Istri Mungil sang CEO
an seperti biasa, Eliza si gadis berusia 19 tahun itu
keluarganya, dia dituntut bekerja cepat agar bisa melakukan banyak pekerjaan. Belum selesai dia men
yang kami berikan! Rumah tempat tinggal, makan, dan sekol
terngiang-ngiang di kepala Eliza. Dia tersenyum
ju yang kamu kenakan!" Teriak sang Ibu ketika melihat Eli
gan pelan sambil terus mengerja
baju yang dikenakannya hanya baju murah dan kebanyakan baju bekas yang dibelikan orangtuanya.
cikan sampai bersih!" Casya, adiknya datang melempa
ang sedang dia cuci, lalu dengan tatapan nanar menat
itu, kalau nanti baju kamu lecet gimana?" tegur Eliza deng
dada menampilkan wajah angkuh. "Babu tidak usah berla
a t
melanjutkan ucapannya. "Diam, bodoh! Mau aku
a mengatakan kata maaf. Puas melihat kakaknya tidak berkutik membuat Casya begitu senang, dia melen
teman seperti yang dilakukan oleh anak-anak seusianya. Siang ini dia akan pergi berbelanja k
in
From :
aru di toko roti tempatku
an sorot mata penuh minat. Tapi, apakah
e To :
akan sama Ibu
uk dari A
From :
diperbolehkan kuliah mas
apasnya, Ariana
e To :
in seka
ereka me
From :
anak y
tahu tentang keluarganya, mulai dia yang cuma anak angkat keluarga Robert, perl
*
nja sambil mendorong trolli, Eliza sudah berada d
uk Elena membeli cemilan sedikit saja, setiap pulang dari berbelanja sang Ibu akan selalu mencocokkan jumlah struk belanja denga
tas rak. Dia meloncat-loncat berusaha menggapai kemasan tisu tersebut, celingukan mencari bantua
ya menyemangati diri sendiri, padahal ja
a merasakan seseorang berdiri di belakangnya. Sebuah tangan dilihatnya terulur ke atas mengambil kemasa
t orang yang membantunya ternyata seorang pri
apkan terima kasih atas bantuan pria tadi meski
an-temannya. Mereka berkumpul di ruang tamu dengan Ibu dan Aya
u tidak akan pernah seakrab itu dengan orangtua dan adiknya. Waktu masih sekolah dia tidak diizinkan mengajak te
menghukumku sebegitu sakitnya," lirih Eliza pel
bisa langsung istirahat di kamar." Dengan bergesas gadis itu menghapus air
a lembut Eliza membuat mer
berfokus kepada Eliza yang menaruh g
kasih,
you,
, terima
mooh ketika mereka memandang. Mereka semua tetap memandang Eliza sebagai se
Ibu mengode Eliza agar segera pergi dari sana, memang inilah yang di inginkan
ingin dibelikan dress bagus ya?" ujar
harus terliha
fer ke rekening
iza mempercepat langkahnya menuju kamarnya yang terletak di belakang,
*