KASIH 'Ketika Ludah Jadi Petaka'
rima. Balas denda
suara tanpa wujud itu ber
iko, agar sihir yang telah dikirim u
n dupa terus menyala sampai habis. Bahkan dia
menghilang dari rumah Jiko. Suasana rumah hening
k di ruang tamu dengan punggung bersandar di sofa dan
kakek yang tergantung di dinding.
ejadian di saat usi
hnya. Hari sudah menjelang malam, b
a yang ke 12, malah asyik bermain bola bersama te
lalu jauh, di tanah kosong yang berja
bagi bocah seusia dirinya u
ertemu dengan Janaka yang duduk di ruang t
aka. Masih ada Eni, ibunya Jiko. Namun saat in
ah yang dikerjakan setiap pagi sampai menjelang siang. Di waktu sebelum makan siang, dia akan mengas
in ke rumah. Namun saat sore, dia tak bisa ke
aka dengan tatapan tajam ke J
naka yang mempunyai mata setajam mata elan
an habis main bola
u!" Janaka mela
bantah Janaka. Setiap kali dirinya berada di deka
Jiko duduk dengan
alamu!" per
gkap. Nanti saat dia berusia 15 tahun, baru akan ompong sebab kecelaka
siamu sekarang?
atku, ya? Aku kan ulang tahun," ucap Jiko yang lupa akan
ulang tahun, Janaka akan m
i buat kamu!" Janaka keluarkan
ku bersam
ong?" tanya
i dengan benar, di usiamu ke 17 tahun nanti, kamu
dong, Kong?" t
ya kamu burung a
gak jadi orang sakti, do
tuk orang-orang yang telah menyakiti dirimu. Buku yang hebat. Bahkan kal
a. Dia tak be
bil jarum!" p
u, di salah satu laci lemari tersimpan jarum pentul maupun jarum jahit. Terkadan
awa sekotak jarum pentul, yang biasanya dipaka
k. Sementara Jiko sudah duduk di tempatnya lagi, m
ganmu dengan ini?" Janaka menu
arum suntik aja aku takut
ku, kamu tak akan gampang sakit. Nah, sekarang kamu lihat
l itu malah terlipat dua. Tak ku
ng sakti sih?
Janaka mengambil satu jarum pentu
ilang cucu durhaka,
mu disuruh.
rum pentul, lalu menusukkannya ke tangan Jan
her!" Janaka tepuk
ertindak mengambil satu jarum pentul lag
ngambil tangan Jiko yan
h, jangan omelin aku ya,
erdarah. Ayo, tusuk!"
pentul kali ini patah. Lalu dia mencoba
Janaka tak bisa di
tembus, bahkan tajamnya peluru juga tak
di jagoan dong, Kong?" tanya J
oleh!" sa
leh?" tanya Jiko
untuk dibanggakan ke orang lain. Kecu
dan ada seseorang yang mengetahui ilmu pen
ercantum di buku itu hebat dan jarang ada tandingannya. H
esat itu apa?
ini. Kamu mau bukan? Jika iya, nanti ma
pemberian Janaka, lalu berdiri un