icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Gairah Istri Kelima Juragan

Bab 6 Pria Lain di Kamar Pribadi Soraya

Jumlah Kata:1145    |    Dirilis Pada: 20/08/2022

akanta lebih ingin pergi ke tambak untuk melihat beberapa nelayan yang akan panen ikan. Tapi sifat

tidak pulang ke rumah. Jangan cemberu

akanta mengalihkan ketidaknyamanan menja

.." angguk S

semua gaun, tas, sepatu kamu bel

kepalanya. Rambut pir

karena jalanan yang lengang mereka tiba di kedia

sopir memberi tanda. Keduanya sedikit menundukkan kepala setelah Soraya membuka kaca

r dua menyambut di depan pintu. Senyumnya sa

naman hias aneka warna membuat Chandrakanta seda

amun, Mas?"

u memegang telapak tangan

uatkan teh chamomi

lalu masuk ke bagian belakang rumah untuk

a lekas menarik tangan pria itu menuju kamar pribadinya. Ia menguncinya rapat juga m

...." bisiknya kembali

ar mandi Yuvati. Memilih lingeri berwarna terang dengan be

ihat Soraya menari-nari dengan mengenakan lin

Aku memang suka belanja. Tapi sebagian barang b

edang tidak marah. Soraya menarik lengan Chandrakanta. Keduanya berdansa

tuk Soraya. Lalu mele

ambilkan. Jik

Ia memilih piringan hitam lain yang akan di putar selanju

Beatrix tengah tersenyum begitu cantik. Bibir mer

Namun, Chandrakanta malah menarik telunjuknya pelan. Ada ge

ika melihat wajah Beatrix yang

a Soraya tiba-tiba mengagetkan

abnya lalu meletakkan baki

Tidak berlebihan. Manisnya pas. Tidak membuat m

s?" tanya Soraya lalu melingka

as mau ke tam

... Aku ka

baik, bagaimana nanti akan mengurus kamu? Bagai

engurus tambak?" tanya Soraya men

wah terik matahari untuk melihat nelayan panen ikan, udang, kepiting. Kal

tinya hanya cocok di rumah

eon bisa diurus dengan baik. J

in sor

ngira-ngira apakah bisa sempat bertemu Leon setelah pulang

aku kangen ....

ecup keningnya pelan. Ia membuka dompet panjang be

ga bisa kalau ga ke tambak.

bertumpuk di atas tempat tidurnya, tentu ia harus merel

tuk mengurus tambak hari ini! Tapi

jawabnya lalu bang

ika mobil sedan merah miliknya melaju ke arah jalan

mana kita hari ini?" bisiknya pada kaca besar l

ar ia bisa menyapa beberapa warga yang sedang beraktivitas. Ia juga meliha

?" tanya Chandrakanta

da beberapa rempah

saya

a tidak berani!" ucap Beatri

a mau ke pasar!" sahut Chandrakan

mengalah juga. Dengan ragu ia melangkah mas

kut Soraya?" tanya Chandr

ga tahun

urut kamu, apakah ia seo

jawab Beatrix

dak akan mengadukan pembicar

trix sangat

ngg

ungguh,

kau sedang t

ak,

ain. Uhmm ... Apakah Soraya

ng kepada Leon. Semua perhatian, kasih

us. Pertanya

luar rumah ketika aku t

Itu ...

ingin tahu saja. Aku hanya

i mana Tu

ti itu

idak mengunjungi Soraya. Maka N

tahu. Apa dia sering bertemu pria ini?"

ut pirang ini memang sering datang mengantar Soraya pulang diam-diam. Ia juga pernah melihatnya

*

ana la

lupa subscribe, tambahkan ke daftar

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Juragan Tampan dan Berkharisma2 Bab 2 Suami Pergi Meninggalkan Banyak Hutang3 Bab 3 Pemabuk dan Suka Main Perempuan4 Bab 4 Bagaimana Jika Aku Mati Saja 5 Bab 5 Istri Keempat Chandrakanta6 Bab 6 Pria Lain di Kamar Pribadi Soraya7 Bab 7 Benjamin8 Bab 8 Melompat ke Sungai9 Bab 9 Dunia Memang Kejam, Malini10 Bab 10 Sisi Gelap Chandrakanta11 Bab 11 Rasuk12 Bab 12 Rahasia Chandrakanta dan Beatrix 13 Bab 13 Mestika Sukma14 Bab 14 Mestika Sukma (2)15 Bab 15 Wanita Gila Harta16 Bab 16 Parfum Pemikat 17 Bab 17 Rencana Licik Mertua dan Ipar18 Bab 18 Menari Bersama19 Bab 19 Dilamar di Depan Semua Warga Desa20 Bab 20 Wanita Dalam Gelap21 Bab 21 Mantra Bernama Malini 22 Bab 22 Debar-debar Tak Menentu23 Bab 23 Petakan Nomor Enam Belas 24 Bab 24 Kebaya dan Selendang Jingga25 Bab 25 Menikah Lagi26 Bab 26 Rapal Mantra Kematian 27 Bab 27 Apa Aku Cemburu 28 Bab 28 Kembali Menabuh Genderang Perang29 Bab 29 Cinta Yang Terpendam 30 Bab 30 Membunuh Malini 31 Bab 31 Pulihnya Soraya32 Bab 32 Peraduan Yang Kembali Panas33 Bab 33 Pergulatan34 Bab 34 Wanita-wanita Berhati Hitam35 Bab 35 Di butik Gaun Pengantin 36 Bab 36 Rapal Mantra Pemikat 37 Bab 37 Matinya Seseorang di Hari Pernikahan 38 Bab 38 Jejak Darah39 Bab 39 Malam Pertama (1)40 Bab 40 Malam Pertama (2)41 Bab 41 Pria Bodoh42 Bab 42 Robekan Selendang yang Disimpan 43 Bab 43 Arwah Bersimbah Darah44 Bab 44 Pernikahan, Lagi 45 Bab 45 Rapal Mantra Cinta dan Parfum Cinta 46 Bab 46 Jangan, Mas ... Jangan 47 Bab 47 Kamu Pembunuhnya!48 Bab 48 Mantan Suami Akan Menikah Lagi49 Bab 49 Gara-gara Kain50 Bab 50 Semakin Berhasrat 51 Bab 51 Menuju Villa Praya52 Bab 52 Harga Memasang Susuk53 Bab 53 Menjadi Simpanan Pria Kaya54 Bab 54 Bulan Madu (1)55 Bab 55 Bulan Madu (2)56 Bab 56 Dia Pembunuh Kejora 57 Bab 57 Sugar Daddy Pitaloka 58 Bab 58 Mama Leon Bukan Pembunuh!59 Bab 59 Desah di Lapas Wanita 60 Bab 60 Aku Menceraikanmu!61 Bab 61 Orang Kaya Baru!62 Bab 62 Akhirnya Pitaloka Bertemu Juragan63 Bab 63 Susuk yang Kadaluarsa 64 Bab 64 Mantan Suami Yang Menikah Lagi65 Bab 65 Once Upon a Time In Bangkok (1)66 Bab 66 Once Upon a Time In Bangkok (2)67 Bab 67 Pitaloka, ayo bertemu!68 Bab 68 Pitaloka, Astungkara dan Hotel Asia Afrika 69 Bab 69 Semua Itu Tidak Gratis, Juragan!70 Bab 70 Nanti, Masih Tanggung, Bu!71 Bab 71 Malini di Culik Moko 72 Bab 72 Pengakuan Suhita 73 Bab 73 Menjemput Malini 74 Bab 74 Siapa Yang Akan Pergi Ke Surga 75 Bab 75 Selamat Jalan Detektif Wanita 76 Bab 76 Guna-guna Wanita Simpanan 77 Bab 77 Lingerie Merah78 Bab 78 Mulai Berangsur Pulih79 Bab 79 Mengapa Kamu Pergi 80 Bab 80 Siasat Untuk Berpisah 81 Bab 81 Penjahat Cinta82 Bab 82 Kenangan Yang Mengendap83 Bab 83 Kepulangan Praya 84 Bab 84 Calon Pembeli itu, Ternyata 85 Bab 85 Rumah Cinta Praya86 Bab 86 Sepuluh Tahun Kemudian 87 Bab 87 Gadis Misterius 88 Bab 88 Pitaloka dan Astungkara 89 Bab 89 Kebusukan Yang Terbongkar 90 Bab 90 Anak Dari Cinta Pertamanya 91 Bab 91 Maafkan Saya, Nyonya 92 Bab 92 Ibu dan Istri Yang Baik 93 Bab 93 Cintanya Anak-anak Muda 94 Bab 94 Anak-anak Yang Membanggakan 95 Bab 95 Bertahun-tahun Setelahnya