icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Misteri nyai Ratu Blorong

Bab 3 Misteri Nyai Ratu Blorong 3

Jumlah Kata:2007    |    Dirilis Pada: 19/09/2022

ebutuhan. Sesaat kemudian Sarji datang dengan membawa bahan bangunan, ia juga iku

ahu maksud dan tujuan Sarji sebenarnya, sampai akhirnya tempat benar

, tiga hari ia menganggur, hal ini yang sering dijalani Udin. Siang itu Sarji duduk di teras

ri ia kebelakang rumah berusaha menemui Udin yang tengah duduk sendirian dibaw

rib antarkan aku car

Ji, aku capek barusan ist

u belikan jamu sek

tumben kamu J

ir terus dia kasih aku ua

pat rezeki lagi k

din," jawab

di toko jamu, Sarji langsung pesan dengan lima telur ayam kampung untuk dicampur kedalam minumannya dengan maksud menyambu

bah ta Ji nanti malam," ta

Sarji dengan memu

istrimu sendiri Ji, k

. Setelah itu mereka langsung pulang. Sarji sendiri sekitar jam d

mnya ia sendiri berpesan kepada seluruh anggota keluarganya, ka

pan kayu yang mewah dengan kasur empuk telah ditaburi bunga-bunga di atas

eri penerangan lamp

t kamar masing-masing diberi sesajen lengkap satu nampan, sampai diselur

tempat Mbah Dirjo sampai sekitar jam dua belas

ing..." (suara kaki kuda serta lonceng kereta kencana

tama kali ialah sangat takut bercampur bahagia mendengar pertanda itu, dengan sedikit keringat yang m

kosong. Saat matanya sedang tertutup Tiba-tiba bau harum bercam

dah berada di depannya dengan duduk bersimpuh. Nyi Ratu kali ini hanya memakai kemben hijau, tanpa

ali, ia hanya mematung menatap Nyi Ratu yang memesona. Beb

ri dengan Sarji. Beberapa kali dalam kondisi yang penuh nafsu, antara sadar dan tidak sadar,

itu sampai ia benar-benar terkulai lemas. Entah berapa lama ia melakukan dengan

sendiri tak tahu kapan persisnya Nyi Ratu pergi meninggalkannya. Menjelang pagi ia sudah

i ujung sendok (oval) berserakan di atas spreinya bercampur keringat dan bunga. Setel

Usai euforia didalam kamar sendirian, dengan cepat Sarji mengumpulkan uang dan emas di kantong kain yang sudah disiap

a mandi dan berganti baju, ia bersiap untuk menjual emas-emas yang ia dapat dengan cepat. Karena khawatir emas – emas itu akan hilang dengan sendirinya. Belakang

kut aku,"

gi-pagi begini

oknya ikut aku

u tidak jelas,"

s," Kata Sarji dengan

Jawab Udin dengan mata

o cepetan,"

jangan lupa

n tenang saj

i Udin, dan Sarji dibonceng di belakangnya. Jarak ditempuh memang jauh, sampai nafas udin tersengal-sengal meski jalan sebagian sudah beraspal. Sampai ditempat sang juragan

jalanan ia melihat show room sepeda motor. Merasa sudah punya uang akhirnya ia mampir dan membelikan motor dari hasil penjualan emasnya. Sarji pulang dengan memb

mendadak, d

l menunggu temannya keluar dari kamar. Waktu pintu kamar te

," Tanya Udin yang

Din, tunggu du

ng utang kemarin. Dengan wajah sumringah Udin berjalan cepat kembali pulang. Ditengah perjalanan ia melihat ayah Sarji

akde?," T

," Jawab pakde Karto yan

t di mana?," Tanya udin sam

put-rumput sebelah itu," jawab pak de Karto dengan m

ingis digigit ul

aki pak de Karto, Udin mengamati pelan-pelan dan seksam

lar pak?," Jawab Udin yang masih

igit. Terus aku sekilas melihat ularnya lari cepat ke selatan, t

rto. Saat istri sarji sampai ditempat pak de Karto kesakitan, Udin langsung menceritakan kejadiannya. Sore itu istri Sarji langsung menuntu

memberikan uang itu kepada istrinya. Hari bahagia buat udin malam itu, se

arji. Udin yang sudah bangun langsung berlari bersama istri dan anak-anaknya menuju rumah sarji. Kenyataan pahit yang ia lihat, pakde Kart

tan terdengar dari ru

k adanya bapak ka

ari dokter. Tapi ibu habis subuh sudah langsung berteriak serta menangis mem

a udin dengan menepu

n" Jawa

yang pemuka agama, biar cepat d

in mengumumkan berita duka kematian ayahnya Sarji di masjid. Jam delapan pagi semua warga dan sanak saudara pakde Karto berdatangan kerumah Sarji, warga mulai memenuhi sekitar ru

i. Saat jenazah masih dirumah Sarji banyak warga ikut mensholatinya, sebab Pakde karto sendiri

n keluarga Sarji mengantarkan jenazah pak d

selesai, Udin dan kakaknya m

erguru di tempatnya

din?," Ta

selatan,"

-satunya. Kamu kan ya sudah ikut berguru di

aya terus menutup cepat hutan

erja yang bener, Awas!!! Jangan

eumpama aku ikut kerja di tempat Sar

penting kerja beneran

a kasih," Jawab udin pasrah karen

oden pulang kerumah masing-masing. Seperti pada umumnya setelah ada orang

apan acara sampai beres-beres selepas acara keagamaan. Serta duduk seje

ya tidur satu ranjang bersama istrinya Udin memutuskan untuk tidur sendiria

de Karto. Udin melihat pakde karto sendirian ditanah lapang yang luas dan s

de Karto kesakit

kesakitan seakan memenu

le," Pinta dan tangis pak

leh ular hitam besar itu. Udin hanya terdiam, dia tak bisa melaku

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka