JANDA, MARRY ME!
dara lainnya. Yang terpenting baginya kini ia bisa segera sampai di rumah dan membicarakan masalah ini dengan Mamany
esar. Jika mereka pikir pernikahan adalah mereguk kebahagi
gan mobil yang dikendarai sopir. Sudah seperti arena balapan saja. Keduanya saling salip dan berlomba cepat sampai di rumah. Buk
juga menjatuhkan harga dirinya. Memperlihatkan seolah tidak bisa mengurus anak
ka Rendra ingin masuk kamar dan melepaskan penat dengan ti
i tangga. Berteriak dengan sangat keras supaya putra
ng berhent
tetap menghormatinya meaki kecewa kali ini terlalu dalam. Memilih berhenti dan mendengarkan perkataannya. M
kesal yang sangat kentara tentang isi hatinya.
m selesai
s soal tadi, sorry,
rbaik buat k
han geram. Entah kenapa Mamanya tidak mau mengerti. Dia
dia janda dan aku seorang perjaka. Kita
at Rendra bungkam menyisakan bola matanya yang bergerak gusar, "Perjaka?" kembali tawa mengej
bantu menghitung berapa hotel dan villa yang kamu datangi bersamanya? Atau
ya saja memilih diam. Kembali ia menghadap sang Mama. Ia tahu pembicaraan ini aka
selesai bica
sudah pasrah. Ia lelah. Apalagi pembahasan berat seperti
dak berhak menghakimi Melda seperti itu." Yuanita melangkah mundur. Menatap putranya dari
g lain? Apa pernah Mama mengajarimu menilai sesuatu dengan sekali lihat?
ra kesayangannya mampu berkata sekejam itu pada seorang wanita. Padahal i
amu berkata seperti itu? Oke, dia memang janda, tapi apa pantas d
rduduk memegangi dadanya. Sibuk menenangkan hatinya sendiri. Dulu ia bisa mengatasi penghinaan ini sen
berhenti ketika satu tangan wanita itu di
mengimpit dada. Sedangkan di depannya Rendra menatap takut. Ada perasaan se
n majikannya kali ini yang terbesar. Melihat nyonya menang
..
n mend
am
uanita marah bukan karena perjodohan ini batal, tapi p
rjanji takkan membuat Mamanya menangis lagi, tapi kini ia ingkar. Sekali l
laki laki karena status kita. Meski alasan yang dilontark
M
nunduk karena status kita yang selalu menjadi gunjingan. Kita ingin bisa tertawa lepas menghilangkan status kita meski sementara. Tapi, ucapan kamu menampar Mama
rgugu pada ucapannya sendiri. Ia baru sadar ia telah salah besar. Men
seorang perawan yang tidak suci ketika malam pertama lebih m
membisikkan kata maaf. Menyesal atas ucapannya. Ia tak sadar jika ucapannya ber
asa seperti sekarang adalah hal paling berat. Karena bukan hanya diharuskan kuat, Mamanya harus tegar di setiap cobaan, h
a sungguh menyesal, tapi menyesalpu
u membuat Mama sadar, bahwa
a," ucap Rendra di sela tangisnya. "R
endra mendongak tidak paham yang dibalas senyuman kecil oleh Mamanya.
Ma. Buka
n wanita pilihanmu. Tapi ja