icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Istri Mungil sang CEO

Bab 4 Kabur

Jumlah Kata:1018    |    Dirilis Pada: 21/08/2022

K

ar hutang yang akan dinikahkan di usia yang masih 19 tahun, Eliza saat ini sedang dalam keadaan gelisah di dalam kamar. Suara hati dan pikirannya meny

mamnya seraya mengeluarkan baju-baju usangnya dari dalam lemari

n gemetar karena gugup gadis itu meraih ponselnya lalau mengeluarkan sim card dan meletakkannya begitu saja di atas kasur. Sudah satu jam lamanya Eliza berpikir dan mengemas ba

k

ru dan hatinya terus berdoa agar orangtuanya tidak kembali d

unci. Eliza menyelinap masuk dengan hati-hati meski dia tahu di rumah ini sedang tidak ada siap-siapa selain dirinya. Ini pertama kalinya dia menyelinap s

n tubuhku genetar sekali," bisiknya pela

ng tertutup rapat lalu dia mencoba membukanya dan memang tidak dikunci, entah ini keberuntungannya atau memang kedua orangt

a

cepat. Dia menoleh cepat taku-takut orangtuanya sudah pul

ndekat ke arah meja rias sang Ibu dan memungut sisir bul

sebelum mereka benra

s itu berharap ada setidaknya sedikit uang untuknya. Sudah tas ke-lima yang diperiksa Eliza namun hasilnya nihil. Lalu matanya beralih pada tas yang

sinya betu

n memicingkan sebelah matan

tertahan, dia merasa sangat a

engunci pintu itu dengan kunci yang dimilikinya agar orangtuanya tidak menyadari jika ia telah kabur, mungkin mereka baru menyadarinya ketika besok pagi, ya itulah yang diharapkan oleh Eliza saa

h yang sudaj sekian tahun jadi tempatnya berteduh. Ada rasa sedih saat akan meninggalkan semuanya, keluarganya, bahkan satu-satunya sahabat. Ariana tidak dib

anji." Eliza bertekad kalau suatu saat nanti dia akan kemba

di tepi jalan saat melihat bayangan lampu kendaraan. Dia harus berhati-hati, siapa yang tahu nantinya orantuanyalah yang sedang melewati jalan ini. Hujan mulai turun meski masih gerimis kecil

tungku sudah mulai sakit." Eliza menyentuh

gan tangannya, jam itu sudah mulai basah oleh rinainya hujan, dan ia tidak menjamin ji

nnya yang penting dia ingin sejauh mungkin berlari dari rumah. Kakinya mulai goyah dan tera

da tumpangan

kan siapapun selain keluargaku

nnya semakin buram hanya karena kabut tapi kepalanya mulai pusing. Tanpa disadari oleh Eliza ada sebuah mobil yang kecepatannya lum

ITTT

R

hujan deras, wajahnya mengernyit dan dia masih meringis kesakitan sebelum kegelapan datang melingkupi. Di ambang batas kesadaran Eliza dia melihat bayangan 2 orang datang menghamp

an mati seb

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka