aku ... aku

Karena sudah lama tak berdekatan dengan

mbunyi di wajah dingin lelaki itu, jantungnya kembali berdegup dengan kencang. Mata

Boo mau

lengkan kepala menyadarkan diri. Entah apa yang terjadi, tapi setiap kali dia

elamat itu. "Jangan jauh-jauh, ya, mainnya. Ingat, la

kat salah satu tangannya dengan hormat. Setela

menjadi canggung. Bianca memilih menik

apa lama kau mem

mempunyai kesempatan untuk menatap Papa Bea lagi. Sambi

kapan-kapan kau memperlihatkan pada

aku akan de

r begitu nyaring. Refleks Bianca menoleh, mendapati Bea tengah t

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka