Istri Mungil sang CEO
ar kamar menuju dapur untuk mengambil minum. Ketika sampai di ruang tenga
ah?" Suara ibunya terdengar putus asa. Sepertinya ked
dapatkan uang secepatnya, hutang kita juga
, langkahnya terhenti ketika mendengar pe
bayar hutang itu," usulan yang diucapkan Ibunya membuat Eliza kaget
besar apa in
ksu
memberikan Eliza untuk diperistri oleh Tuan
tidak yakin dengan rencana ini." Ayahnya
k disangkanya bahwa orangtuanya akan mempunyai niat sejahat ini. Air
Sebegitu hinanya
a, setidaknya itu adalah bentuk balas budinya
cakapan Ayah dan Ibu, Eliza bergegas pergi
asuk ke dalam kamar, dia meluruh ke lan
hat itu." Racau Eliza menggelengkan kepalanya kuat, dia menutup kedua telinganya rapa
mpat tidur, menarik selimut
semoga besok akan
aat ini kepada Tuhan, dia ber
cukupkah dengan perlakuan kasar kalian selama
kandungnya, apakah nasibnya akan ja
apa itu kasih s
*
ni, tidak ada perbedaan yang dirasakannya sehingga dia me
akan meminta izin agar bisa bekerja d
r kain, sebelum kedua orantuanya
ui Ayah dan Ibu di ruang tamu, keduan
memberi kabar bahwa di toko roti
kan keinginanya, sepasang suami istri itu mena
ku," ucap Eliza meminta izin meski ragu kedua o
hulu, sebenarnya Eliza ingin membantah tapi rasa hormatnya membuat diriny
apa kau akan menurut?" tanya
u ingin sekali
menambah pekerjaan lagi? Dan juga sebentar lagi kau akan menja
atap Ibunya, tidak mengerti maksu
uliah. Jalan satu-satunya yang tercepat adalah bantuan darimu, Eliza." Kali i
gtuanya memang berniat menjual dirinya kepada Tua
ejamkan bersiap dengan segala
akukan itu. Kau harus balas budi kepada kami!" Maki Shiena
sesuatu yang berguna untuk keluargamu," ujar P
ria paruh baya, aku tahu dan sadar diri posisiku yang hanya anak angkat. Tapi aku masih
ebuah keluarga, tapi hubunga
l
iri, Shiena menampar kuat putri angkatnya mend
Begitu menyesalkan aku memungutmu dari panti asuhan dulunya, anak tidak berguna!" T
ini, air matanya mengalir turun. Awalnya hanya sedikit tapi berubah
an paksa aku menikah
suara yang tergugu karena tangis menatap
r permoh
. "Kumohon Ayah, aku akan melakukan apapun untuk kalian tapi ku
endiri juga masih bimbang dengan keputusan ini. Tapi, iki sem
mbali marah," ujar Patrick yang kemudian pe
am-dalam keinginmu yang satu ini." Shiena juga pe
angtua angkatnya. Pendapatnya tidak ada gunanya sama sekali. Eliza menatap nanar kepergian Ayah dan
*