Misteri nyai Ratu Blorong
Ronald langsung pulang kembali ke hotel tempat ia menginap, sementara kedua temannya p
n dongkol terbawa sampai ke rumah, karena ia
a masing-masing tadi malam mereka berangkat dengan membawa bekal seadanya. Langkah sarji dengan semangat
i Ronald belum kelihatan. Hari beranjak siang, panas mulai
h lama menunggu (Il
jalan di luar warung, hing
h dua," p
as," sahut ibu
ayar bu, Kan teman saya bos
tu temen mas, bukan mas
bos di daerah sini," terang Sa
tiba. Segar dan nikmat rasanya, panas terik disuguhi dengan es tesh manis. Udin yan
Ronald. "Sudahlah din kamu ikut saja, jangan menggerutu terus". Dua
na. Sarji nampak senang karena ia tahu mobil itu kepunyaan Ronald. Putaran roda ban mobil
saja sekarang," kata Ronald yang
Ronald, disertai telapak tangannya memegang erat pergelan
uara pintu mulai tertutu
menjalankan mobilnya ke jalan raya kembali. Sarji duduk di samp
onald membuka perbincan
pir ke rumahku dul
a ke dukunnya Na
dulu Ji, soalnya sudah lama aku gak pulang. Sekalian udin sama kam
aja Nald," sahut Udin yan
ak papa," j
t provinsi. Perjalanan ditempuh sekitar 5 jam dari warung
rjalanan, tibalah rombongan bertiga d
semua anggota keluarganya sampai akhir hayat. Bukan persoalan main-main, s
nggih?" (iya mbah, saya sudah siap. Kira-kira dimulainya ritual kapa
pa nak, sesajennya biar disiapkan temanmu ronald) Kata mbah Dirjo setelah memberi lampu hijau
paken" (iya mbah saya
i hari Ronald dan Udin kembali ke bawah
kale mangan wektu kiro-kiro sodok sui. Dadi gawakno bekale mesisan". (Nald
jo. Kemudian mbah Dirjo langsung kembali pulang. Sedangkan Rona
ghadap ke selatan. Mulai saat itu perjanjian Sarji untuk mencari kekayaan dunia s
a sesajen lengkap. Susah payah dua orang teman Sarji ini membawa sesajen ya
u dan tidak ada yang tahu dari jam berapa ia disana. Ronald menemui Mbah Dirj
an sarji yang sudah bersemedi sejak malam hari. Sejenak mereka b
hadiran mereka bertiga. Terlihat Sarji sangat khusyuk menjalani ritual it
po. Mereka pergi kerumah mbah Dirjo di bawah lereng bukit. Rumah mbah Dirjo terbuat dari ka
yu kusam yang tertata melingkat. Udin dan Ronald rehat sejenak sambil bercengkram
untuk pergi mencari sarapan. Kemudian dua orang ini beranjak pergi dari rumah Mbah
aninya. Hanya kata "iya" yang bi
rji sudah tidak lagi menghiraukan kondisi apa pun yang ada di sekitarnya, hanya fokus untuk bisa
t serta mengawasi Sarji, baik pagi dan sore hari. A
hkan Sarji untuk pergi ke pantai dan melanjutkan ritualnya disana. Sarji harus bersemedi di atas batu ka
enuju ke tempat semedi baru. Dia harus turun bukit sendiri sambi
lai menaiki batu karang dengan penuh harap dan hati yang telah mantap. Dia lalu
edinya. Sekitar jam dua belas malam, suasa
rji tidak bisa menyadari dia sedang
yang terang dihadapannya. Secercah cahaya yang tidak pernah dia lihat sebelumnya.
a. Pancaran kilauan cahaya seperti kilauan emas yang tersebar dimana-mana, sungg
katnya jarak antara dirinya dengan istana y
tubuhnya seakan ada yang meman
stana matanya tetap melirik pemandangan kanan kiri. Setiap gerbang yang ada penjaga
it amis. Mata Sarji tak henti-hentinya melihat bangunan tinggi menj
i setiap jengkal semua bangunan Nyi Ratu. Ketika langkahnya sampai di pin
pakaian serba hijau, berselendang hijau pula. Mereka berdua memegang kipas b
. Sedang bentuk tubuh ular kuning keemasan melilit dibawah singgasananya. Dikanan kiri bahunya berbalut sel
tuk singgasana yang berwarna kuning keemasan dengan pegangan tangan kanan kirinya berbentuk k
yata. Sampai akhirnya ia sadar sedang berada didalam istana Nyi Ratu, seket
k penuh harap kepada
hat seorang Nyi Ratu dengan paras wajahnya sangat cantik jelita, menawan, menggairahkan dan berkulit cerah seperti gadis yang masih baru berumur sembilan belas tahunan. Sang Ra
buka pembicaraan dengan
saya sudah tahu maumu)" Jawab Te
du mujo aku neng kamar iku" (kembalilah pulang, siapno kamar satu yang khusus buat saya.
Sarji dalam kondisi kepala
lan mundur pelan dengan tubuh setengah me
dengan memejamkan matanya kemb
san ombak pantai yan
n seksama, ternyata ia sudah berada di pantai tepat dibawah karang. Setelah sadar ia sangat s
ritualnya membuat dirinya langsun
subuh. Sarji putuskan untuk langsung membersihkan diri di samping pendopo d
tanpa sepengetahuan Sarji, sedang Ronald dan Udin hanya menunggui sarji yang tidur
Gimana hasilnya)"
(tidak tahu mbah, saya belum mengerti. Sarji ini, masih tidur) Jaw
k" (Oh ya sudah biarkan biar tid
a ronald dan udin. Beberapa jam kemudian Sarji terbangun dengan send
d" (jam berapa in
k kono"(Jam duabelas Ji, sudah cep
a, beberapa saat sarji kembali dan
gimana nak sudah berha
ketemu nyi ratu. (sudah mbah, tadi
ail kepada mereka dari awal sampai akhir
karo nyi ratu" (sudah habis ini cepat balik pulang, sia
sanget" (Iya mbah, terima
(ya sama-sama nak
sepindah njih mbah" (kalau begitu, saya mi
an le"(Ya sudah, hati-hati di
(Iya mbah)
rji dan kedua temannya langsung berkemas untuk segera pulang, setelah bersalaman
berbatu yang menggoyangkan isi didalamnya, sampai goyangan mereda di jalan beraspal.Ketiga or
lam lamunannya harapan kaya raya dan bahagia sarji mulai tertan
samping kemudi ia mulai tersadar akan kondisin
membuyarkan lamunan Sarji dan Udin, mobil seketika dihentikan dengan spontan. Ber
ada apa nald)" T
et terhenyak
berdiri berjongkok kedepan iku
i kayak ular bersar lewat)" Jawab Ronald tetap memanda
sekarang ularnya)" Tanya Sarji mul
Mlakune cepet, tapi kok wis gak enek
ah tidak ada ya)" Jawab Rona
jukan kembali mobilnya dengan pelan-pelan di jalan beras
aat sampai di rumah. Sebab waktu itu mereka berdua
leh pinjam uan
Ji?," ja
au berangkat saya pamit ke istriku mau kerj
tegang karena habis melihat soso
patmu, selama satu minggu pulang t
tuk memberi pinjaman. Dalam diamnya masih berpikir antara memberi pinjaman atau ti
a kamu Ji?"
bayar utang terus yang paling penting untuk mempersiapkan
berdua. Hanya deru mobil yang terdengar jelas di telinganya, sedang ma
?" ucap Ronald tanpa ban
wab Sarji dengan
n pamitnya ke ibunya anak-anak kerja di tempatmu
tang-piutang mau langsung cair langsung ikut, kalau
ya. Lha kalau kamu gimana? masalahnya kamu tidak ikut
ld besok lusa kalau sudah punya ua
a sudah satu perguruan sama saya. Salah kamu sendiri ti
kamu Nald. Lha, terus nasibku gimana
din!!!" jawab
injam, yang bayar nanti aku saja. Udin nanti urusanku," jaw
ya?" sah
mahmu saja uangnya tak kasihkan kamu. Aku p
d sempat meman
ka sampai dirumah Sarji pada malam hari. Ronald turun dari mobilnya dan berjalan kebelakang mo
kepada Sarji. Selesai itu Ronald langsung pamit ke kota, rencananya ia menginap di hotel karena pagi hari Rona
apat pinjaman dari Ronald menepati janjinya kepada Udin. Saat mereka berjalan m
tu mereka pulang kerumah masing-masing. Pagi yang cerah mewarnai r
gudangnya dijadikan kamar khusus untuk ritualnya, dengan berbagai alasa
edang duduk-duduk dibelakang rumah, dengan basa-basi seb
a karena diperintah sang guru, sejenak dalam diam kedua orang tua Sarji berpikir. Ta
semua penghuni rumah ia pergi ke
etuk pintu
panggi
mari masuk," t
ak, saya ada perlu s
epan," jawab istri Udin sambil
an dulu," jawabnya istri Ud
di belakang saja
belakang rumah dengan bekas air yang masih menempel
cari aku," tanya Udin yang
iki garapen gudangku seng ndek ng
i," tanya Udin yang
u din, aku disuruh mbah Dirjo wak
in habis kamu beri pinjaman ayo dikerjakan sekarang
gan cekatan udin langsung membersihkan dahulu gudang berukuran 4x4, dengan satu
ambu