icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Gairah Istri Kelima Juragan

Bab 3 Pemabuk dan Suka Main Perempuan

Jumlah Kata:1340    |    Dirilis Pada: 20/08/2022

*

rudung gelap dan penutup wajah. Hanya alis legam tebal dan bulu

berisi beraneka macam sayuran hijau yang segar yang

esarkan suara. Agar tak kalah dengan para pedag

dang sakit. Sementara kamu boleh pakai. Tapi kalau pemiliknya s

g. Mengucap hamdalah dalam hati lalu mulai m

t yang agak gelap tengah berbisik kepada pria tua

berjualan hari ini. Jadi kamu jangan di

desir. Tengkuknya terasa dingin karena angin. Mungkin be

erima kasih. Semoga dagangan

di tengah pasar. Sebuah kelambu di pasang di sana. Dari dalam seorang pria tampan berkha

ormat. Walau hatinya merasa tak tega kepada Mali

dipanggil juragan nampak mengekor semua

berjualan tengah malam begini? Lapak saja kamu tak punya

lam pos itu. Yang mengenakan topi kupluk memijat bahu Ch

uragan mai

i rumah. Kenapa?

sa apa? Ya ... saya hanya kaget saja. Tak biasanya jur

engan selendang gelap. Di belakangnya tergantung keranjang anyaman b

agan? Isteri

kalian jangan pinjamkan lap

m jur

an pembeli lainnya. Ia juga menawarkan diri untuk membawak

s dan hampir menyerah. Tapi bayangan wajah K

. Coba aku kembali ke pasar bagian depan. Siapa tahu di depan sana ada bebe

yang mau membeli belanjaannya. Jasa angkut barang belanjaan pun ditola

gegas menuju tempat wudu. Di koridor panjang yang dihiasi den

tighfar. Sementara Chandrakanta menatapnya d

. Menumpahkan segala keluh kesah. Terisak ia me

gat bagaimana Suma dengan wajah polosnya me

akan apapun sejak habis isya. Perutnya terasa perih. Keringat ja

unggungnya untuk kembali memanggul keranjang anyam

kepala," gumamnya pelan la

ulusnya terantuk di jalanan berpasir. Seorang wan

ni. Bangun Malini! Mbok ... M

h Ndor

u sebuah mobil sedan putih. Di dalamnya ada

anggil Ndoro pu

po toh

pingsan. B

n ia melihat beberapa orang sudah membantu mengangkat

ntar pulang

h Ndor

lini yang dingin. Sesekali di usapnya

kan rumah M

umahnya Moko da

" Mbok Giye

ingsan ya? Kalian taruh

ihat tadi banyak sekali sayuran hijau di dalam keranjang anyam

jual

h Ndor

aat itu hari sudah cukup terang sehingga beberapa orang yang

uka pagar karena untuk menuju rumah Malini harus

i!" teriak Wa

mempedulikan gemerincing di leher dan pergelangan tangan Walimah.

kenapa

an di

ngs

t. Seolah tak ingin berlama-la

ali isteri juragan itu. Bahkan menoleh saja padaku ia tak ingin. Seberapa kayanya sih,

umur timba mendengar suara ketukan. Wajahnya nampak berseri.

r, Bu!"

nya dengan wajah pucat dibantu oleh

pa?"tanya

suk angin. Jangan ce

," jawab

kan ibumu t

Bu.

bangun ketika mendengar suara beberapa orang. Suma yang sudah lanca

ma ndak apa-apa ndak makan ayam. T

dalam pelukannya. Lalu mencium pi

u siap

na sedikit kehitaman terlihat lucu. "Suma ... Suma Perkasa ..

um. Juga Malini

!" Kanaya membantu

r ketika mulai menyentuh pinggiran gela

, Pak Hartoyo ... Maafk

an Malini. Kam

. Saya t

gkin itu yang membuat ibu masuk angin

nya Yuvati lagi. Mal

ordir burung emas. Mengeluarkan beberapa lemba

sayuran hijau. Untung bertemu kamu. Sayurannya sudah saya letakkan di mobil. Terima kas

ka melihat Kanaya dan Suma menangis.

Merampas lembaran uang itu dengan paksa lalu t

k Kanaya. Hati anak perem

*

terus y

nuhun

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Juragan Tampan dan Berkharisma2 Bab 2 Suami Pergi Meninggalkan Banyak Hutang3 Bab 3 Pemabuk dan Suka Main Perempuan4 Bab 4 Bagaimana Jika Aku Mati Saja 5 Bab 5 Istri Keempat Chandrakanta6 Bab 6 Pria Lain di Kamar Pribadi Soraya7 Bab 7 Benjamin8 Bab 8 Melompat ke Sungai9 Bab 9 Dunia Memang Kejam, Malini10 Bab 10 Sisi Gelap Chandrakanta11 Bab 11 Rasuk12 Bab 12 Rahasia Chandrakanta dan Beatrix 13 Bab 13 Mestika Sukma14 Bab 14 Mestika Sukma (2)15 Bab 15 Wanita Gila Harta16 Bab 16 Parfum Pemikat 17 Bab 17 Rencana Licik Mertua dan Ipar18 Bab 18 Menari Bersama19 Bab 19 Dilamar di Depan Semua Warga Desa20 Bab 20 Wanita Dalam Gelap21 Bab 21 Mantra Bernama Malini 22 Bab 22 Debar-debar Tak Menentu23 Bab 23 Petakan Nomor Enam Belas 24 Bab 24 Kebaya dan Selendang Jingga25 Bab 25 Menikah Lagi26 Bab 26 Rapal Mantra Kematian 27 Bab 27 Apa Aku Cemburu 28 Bab 28 Kembali Menabuh Genderang Perang29 Bab 29 Cinta Yang Terpendam 30 Bab 30 Membunuh Malini 31 Bab 31 Pulihnya Soraya32 Bab 32 Peraduan Yang Kembali Panas33 Bab 33 Pergulatan34 Bab 34 Wanita-wanita Berhati Hitam35 Bab 35 Di butik Gaun Pengantin 36 Bab 36 Rapal Mantra Pemikat 37 Bab 37 Matinya Seseorang di Hari Pernikahan 38 Bab 38 Jejak Darah39 Bab 39 Malam Pertama (1)40 Bab 40 Malam Pertama (2)41 Bab 41 Pria Bodoh42 Bab 42 Robekan Selendang yang Disimpan 43 Bab 43 Arwah Bersimbah Darah44 Bab 44 Pernikahan, Lagi 45 Bab 45 Rapal Mantra Cinta dan Parfum Cinta 46 Bab 46 Jangan, Mas ... Jangan 47 Bab 47 Kamu Pembunuhnya!48 Bab 48 Mantan Suami Akan Menikah Lagi49 Bab 49 Gara-gara Kain50 Bab 50 Semakin Berhasrat 51 Bab 51 Menuju Villa Praya52 Bab 52 Harga Memasang Susuk53 Bab 53 Menjadi Simpanan Pria Kaya54 Bab 54 Bulan Madu (1)55 Bab 55 Bulan Madu (2)56 Bab 56 Dia Pembunuh Kejora 57 Bab 57 Sugar Daddy Pitaloka 58 Bab 58 Mama Leon Bukan Pembunuh!59 Bab 59 Desah di Lapas Wanita 60 Bab 60 Aku Menceraikanmu!61 Bab 61 Orang Kaya Baru!62 Bab 62 Akhirnya Pitaloka Bertemu Juragan63 Bab 63 Susuk yang Kadaluarsa 64 Bab 64 Mantan Suami Yang Menikah Lagi65 Bab 65 Once Upon a Time In Bangkok (1)66 Bab 66 Once Upon a Time In Bangkok (2)67 Bab 67 Pitaloka, ayo bertemu!68 Bab 68 Pitaloka, Astungkara dan Hotel Asia Afrika 69 Bab 69 Semua Itu Tidak Gratis, Juragan!70 Bab 70 Nanti, Masih Tanggung, Bu!71 Bab 71 Malini di Culik Moko 72 Bab 72 Pengakuan Suhita 73 Bab 73 Menjemput Malini 74 Bab 74 Siapa Yang Akan Pergi Ke Surga 75 Bab 75 Selamat Jalan Detektif Wanita 76 Bab 76 Guna-guna Wanita Simpanan 77 Bab 77 Lingerie Merah78 Bab 78 Mulai Berangsur Pulih79 Bab 79 Mengapa Kamu Pergi 80 Bab 80 Siasat Untuk Berpisah 81 Bab 81 Penjahat Cinta82 Bab 82 Kenangan Yang Mengendap83 Bab 83 Kepulangan Praya 84 Bab 84 Calon Pembeli itu, Ternyata 85 Bab 85 Rumah Cinta Praya86 Bab 86 Sepuluh Tahun Kemudian 87 Bab 87 Gadis Misterius 88 Bab 88 Pitaloka dan Astungkara 89 Bab 89 Kebusukan Yang Terbongkar 90 Bab 90 Anak Dari Cinta Pertamanya 91 Bab 91 Maafkan Saya, Nyonya 92 Bab 92 Ibu dan Istri Yang Baik 93 Bab 93 Cintanya Anak-anak Muda 94 Bab 94 Anak-anak Yang Membanggakan 95 Bab 95 Bertahun-tahun Setelahnya