icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Misteri nyai Ratu Blorong

Bab 2 Misteri nyai Ratu Blorong 2

Jumlah Kata:3283    |    Dirilis Pada: 19/09/2022

Ronald langsung pulang kembali ke hotel tempat ia menginap, sementara kedua temannya p

n dongkol terbawa sampai ke rumah, karena ia

a masing-masing tadi malam mereka berangkat dengan membawa bekal seadanya. Langkah sarji dengan semangat

i Ronald belum kelihatan. Hari beranjak siang, panas mulai

h lama menunggu (Il

jalan di luar warung, hing

h dua," p

as,” sahut ibu

bayar bu, Kan teman saya b

u temen mas, bukan mas

bos di daerah sini,” terang Sa

tiba. Segar dan nikmat rasanya, panas terik disuguhi dengan es tesh manis. Udin yan

Ronald. “Sudahlah din kamu ikut saja, jangan menggerutu terus”. Dua

na. Sarji nampak senang karena ia tahu mobil itu kepunyaan Ronald. Putaran roda ban mobil

saja sekarang,” kata Ronald yang

Ronald, disertai telapak tangannya memegang erat pergelan

ara pintu mulai tertutu

menjalankan mobilnya ke jalan raya kembali. Sarji duduk di samp

onald membuka perbincan

pir ke rumahku dul

a ke dukunnya Na

dulu Ji, soalnya sudah lama aku gak pulang. Sekalian udin sama kam

aja Nald,” sahut Udin yan

ak papa,” j

t provinsi. Perjalanan ditempuh sekitar 5 jam dari warung

rjalanan, tibalah rombongan bertiga d

semua anggota keluarganya sampai akhir hayat. Bukan persoalan main-main, s

nggih?” (iya mbah, saya sudah siap. Kira-kira dimulainya ritual kapa

pa nak, sesajennya biar disiapkan temanmu ronald) Kata mbah Dirjo setelah memberi lampu hijau

paken” (iya mbah saya

i hari Ronald dan Udin kembali ke bawah

kale mangan wektu kiro-kiro sodok sui. Dadi gawakno bekale mesisan”. (Nald

jo. Kemudian mbah Dirjo langsung kembali pulang. Sedangkan Rona

ghadap ke selatan. Mulai saat itu perjanjian Sarji untuk mencari kekayaan dunia s

a sesajen lengkap. Susah payah dua orang teman Sarji ini membawa sesajen ya

u dan tidak ada yang tahu dari jam berapa ia disana. Ronald menemui Mbah Dirj

an sarji yang sudah bersemedi sejak malam hari. Sejenak mereka b

hadiran mereka bertiga. Terlihat Sarji sangat khusyuk menjalani ritual it

po. Mereka pergi kerumah mbah Dirjo di bawah lereng bukit. Rumah mbah Dirjo terbuat dari ka

yu kusam yang tertata melingkat. Udin dan Ronald rehat sejenak sambil bercengkram

untuk pergi mencari sarapan. Kemudian dua orang ini beranjak pergi dari rumah Mbah

aninya. Hanya kata “iya” yang bi

rji sudah tidak lagi menghiraukan kondisi apa pun yang ada di sekitarnya, hanya fokus untuk bisa

t serta mengawasi Sarji, baik pagi dan sore hari. A

hkan Sarji untuk pergi ke pantai dan melanjutkan ritualnya disana. Sarji harus bersemedi di atas batu ka

enuju ke tempat semedi baru. Dia harus turun bukit sendiri sambi

lai menaiki batu karang dengan penuh harap dan hati yang telah mantap. Dia lalu

edinya. Sekitar jam dua belas malam, suasa

rji tidak bisa menyadari dia sedang

yang terang dihadapannya. Secercah cahaya yang tidak pernah dia lihat sebelumnya.

a. Pancaran kilauan cahaya seperti kilauan emas yang tersebar dimana-mana, sungg

katnya jarak antara dirinya dengan istana y

tubuhnya seakan ada yang meman

stana matanya tetap melirik pemandangan kanan kiri. Setiap gerbang yang ada penjaga

it amis. Mata Sarji tak henti-hentinya melihat bangunan tinggi menj

i setiap jengkal semua bangunan Nyi Ratu. Ketika langkahnya sampai di pin

pakaian serba hijau, berselendang hijau pula. Mereka berdua memegang kipas b

. Sedang bentuk tubuh ular kuning keemasan melilit dibawah singgasananya. Dikanan kiri bahunya berbalut sel

tuk singgasana yang berwarna kuning keemasan dengan pegangan tangan kanan kirinya berbentuk k

yata. Sampai akhirnya ia sadar sedang berada didalam istana Nyi Ratu, seket

k penuh harap kepada

hat seorang Nyi Ratu dengan paras wajahnya sangat cantik jelita, menawan, menggairahkan dan berkulit cerah seperti gadis yang masih baru berumur sembilan belas tahunan. Sang Ra

uka pembicaraan dengan

saya sudah tahu maumu)” Jawab Te

du mujo aku neng kamar iku” (kembalilah pulang, siapno kamar satu yang khusus buat saya.

Sarji dalam kondisi kepala

lan mundur pelan dengan tubuh setengah me

dengan memejamkan matanya kemb

san ombak pantai yan

n seksama, ternyata ia sudah berada di pantai tepat dibawah karang. Setelah sadar ia sangat s

ritualnya membuat dirinya langsun

subuh. Sarji putuskan untuk langsung membersihkan diri di samping pendopo d

tanpa sepengetahuan Sarji, sedang Ronald dan Udin hanya menunggui sarji yang tidur

Gimana hasilnya)”

(tidak tahu mbah, saya belum mengerti. Sarji ini, masih tidur) Jaw

k” (Oh ya sudah biarkan biar tid

a ronald dan udin. Beberapa jam kemudian Sarji terbangun dengan send

d” (jam berapa in

k kono”(Jam duabelas Ji, sudah cep

a, beberapa saat sarji kembali dan

gimana nak sudah berha

ketemu nyi ratu. (sudah mbah, tadi

ail kepada mereka dari awal sampai akhir

karo nyi ratu” (sudah habis ini cepat balik pulang, sia

sanget” (Iya mbah, terima

(ya sama-sama nak

sepindah njih mbah” (kalau begitu, saya mi

an le”(Ya sudah, hati-hati di

(Iya mbah)

rji dan kedua temannya langsung berkemas untuk segera pulang, setelah bersalaman

berbatu yang menggoyangkan isi didalamnya, sampai goyangan mereda di jalan beraspal.Ketiga or

lam lamunannya harapan kaya raya dan bahagia sarji mulai tertan

samping kemudi ia mulai tersadar akan kondisin

membuyarkan lamunan Sarji dan Udin, mobil seketika dihentikan dengan spontan. Ber

ada apa nald)” T

et terhenyak

berdiri berjongkok kedepan iku

kayak ular bersar lewat)” Jawab Ronald tetap memanda

sekarang ularnya)” Tanya Sarji mul

Mlakune cepet, tapi kok wis gak enek

ah tidak ada ya)” Jawab Rona

jukan kembali mobilnya dengan pelan-pelan di jalan beras

aat sampai di rumah. Sebab waktu itu mereka berdua

leh pinjam uan

Ji?," ja

au berangkat saya pamit ke istriku mau kerj

tegang karena habis melihat soso

patmu, selama satu minggu pulang t

tuk memberi pinjaman. Dalam diamnya masih berpikir antara memberi pinjaman atau ti

a kamu Ji?"

bayar utang terus yang paling penting untuk mempersiapkan

berdua. Hanya deru mobil yang terdengar jelas di telinganya, sedang ma

?" ucap Ronald tanpa ban

wab Sarji dengan

n pamitnya ke ibunya anak-anak kerja di tempatmu

tang-piutang mau langsung cair langsung ikut, kalau

ya. Lha kalau kamu gimana? masalahnya kamu tidak ikut

ld besok lusa kalau sudah punya ua

a sudah satu perguruan sama saya. Salah kamu sendiri ti

kamu Nald. Lha, terus nasibku gimana

din!!!" jawab

injam, yang bayar nanti aku saja. Udin nanti urusanku," jaw

ya?" sah

mahmu saja uangnya tak kasihkan kamu. Aku p

d sempat meman

ka sampai dirumah Sarji pada malam hari. Ronald turun dari mobilnya dan berjalan kebelakang mo

kepada Sarji. Selesai itu Ronald langsung pamit ke kota, rencananya ia menginap di hotel karena pagi hari Rona

apat pinjaman dari Ronald menepati janjinya kepada Udin. Saat mereka berjalan m

tu mereka pulang kerumah masing-masing. Pagi yang cerah mewarnai r

gudangnya dijadikan kamar khusus untuk ritualnya, dengan berbagai alasa

edang duduk-duduk dibelakang rumah, dengan basa-basi seb

a karena diperintah sang guru, sejenak dalam diam kedua orang tua Sarji berpikir. Ta

semua penghuni rumah ia pergi ke

etuk pintu

panggi

mari masuk," t

ak, saya ada perlu s

epan," jawab istri Udin sambil

an dulu," jawabnya istri Ud

di belakang saja

belakang rumah dengan bekas air yang masih menempel

cari aku," tanya Udin yang

iki garapen gudangku seng ndek ng

i," tanya Udin yang

u din, aku disuruh mbah Dirjo wak

in habis kamu beri pinjaman ayo dikerjakan sekarang

gan cekatan udin langsung membersihkan dahulu gudang berukuran 4x4, dengan satu

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka