Gairah Istri Kelima Juragan
ria berusia lima puluh tahun di hadapannya. Pria tampan dengan rahang tegas dan se
an itu tak nampak tua sedikitpun. Bahkan guratan dan kerip
, ia hanya berdua saja berhadapan dengan juragan Chandrakanta. E
ari? Malini!" suara serak dan berat it
...." sahut Mal
balik kebayanya yang sedikit menerawang. Membuat Chandra
at! Karena aku seda
at. Perasaan lega memenuhi rongga dadanya. Walau
rap
uh juta,
uta?" ulang C
alasan. Ya ... Sebuah alasan yang ingin diketahui Chandrakanta.
menggeser posisi duduknya di sebelah Malini.
pertanyaan yang ndak in
isa bertanggung jawab atas hutang-hutangmu
pi
Meninggalkan begitu banyak hutang yang har
... Dar
erjudi dan main perempuan. Apa aku benar lagi?" suara Chandr
i juragan yang gila kawin dan mempunyai
tap sepasang mata bundar
tidak ada otak itu! Jadi berhentilah! Hentikan hatimu un
nta mengetahui isi hatinya. Ia sedikit malu da
ngetahui isi hatiku?"
tak penting! Apa kau mau minum? Makan sesuatu, m
Saya hanya ingin meminjam uang," ujar Malini t
ah ... Lima pu
juta." Malini menjawab deng
bisa memberika
agan? Jawab Malin
? Aku orang paling k
ercaya
ya hampir semua terbuat dari emas, kristal dan perak. Wanita itu tak paham b
ak-anak juragan juga bersekolah di sekolah yang bagus. Semua kendaraan dan apapun y
syarat yang ha
an ludah. Berharap syarat yang diajukan ju
at yang berat." Lagi-lagi
dan senang. Seolah mendapatkan sesuatu yang menggel
melunasi hutangnya kepada si Jampang, menyekolahkan anak gadisnya di
kau bayar selama 50 bulan. Satu bulan kau ha
. Dan akan membayar selama lima puluh bulan.
ndrakanta. Menampilkan barisan
taknya menjadi buntu. Angka-angka itu berteba
ncari jalan yang lain saja. Kau masih bisa bekerja atau melakukan sesuat
ni lebih mudah!" Chandrakanta mengusap dagu Malini yang indah. Wanita itu t
itu j
sempit. Sekarang ia satu tempat dengan Malini. Berhimpitan dan sangat dekat. Membuat M
nitnya. Menjulurkan lidah lalu mengedipkan mata. Siapa yang mampu meno
i empat isteri itu. Dengan perasaan kesal dan campur aduk, ditinggalkannya rumah pe
u samping. Wanita yang selalu mengenakan sanggul cepol dan selendang
kamarnya yang besar. Mencuci wajahnya ya
amunya, Mas?"
agan lalu masuk ke dalam kamar den
di ranjang kayu besar dengan kelambu berwarna gading, membuat ia
atkan makan
akanta membalik badan. Memunggung
uvati melunak. Membuat debar jan
at diri. Tubuhnya masih tetap langsing dan wangi. Yuvati gemar meminum jamu dan makan-makan
menyiapkan semuanya ya
r hangat di sebuah bak mandi kayu besar. Menyiapkan aneka akar-akaran dan re
i. Chandrakanta tersenyum lalu menggendong Yuv
lini yang sedang tersedu membuat Chandrakanta tak bisa menyingkirkan wajah cantik