You Have Me
ata serta aura mengantuk yang belum sepenuhnya hilang. Maklum, baru bisa tidur jam setenga
n terl
pan. Sarapan di
kesal mengingat dua pesan yang
ngar gaduh akibat kecerewetan ibunya? Bibir tipis gadis itu mengukir senyum masam. Tangannya menekan saklar
berkaus putih dengan jaket kulit sebagai luarannya itu tampak mengembangkan senyum kala mele
eletuk Juno melihat Audrey sudah tampil rapi. Rau
erjalan mendekat. "Iya, ada
anya Audrey, Juno
tnya terlihat tinggal segaris ka
bukan kali pertama Juno berkata demikian. Pria yang berprofesi sebagai manajer resto
ak dapat-dapat gantinya malah kena mental," canda Audrey s
ma mau ngajak jalan, tapi yang
dulnya sama aja nguli, tapi hari ini beda dari biasanya. Soalnya
a bulat Juno makin melebar. Dia tahu seberapa keras per
lain? Juno tidak akan membiarkan itu terjadi. Dia rela melakukan apapun asalkan Audrey bisa hidup dengan nyaman dan memiliki istirahat yang cu
taran terlalu keras dalam bekerja. Audrey tahu maksud pria itu baik, hanya saja dia tidak ingin merepotkan lebih jauh lagi.
anda kalau lelaki itu p
ik bus." Seperti yang sud
eter kamu dari halte sa
san akal. Namun sayangnya, Juno memiliki jawab
di, ayo naik. Keburu telat nanti diomelin." Juno
sudah diberitahu alamat Marshall, belum tentu menemukan lokasi rumahnya mudah. Jadilah, Audrey menerima helm
modern tropis di kawasan perumahan elite. Untung saja security yang berjaga di depan sudah diberitahu Mar
i sebab jika bukan karena lelaki itu, mungkin sampai ja
mbutnya. Pria itu tampak santai den
up terdengar. Audrey menarik napas sebelum sepatu ke
tanya melirik ke kanan dan ke kiri, lalu jatuhlah keputusannya untuk menunggu di samping sofa yang tidak begitu jauh darinya. Iya, d
wanita yang kalau dilihat dari pakaiannya pastilah pengasuh Miguel. Audrey menyunggingkan senyum. Dia sudah membaca beberapa artikel tentang kegiatan
ou." Miguel lebih dulu menya
, Miguel," balas Audr
amannya. "Uncle, ayo sarapan," ucapnya deng
ya. Mereka berjalan menuju ruang mak
ia itu, ada Miguel yang duduk di kursi khusus makan
Audrey tanpa sadar mengulas senyum. Ruangan ini memang besar dan terdapat pendingin
a? Batin Audrey mencelos. Dia tidak tahu seperti apa rasanya memiliki orang-orang yang bisa dijadikan tempa
li membuat para tetangga bertanya apa pekerjaan wanita itu. Audrey sangat tahu kalau mereka hanya berb
ki-laki yang mau deketin kamu. Orang bapakmu aj
berbicara seperti itu secara terang-terangan? Audrey
nannya dimakan lalat, lho," celetu
ra-pura sibuk dengan sarapannya demi
menjawab," bisik Marshall sedikit kesal.
skan pandang darinya. "Aunty nggak bengong. Cuma senang aja karena ternyata ada
a peanut butter. Olesin roti
ey terulur untuk men
n, Marshall berkata, "Jangan terlalu banyak memb
. Baru tahu dia kalau bosnya bisa posesif juga. "Baik, Bos." Ia
i belakang, ya?" Begitulah Miguel, senang jika bertemu orang baru. Apalagi tadi
lain menerima ajakan bocah yang harga outfit-nya saja