Misteri nyai Ratu Blorong
ebutuhan. Sesaat kemudian Sarji datang dengan membawa bahan bangunan, ia juga iku
ahu maksud dan tujuan Sarji sebenarnya, sampai akhirnya tempat benar
, tiga hari ia menganggur, hal ini yang sering dijalani Udin. Siang itu Sarji duduk di teras
ri ia kebelakang rumah berusaha menemui Udin yang tengah duduk sendirian dibaw
rib antarkan aku car
Ji, aku capek barusan ist
u belikan jamu sek
tumben kamu J
ir terus dia kasih aku ua
pat rezeki lagi k
din," jawab
di toko jamu, Sarji langsung pesan dengan lima telur ayam kampung untuk dicampur kedalam minumannya dengan maksud menyambu
bah ta Ji nanti malam," ta
Sarji dengan memu
istrimu sendiri Ji, k
. Setelah itu mereka langsung pulang. Sarji sendiri sekitar jam d
mnya ia sendiri berpesan kepada seluruh anggota keluarganya, ka
pan kayu yang mewah dengan kasur empuk telah ditaburi bunga-bunga di atas
eri penerangan lamp
t kamar masing-masing diberi sesajen lengkap satu nampan, sampai diselur
tempat Mbah Dirjo sampai sekitar jam dua belas
ing..." (suara kaki kuda serta lonceng kereta kencana
tama kali ialah sangat takut bercampur bahagia mendengar pertanda itu, dengan sedikit keringat yang m
kosong. Saat matanya sedang tertutup Tiba-tiba bau harum bercam
dah berada di depannya dengan duduk bersimpuh. Nyi Ratu kali ini hanya memakai kemben hijau, tanpa
ali, ia hanya mematung menatap Nyi Ratu yang memesona. Beb
ri dengan Sarji. Beberapa kali dalam kondisi yang penuh nafsu, antara sadar dan tidak sadar,
itu sampai ia benar-benar terkulai lemas. Entah berapa lama ia melakukan dengan
sendiri tak tahu kapan persisnya Nyi Ratu pergi meninggalkannya. Menjelang pagi ia sudah
i ujung sendok (oval) berserakan di atas spreinya bercampur keringat dan bunga. Setel
Usai euforia didalam kamar sendirian, dengan cepat Sarji mengumpulkan uang dan emas di kantong kain yang sudah disiap
a mandi dan berganti baju, ia bersiap untuk menjual emas-emas yang ia dapat dengan cepat. Karena khawatir emas – emas itu akan hilang dengan sendirinya. Belakang
kut aku,"
gi-pagi begini
oknya ikut aku
u tidak jelas,"
s," Kata Sarji dengan
Jawab Udin dengan mata
o cepetan,"
jangan lupa
n tenang saj
i Udin, dan Sarji dibonceng di belakangnya. Jarak ditempuh memang jauh, sampai nafas udin tersengal-sengal meski jalan sebagian sudah beraspal. Sampai ditempat sang juragan
jalanan ia melihat show room sepeda motor. Merasa sudah punya uang akhirnya ia mampir dan membelikan motor dari hasil penjualan emasnya. Sarji pulang dengan memb
mendadak, d
l menunggu temannya keluar dari kamar. Waktu pintu kamar te
," Tanya Udin yang
Din, tunggu du
ng utang kemarin. Dengan wajah sumringah Udin berjalan cepat kembali pulang. Ditengah perjalanan ia melihat ayah Sarji
akde?," T
," Jawab pakde Karto yan
t di mana?," Tanya udin sam
put-rumput sebelah itu," jawab pak de Karto dengan m
ingis digigit ul
aki pak de Karto, Udin mengamati pelan-pelan dan seksam
lar pak?," Jawab Udin yang masih
igit. Terus aku sekilas melihat ularnya lari cepat ke selatan, t
rto. Saat istri sarji sampai ditempat pak de Karto kesakitan, Udin langsung menceritakan kejadiannya. Sore itu istri Sarji langsung menuntu
memberikan uang itu kepada istrinya. Hari bahagia buat udin malam itu, se
arji. Udin yang sudah bangun langsung berlari bersama istri dan anak-anaknya menuju rumah sarji. Kenyataan pahit yang ia lihat, pakde Kart
tan terdengar dari ru
k adanya bapak ka
ari dokter. Tapi ibu habis subuh sudah langsung berteriak serta menangis mem
a udin dengan menepu
n" Jawa
yang pemuka agama, biar cepat d
in mengumumkan berita duka kematian ayahnya Sarji di masjid. Jam delapan pagi semua warga dan sanak saudara pakde Karto berdatangan kerumah Sarji, warga mulai memenuhi sekitar ru
i. Saat jenazah masih dirumah Sarji banyak warga ikut mensholatinya, sebab Pakde karto sendiri
n keluarga Sarji mengantarkan jenazah pak d
selesai, Udin dan kakaknya m
erguru di tempatnya
din?," Ta
selatan,"
-satunya. Kamu kan ya sudah ikut berguru di
aya terus menutup cepat hutan
erja yang bener, Awas!!! Jangan
eumpama aku ikut kerja di tempat Sar
penting kerja beneran
a kasih," Jawab udin pasrah karen
oden pulang kerumah masing-masing. Seperti pada umumnya setelah ada orang
apan acara sampai beres-beres selepas acara keagamaan. Serta duduk seje
ya tidur satu ranjang bersama istrinya Udin memutuskan untuk tidur sendiria
de Karto. Udin melihat pakde karto sendirian ditanah lapang yang luas dan s
de Karto kesakit
kesakitan seakan memenu
le," Pinta dan tangis pak
leh ular hitam besar itu. Udin hanya terdiam, dia tak bisa melaku
sam