You Have Me
ntar dari mulut Miguel saat Audrey dengan begitu p
ali bisa sebahagia ini. Dulu, ketika masih kecil, Audrey tidak memiliki teman. Seandainya ada anak yang
leher, hingga punggungnya. Dengan sigap, si pengasuh la
a keponakan bosnya kelelahan. Tidak biasanya matahar
Mata sipit yang diwariskan sang ayah memicin
di sini. "Miguel, maaf, tapi Aunty tidak membawa baju re
t kolam renang, tanpa ada niatan untuk bergabung atau bergantian bermain bersama Mi
El maunya sama Aunty. Ayo, Aunty." Miguel mer
ll menegakkan kepala. Melihat keponakannya mengham
itu mendahului. Tatapannya
Mungkin Anda bisa menemani Miguel berenang," ucap Au
tangan menopang dagu. "Main yang lain s
ndong berujung dirinya harus pura-pura menjadi sapi sementara anak itu duduk manis di punggungnya selama berpuluh-puluh menit. Karena i
mancung Miguel kembang kempis. Sementara bibirnya sudah be
. Berenangnya nanti so
guel main yang lain saj
ja 'kan
rshall menj
erut dalam seperti sedang memikirkan solusi
r menunggu kata yang akan keluar dari mulut Miguel.
seru Miguel memame
jak, lalu menggandeng
elum juga mengekori dua sultan berbeda generasi itu. Napas Audrey sedikit tersengal
eparuhnya dibiarkan sebagai lahan terbuka. Audrey hanya bisa m
ty,
siap di depan mata? Audrey lantas mangalihkan pandangannya ke Marshall. Pria itu sedang menelepon da
, sini
edang melompat-lompat di atas benda lentur it
, cepa
k berikutnya, tawa mengejek tertangkap indra pendengarannya. Ketika ia menengok, Marshall langsung
addy aja suka lompat-lom
i. Ya, Audrey benar-benar takjub dengan sensasi yang dirasakan. Rasanya menyenangkan dan melegakan. Seperti ada beban besar yang diangkat dari bahu tiap kali tubuhnya melayang di
us saja kepikiran tentang sekretarisnya. Miguel sudah tidur sejak beberapa ja
ai tidak sadar jika di dekatmu j
"Audrey?" gumam Marshall tak yakin. Ia terpaksa masuk ke d
*
emungkinan peminatnya sedikit. Aku tak habis pikir. Apa mereka sudah bosan kaya
rasional, otak Audrey ikut dibuat mumet. "Mereka percaya dengan fitur
tipe orang yan
gu ini bosnya kalau tidak diam, ya, ma
e hanya untuk mengambil
saja
lu direalisasikan. Audrey masih diam menunggu kalimat apalagi yang akan terucap dari mulut
nda itu ke depan Audrey. "Ol
ya kepada Tuan Hansen dan Nyony
enapa kau tidak berterima kasih pad
rey pun berkata, "
. "Aku ingin makan siang di lu
a mencari pekerjaan lain yang setidaknya tidak membahas urusan kantor di jam
tu keluar. Seakan dirinya tak boleh menghirup udara bebas, baru
tanya wanita itu
a merasa kikuk. Dari mana dia harus memulai pertanyaan yan
tiba jadi gagu begini. Lagi-lagi dia ingin tertawa, tapi m
nkah orang tua kebanyakan menyuruh anaknya supaya cepat-cepat memberikan mereka cucu?" Oh, shit! Setelah berkata demikian,
et siang bolong begini mendadak ditanyai seputar pernikahan. Di sisi lain, Audrey juga tak nyaman membahas perihal keluarg
saya untuk memilih jalan hidup ya
ernah membahas
udrey dibarengi
beberapa kali. "Ak
ungguh ia ingin menertawakan bosnya yang begitu mudah percaya pada omong
ana? Apa kau ada re
menelisik. Untuk apa Marshall bertanya hal demikian kepadanya.
narik napas panjang, kemudian menunjuk pintu dengan maksud menyuruh Audrey keluar. "Sepuluh menit lagi kita pergi. Oh, y
t pulang karena Anda belum mengkon
Terserah. Saya mau meng
erjakan sebab selain memesan tiket pesawat, artinya dia ju