icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Istri Mungil sang CEO

Bab 3 Rencana Kabur

Jumlah Kata:1081    |    Dirilis Pada: 21/08/2022

sarannya lebih lama. Eliza tiba-tiba datang ke toko roti tempat dia bekerja tanpa pemberitahuan, disangkanya sahabatnya itu

riana setelah Eliza selesai meneguk minuman yang dikasihnya. Gelengan lemah Eliza

engatakan se

Ariana heboh bukan main, sahabatnya ini orangnya sangat amat tidak bisa mengendalikan

nya benar-benar menunjukkan kalau dirinya saat ini sedang frustasi

Ariana yang masih belum bisa mencerna ucapan dari

h terasa dingin. Lalu tatapannya kembali menatap

ang sudah bisa ditebak oleh Eliza, gadis itu berdiri dari duduknya saki

cicit Eliza dengan pelan meraih lenga

nak setelah melihat beberapa orang yang melihat ke arah tempat mereka. Para pengunjung tok

i Eliza, memepetkan tubuh mereka sedekat mungkin dan m

n Tuan Bernard. Pria yang seumuran Ayahku, Ar." Setetes air mata perlahan jatuh dari mata Eliza dan sesaat kemudian dia merakan tan

anya, gadis itu diperlakukan layaknya pembantu oleh keluarganya. Tidak ada

jangan sungkan dan merasa terbebani, oke?" Eliza mengangguk semangat,

engatakan kepada orantuamu kalau kau tidak pantas menikah dengan pria paruh baya itu," ujar Ariana den

reka tidak mau mendengarku, yang mereka pikirkan hanyalah hutang, u

aku akan ikut bersamamu, kita akan pergi dari ko

ibatkan sahabatnya ini. Eliza tidak mau menyusahkan dan membawa kesengsaraan bagi sahabatnya hanya demi dirinya. Lagi

ah pasti bukan orang biasa dia pasti punya kuasa menyewa orang untuk menangkap kita. Aku tidak mau kalau sahabat satu-satunya yang aku punya ikut terseret

dan aku tidak keberatan kalau susahnya itu sama kamu," celetuk Ariana yan

anya Eliza dengan was-was. Dia reflek menjauhkan kursi ketika menangkap s

dari Eliza, dia hanya bercanda. Menurut Ariana sahabatnya ini sangat

*

meja makan melainkan di dapur. Tepatnya duduk di lantai dapur tanpa beralaskan apapun. Sembari menyuap asi ke dalam mulut, Eliza

alam hati memikirkan nasibnya ke depan, dia takut menjadi gelandangan tidak jelas di lua

edak makanan yang dia kunyah, dia terbatuk-batuk sembari

au denga

mar

. "Iya Ibu sebentar," serunya dengan suara

egera

t meninggalkan makanannya yang masih banyak di piring, dia b

dah rapi dengan dandanan yang cukup wah

yang kemudian mengibaskan rambutnya yang sudah tertat

ah pesta dan pastikan kunci pintunya Eliza

ag barang-barang di sini lebih berharga daripada dirimu." Setelah mengucapkan kalimat pedas itu Ibu melenggang pergi di

ih mau ke pesta setelah makan malam? Mungkin mereka han

iza melirik keluar dan suara mobil orantuanya yan

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka