Gairah Istri Kelima Juragan
*
rudung gelap dan penutup wajah. Hanya alis legam tebal dan bulu
berisi beraneka macam sayuran hijau yang segar yang
esarkan suara. Agar tak kalah dengan para pedag
dang sakit. Sementara kamu boleh pakai. Tapi kalau pemiliknya s
g. Mengucap hamdalah dalam hati lalu mulai m
t yang agak gelap tengah berbisik kepada pria tua
berjualan hari ini. Jadi kamu jangan di
desir. Tengkuknya terasa dingin karena angin. Mungkin be
erima kasih. Semoga dagangan
di tengah pasar. Sebuah kelambu di pasang di sana. Dari dalam seorang pria tampan berkha
ormat. Walau hatinya merasa tak tega kepada Mali
dipanggil juragan nampak mengekor semua
berjualan tengah malam begini? Lapak saja kamu tak punya
lam pos itu. Yang mengenakan topi kupluk memijat bahu Ch
uragan mai
i rumah. Kenapa?
sa apa? Ya ... saya hanya kaget saja. Tak biasanya jur
engan selendang gelap. Di belakangnya tergantung keranjang anyaman b
agan? Isteri
kalian jangan pinjamkan lap
m jur
an pembeli lainnya. Ia juga menawarkan diri untuk membawak
s dan hampir menyerah. Tapi bayangan wajah K
. Coba aku kembali ke pasar bagian depan. Siapa tahu di depan sana ada bebe
yang mau membeli belanjaannya. Jasa angkut barang belanjaan pun ditola
gegas menuju tempat wudu. Di koridor panjang yang dihiasi den
tighfar. Sementara Chandrakanta menatapnya d
. Menumpahkan segala keluh kesah. Terisak ia me
gat bagaimana Suma dengan wajah polosnya me
akan apapun sejak habis isya. Perutnya terasa perih. Keringat jaunggungnya untuk kembali memanggul keranjang anyam
kepala," gumamnya pelan la
ulusnya terantuk di jalanan berpasir. Seorang wan
ni. Bangun Malini! Mbok ... M
h Ndor
u sebuah mobil sedan putih. Di dalamnya ada
anggil Ndoro pu
po toh
pingsan. B
n ia melihat beberapa orang sudah membantu mengangkat
ntar pulang
h Ndor
lini yang dingin. Sesekali di usapnya
kan rumah M
umahnya Moko da
" Mbok Giye
ingsan ya? Kalian taruh
ihat tadi banyak sekali sayuran hijau di dalam keranjang anyam
jual
h Ndor
aat itu hari sudah cukup terang sehingga beberapa orang yang
uka pagar karena untuk menuju rumah Malini harus
i!" teriak Wa
mempedulikan gemerincing di leher dan pergelangan tangan Walimah.
kenapa
an di
ngs
t. Seolah tak ingin berlama-la
ali isteri juragan itu. Bahkan menoleh saja padaku ia tak ingin. Seberapa kayanya sih,
umur timba mendengar suara ketukan. Wajahnya nampak berseri.
r, Bu!"
nya dengan wajah pucat dibantu oleh
pa?"tanya
suk angin. Jangan ce
," jawab
kan ibumu t
Bu.
bangun ketika mendengar suara beberapa orang. Suma yang sudah lanca
ma ndak apa-apa ndak makan ayam. T
dalam pelukannya. Lalu mencium pi
u siap
na sedikit kehitaman terlihat lucu. "Suma ... Suma Perkasa ..
um. Juga Malini
!" Kanaya membantu
r ketika mulai menyentuh pinggiran gela, Pak Hartoyo ... Maafk
an Malini. Kam
. Saya t
gkin itu yang membuat ibu masuk angin
nya Yuvati lagi. Mal
ordir burung emas. Mengeluarkan beberapa lemba
sayuran hijau. Untung bertemu kamu. Sayurannya sudah saya letakkan di mobil. Terima kas
ka melihat Kanaya dan Suma menangis.
Merampas lembaran uang itu dengan paksa lalu t
k Kanaya. Hati anak perem
*
terus y
nuhun