icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

JANDA, MARRY ME!

Bab 5 Langkah pertama

Jumlah Kata:1055    |    Dirilis Pada: 10/09/2022

m pada speedometer terus bergerak ke kanan. Andai tid

Andai ia adalah bom atom, sekarang adalah detik-detik menjelang

at dan gesit. Berjalan dengan kekuatan kilat seolah

?" tanya satpam itu sopan. Karena ia tak pernah bert

Si Janda itu a

Bingung siapa sosok yang dimaksud oleh pria ini.

suk. Tak peduli panggilan dan

uh kalian," geram Rendra karena

ndak kekerasan," jelas satpam tersebut.

belakang. Meski ini pertama kali ia masuk kantor Melda, tapi tak sulit menemukan letak ruangannya. Buktinya, sekarang ia sudah ada di depan ruangan direktur. Mengan

ncang dengan salah satu dewan direksi sempat terkejut, tapi dengan cepat ia menjadikan ra

malah marah-marah dan memaksa masuk," ungkap satpam ya

empat satpam itu mencapai pintu, Mel

n menyuruh menutup pintu karena itu menganggu privasi atau ingin rahasianya aman.

r

galihkan atensinya pada pria di hadapannya. "Ambil ini da

aman berpikir, Rendra akhirnya menemukan ide ini. Bahkan ia dengan cepat menjal

m lagi bentuk dan warna mata yang indah itu membuat Rendra tak berkedip. Raut wajah yang kebingungan dan imut me

dari laci meja kerjanya. Mengeluarkan suara yang tegas tapi merdu. Suar

Rendra. Pria itu mengangkat satu alisn

memperjelas ucapannya,

luh m

lalu menyerahkan pada Rendra. Menggesernya ke hadapan pria yang katanya kaya raya i

rsalah atas ucapan yang keluar. Bahkan raut wajahnya tetap tenang

i hingga langit itu harus dibantai tanpa ampun. Memukul telak kepercayan dirinya dengan satu kali

sekali ka

," ucap Melda santai. Tangannya dilip

u harus memberikan seluruh hartaku untuk membeli harga dirimu, itu akan aku lakukan

ahkan sebelum ia maju. Diserang membabi buta sebelum ia mempersiapkan

aya raya, bergelimang harta, berwibawa, cerdas dan intelejen. Tak mungkin mundur dan mengaku

pa yang sudah ada di otakmu." Melda menyandarkan tu

"Kau tahu apa yang ada di otakku? Wah wah wah

Dua pasang obsidian itu terus saling tatap dan baru terp

alu beran

yang menyelimuti diri. Tatapan setajam pisau belati. Hawa panas bisa d

i-kali. Berteriak penuh emosi. Menyambar minuma

kira wanita itu akan ketakutan dan panik. Atau setidaknya gemetar dengan sorot mata yang tidak enak hati. Rendra salah, nyatanya Melda malah bersikap san

sesuatu untuk pelampiasan amarah dan kekesalan yang

kretaris. Ini masih pagi dan Rendra sudah berhasil m

dan pemikiran laki-laki yang ber

nikahinya?" tanya

enyandang status

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka