icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ikatan Hati

Bab 4 Keempat

Jumlah Kata:1091    |    Dirilis Pada: 23/09/2022

terdapat kamar yang sudah lengkap dengan ranjang, lemari dan beberapa properti lain yang

terdengar ragu

nya. Seakan-akan tidak mau dijauhkan dari Bia. Tangisnya membuat semua orang yang berada di sekitar menjadi tidak tega dan kasihan. Tapi,

kesunyian diantara mereka sampai sang Kepala keluarga buka suara meminta Adna

pa, jadi nggak perlu dipikirkan.” Adnan tak berpengalaman untuk urusan bayi, tapi k

mun ..., dia tak punya hak untuk itu. Tidak ada yang tahu dan ... dan dia sud

sendu, Adnan mengira jika Bia masih khawatir pada Bian. “Kamu

a lakukan sekarang. Bia me

las hal serupa oleh si lawan bicara. Dia menyerahkan kunci

lalu menghampiri ranjang sembari meletak tas yang dia bawa di lantai. Duduk di tepi tempat tidur dan memandangi kamar yang dib

. “Abi pasti bahagia tinggal di sini. Semua kebutuhannya tercukupi,” sesak mulai memenuhi dada. Dibarengi napas yang mulai tersendat, “Dia

it yang mendera. Sakit tak berwujud, sakit tak berdarah, namun sangat p

terhadap rasa sakit. Dia masih belum terbiasa. Terlebih dia tak menyangka masih bisa memeluk Abi, menggendong bayi ber

ta lebih. Abi berhak dapat kehidupan lebih baik. Dia nggak mesti hidup kayak aku. Ya, ini adalah keputusan yang baik!” dia mencob

as dan menghembus perlahan, “Lebih baik aku istirahat,” dia bergu

ngan dipadamkan. Namun, keheningan ini tidak membuat tidur seorang bayi gembul yang terbaring diantara dua orang dewasa–di kir

si gembul berusaha berguling ke sisi sebelah. Ketika berhasil, pandangannya melihat seorang perempuan di sana. Masih bukan sesuatu yang dia ingi

rang dewasa di kanan dan kirinya. Tangisnya tak main-main, lan

“Kenapa? Mimpi buruk, hm? Atau haus?” tanyanya yang tak mendapat jawaban, tapi disahuti tangis Bian

angkan Bian, tapi tak berhasil. Si bayi gembul memberon

, mungkin bisa tenang kalau lihat keadaan

g masih mengamuk keluar dari kamar. Sang Nyonya menutup pin

kan di lantai bawah. Jadi, begitu keluar kamar langsung berhadapan denga

masih menangis. Menunjuk-nunjuk beberapa objek untuk menar

an terus menangis. Ditambah tak mau diam

Dengan sigap dia bangkit, keluar dari kamar dan mencari sumber keributan di dini hari ini. Tangis bayi kecilnya

..., dia mengerti, jika Bian mencari

ati sang Nyonya rumah,

k jadi dia nangis begini,” Rosa berujar lembut. Meski si gadis muda adalah salah satu

Dia bukan bermimpi buruk. Ingin sekali mengambil alih Bian dan memeluk si gembul tersebut.

uan–yang sekarang kita sebut saja si gadis biasa–itu

apa-apa

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Pertama2 Bab 2 Kedua3 Bab 3 Ketiga4 Bab 4 Keempat5 Bab 5 Kelima6 Bab 6 Keenam7 Bab 7 Ketujuh8 Bab 8 Kedelapan9 Bab 9 Kesembilan10 Bab 10 Kesepuluh11 Bab 11 Kesebelas12 Bab 12 Kedua Belas13 Bab 13 Ketiga Belas14 Bab 14 Keempat Belas15 Bab 15 Kelima Belas16 Bab 16 Keenam Belas17 Bab 17 Ketujuh Belas18 Bab 18 Kedelapan Belas19 Bab 19 Kesembilan Belas20 Bab 20 Kedua Puluh21 Bab 21 Kedua Puluh Satu22 Bab 22 Kedua Puluh Dua23 Bab 23 Kedua Puluh Tiga24 Bab 24 Kedua Puluh Empat25 Bab 25 Kedua Puluh Lima26 Bab 26 Kedua Puluh Enam27 Bab 27 Kedua Puluh Tujuh28 Bab 28 Kedua Puluh Delapan29 Bab 29 Kedua Puluh Sembilan30 Bab 30 Ketiga Puluh31 Bab 31 Ketiga Puluh Satu32 Bab 32 Ketiga Puluh Dua33 Bab 33 Ketiga Puluh Tiga34 Bab 34 Ketiga Puluh Empat35 Bab 35 Ketiga Puluh Lima36 Bab 36 Ketiga Puluh Enam37 Bab 37 Ketiga Puluh Tujuh38 Bab 38 Ketiga Puluh Delapan39 Bab 39 Ketiga Puluh Sembilan40 Bab 40 Keempat Puluh41 Bab 41 Keempat Puluh Satu42 Bab 42 Keempat Puluh Dua43 Bab 43 Keempat Puluh Tiga44 Bab 44 Keempat Puluh Empat45 Bab 45 Keempat Puluh Lima46 Bab 46 Keempat Puluh Enam47 Bab 47 Keempat Puluh Tujuh48 Bab 48 Keempat Puluh Delapan49 Bab 49 Keempat Puluh Sembilan50 Bab 50 Kelima Puluh51 Bab 51 Kelima Puluh Satu52 Bab 52 Kelima Puluh Dua53 Bab 53 Kelima Puluh Tiga54 Bab 54 Kelima Puluh Empat55 Bab 55 Kelima Puluh Lima56 Bab 56 Kelima Puluh Enam57 Bab 57 Kelima Puluh Tujuh58 Bab 58 Kelima Puluh Delapan59 Bab 59 Kelima Puluh Sembilan60 Bab 60 Keenam Puluh61 Bab 61 Keenam Puluh Satu62 Bab 62 Keenam Puluh Dua63 Bab 63 Keenam Puluh Tiga64 Bab 64 Keenam Puluh Empat65 Bab 65 Keenam Puluh Lima66 Bab 66 Keenam Puluh Enam67 Bab 67 Keenam Puluh Tujuh68 Bab 68 Keenam Puluh Delapan69 Bab 69 Keenam Puluh Sembilan70 Bab 70 Ketujuh Puluh71 Bab 71 Ketujuh Puluh Satu72 Bab 72 Ketujuh Puluh Dua73 Bab 73 Ketujuh Puluh Tiga74 Bab 74 Ketujuh Puluh Empat75 Bab 75 Ketujuh Puluh Lima76 Bab 76 Ketujuh Puluh Enam77 Bab 77 Ketujuh Puluh Tujuh78 Bab 78 Ketujuh Puluh Delapan79 Bab 79 Ketujuh Puluh Sembilan80 Bab 80 Kedelapan Puluh