Jerat Cinta Dosen Killer
tap jam tangan mungil yang bertengger cantik di tangan kanannya. Sial, batinnya merutuki kebodohannya sendiri.
ukkan protes kekurangan pasokan. Beruntung, ruangan dosen ada di la
r, ketakutan entah berasal dari mana membuatnya maju-mundur untuk mengetuk pintu. Tangannya terangkat, namun
ketakutan begini?" Arum bergumam menguatkan dirinya sendiri. Padahal kalau boleh juju
an, jangan dipikirkan, Arum terus merapalkan kal
ya senormal mungkin meski saat ini jant
as
a melewati ini Arum, suara hati Arum bergumam menguatkannya. Arum akhirnya
elamat p
Arum tajam. Tangannya terlipat. Hari ini dia memakai kemeja biru dengan
annya. "Jam delapan l
apa yang paling
tidak suka? Suara hati Arum yang sedang du
gan orang yang tidak mengha
rcanda
ukatakan?" Daffin mengangkat alis
anya terlambat tiga
k disiplin waktu. Kamu ha
pati posisi pertama di daftar Arum. Arum menghentakkan kakiny
n Daffin. Apa dosen sialan itu balas dendam karena perkataannya semalam? Aru
Daffin yang menangkap b
nnya dan tersenyum ma
ercayai ucapan Arum. Tangannya terli
lah, tangan terpilin, apa ka
dak Pak," kilahnya. Bagaim
ini sudah menunjukkan semu
i keterlambatan, entah itu satu menit atau satu detik. Terlambat tetap terlambat b
ngeluarkan ponselnya dan dengan kecepatan menakjubkan menekan nomor ayahny
ngaco,
ihat wajahnya sekarang, dia persis seperti anak a
tidak lulus tahun ini, maka kamu
a kejam sam
api kamu. Ayah sama Bunda memaklumi jika kamu membutuhkan waktu untu
gin membahas topik in
tapi gak sekarang, Yah. Please?" bisik A
arusnya merasa beruntung, dosen pembimbingmu itu bukan orang s
lau ayahnya tahu tentang reputasi dosen pembimbingnya. Tapi bersyukur karena laki-laki itu menj
bih memperhatikanmu, jadi seharusnya
r tidak berurusan dengan dosen gila itu, tapi sekarang ... Arum menatap langi
memenuhi tenggat waktu yang dia berik
erjalan lesu menuju satu-satunya tempat yang masih menarik baginya di kampus ini. Dia berjalan dengan langkah gontai, mengabaikan keriuha
ak para mahasiswa sibuk berceloteh dan bercengkerama satu sama lain begitu
ak Arum diantara para pemburu kantin. Dia mengambil tempat duduk di sudut, tempat yang tidak disukai kebanya
k macan tahu gak? Jangan berani
ta bukan hanya dia yang berpendapat
ya tampan, saya
mpan plus ramah yang ada
yetujui. Rasanya seperti mene
hkan,
l suapan pertama saat ponsel yang ada di atas meja bergetar pertanda notifik
akaan s
u orang yang bisa mengirim pesan biasa namun serasa menerima surat kematian. Arum berd
misi
Arum yang ngos-ngosan menyapu pandangan begitu tiba di perpustakaan kampus. Perpustakaan tiga lantai ini memil
nya menatap fokus yang menjadi alasannya berlari seperti orang gila ke te
ud
ik beberapa mahasiswa yang menatap ke arah mer
enatap Daffin curiga, mengingat dia baru saja
h. "Proposal Penelitia
kan proposalnya, namun ucapan Daffin se
ntamu membuka
roposal? Arum gatal ingin menumbuk kepala
tak
p
Atau proposal itu tidak d
, dia lebih suka tidak usah lulus sa
di keheningan mencekam itu perutnya berbunyi. Saat
belum
Arum ingin mengucapkan kalimat itu, tapi dia mana puny
ak dan rasa lapar
eori aneh i
rcuma kalau otakmu s
membuat Arum me
yo
anya polos membuat D
nar-benar akan membu