Ikatan Hati
ntara–Rosa menyerahkan begitu saja bayi berusia enam bulan ke dal
i,
panjang–tanpa pandang kiri-kanan kemudian berlalu sembari menggumam jika sudah terlambat.
rian tak terima. Hah! Dia sengaja libur memang karena ingin istirahat, b
lucu itu cenderung suka digendong, jadi siapa pun yang menggendong dia ha
aga Bian? Para asisten rumah tangga sibuk. Papa kamu ada meeting, Adnan ju
pi
a buatin susu dan ganti popoknya!" peringat
alam hati. Astaga~ mengapa hari ini jadi begini? Niatnya ingin bersantai
yang dirintis oleh sang Ayah; Agam Bimantara. Perusahaan apa itu tanya saja pada yang bersangkutan. Pun Rosan mempunyai
erjaan masing-masing–yang tak mungkin direpotkan lagi mengurus bayi. Beberapa hari kemarin Rosa tak sibuk, jadi
an ya," sebuah ide tercetus d
ang Adrian dengan bintang-bintang di mata. "Good job! Ide bagus. Tapi, ma
an diri di sofa. Menyandarkan punggung. Si bayi berpindah ke pangkuannya di
aya dari ponsel menarik perhatian Bian sehingga matanya terus mengarah pada benda h
ang tampak menarik. MengikutuI kemana pun ponsel itu digerakkan oleh Adrian. Sese
lon pelamar dan nomor telepon yang dihubungi. Berhubung mamanya yang mau wawancara, jadi dia memasukkan kontak sang Mama. Tapi, Adrian tidak menyerta
a yang menjadi sorotan publik; anggotanya sering menjadi topik di media masaa atau online. Dia tidak suka kehidupan pribadinya di kulik dan di papar menjadi berita.
i di pangkuan mengikuti gerakan tangannya yang memasukkan ponsel ke saku celana
u
ak, memiring-miringkan badan. Tapi tidak berhasil. Tubuhnya tetap seperti sewakt
tubuh kecil itu dan kembali memangku – dengan
lum ditumbuhi gigi. Raut wajah Bian tampak girang. Lalu mengg
namun ... bukan berarti dia akan bersikap ketus dan menjauhi Bian. Si gembul berpipi chubby minta digigit itu masih bayi, tidak mengerti apapun–tidak wajar
enghabiskan waktu dengan si
balik pagar. Meski sudah berusaha tenang, tapi tetap saja detak di dada bukannya kembali normal malah makin kencang seraya dia melihat seorang laki-laki b
rbadan besar berseragam petugas keamanan yang bia
a supaya wajahnya bisa dilihat d
gup. Pasalnya pekerjaan yang dia bilang cuma sekedar dengar saja. Tak tahu apakah benar-benar mencari orang ata
tanyain dulu." Kata si petug
amun nada bicaranya ramah sedang menelpon. Mungkin bermaksud bertanya kebenaran yang dia s
saya buka gerbangnya." Ujar si
ghela. Sekali lagi berusaha menenangkan diri. Terlebih saat setelah gerbang dibuka dan memperlihatkan rumah besar berha
dekat pos penjaga. Mempersilahkan perempuan yang memakai
embus dan menarik napas saat tiba di sini? Di area perumahan yang ukurannya besar; perumahan orang-orang kaya. Detak jantung yang hampir nor
iki tiga anak tangga supaya tiba di teras. Kemudian berjalan sedikit dan akhirnya berada di depan pintu berwarna coklat dengan handle yang kemungkinan terbuat d
*