Benci Tapi Menikah
kan airmata. Sejak kepulangannya dari arisan tadi sore, Anggun tak lagi melihat mamanya. Mungkin wanita tua itu sedang mengurung diri di dalam kamar. Entahlah, An
a kembali terngiang, itu bukan cuma isa
aku terima saja perjodohan dari mama. Dan aku nggak perlu repot mencari lagi. Tapi giman
kan nggak mungkin Linda menjerumuskan aku. Betul, itu ide terbaik, dan aku akan mengenalkannya
rnya memutuskan untuk menghubungi sahabatnya. Dia m
ucapnya saat pan
m, ada apa nggu
sibuk
aris lagi memeriksa pekerjaannya.
kenalin ma teman suami mu
jangan lupa datang jam lima ya. Oh y
a. Assalam
alam." pangg
menemui suaminya yang duduk d
anggilny
em
ikri dah punya pacar
eh kearah istrinya. "Gilang maksud mu?" t
ang Fikri
napa?" Haris masih cuek
lau dia belum punya pacar, aku mau mengenalkan nya dengan
ang itu ketus dan dingin. Takutnya nanti te
selebihnya terserah mereka berdu
es
la paksa dia datang karena
dohin mereka berdua. Nanti kal
k bakalan mas.
mas undan
asih
masih
lagi,
. Haris tersenyum, menutup laptop dan
**
bunya yaitu mengantarkannya undangan ke tempat sahabatnya, yiatu Ta
erwarna Wardah, ibunya juga mengun
Semua teman mamanya menanyakan kapan dia menikah. Anggu
sikan seseorang yang membi
seorang PNS, pasti dia pemilih dan memilih lelaki yang kay
yang dia tutupin di balik ji
sudn
alah topeng, kan banyak
duk di kursi taman dan menatap keatas. Matanya berkaca-kaca.
a mereka sangat menyakiti hatinya. Apa salahnya jika dia belu
dia kembali ke dalam da
ibunya setelah
kenapa
Oh ya, Anggun mau ke rumah
ih nak, makanya Mama ingin sekali melihat mu segera
alamualaikum." Gadis itu meraih tangan
h Linda. Tak lupa dia membeli kado boneka Barbie kesu
an Linda, disana sudah sangat ramai. Ibu-Ibu dan
lamua
sudah datang, amri masuk,
i habis nemenin
atu jam lagi. Kamu ban
embuatnya melupakan sedikit kesedihan hatinya. Hingga aca
a bisa menggedikkan bahunya. Dia sudah mengundang Gila
suaminya berniat mengantarkan nya namun Anggun bersikeras
pada orang disekitar katanya telah terjadi kecelakaan. Anggun yang ingin cepat pulang ke rumah, m
malam Minggu past
di kendarai dua orang pria. Baru beberapa meter melew
sapa salah satu
ong hamba ya Allah,' batin Anggu
ke bawah setelah stang mot
ini, ayo bawa dia." ucap pria
n terbata. Gadis itu berusaha ba
. bukan kami sayang, tapi
an menyeretnya ke
namun jalanan sunyi, hingga tak seo
olong..." te
u senang. Ayo kita bersenang senang ma
pan dan tarik sepeda motor gadis ini." ucap
g duluan, dan a
a bersama. " ucap pria yang memegan
un di tanah dan sege
ap Anggun yang terus beru
yang akan meno
jilbabnya hingga ter
t cantik sa
saha sekuat tenaga melawan, karena kesal dia menamparAnggun. Sakit, da
llah, lebih baik aku mati dari pada ha
kerja juga memutar karen
r kecil dan berhenti di pinggir jalan ke
ngar seseorang yang b
atau ini hantu yang m
rasal dari semak sebelah kanan. Rasa penasaran membuatnya berjalan mendeka
enapa ada yang minta
npa memberi kesempatan dia kembali menghajar nya hingga tak bisa bangkit. Dari b
ersebut. Kemudian dia menghajarnya h
sak dan ketakutan. Pakaiannya sud
ang gadis tetap meringkuk ketakutan.
datang." Gilang membuka jaketnya dan memakaikannya pad
meminta mereka membawa motor Anggun dan mengam
Tolong jangan, terima kasi
nap
an aku bahan gunjingan dan aku tidak m
dah,
Honda CBR nya, Anggun yang mengg
ia kembali ke rumah dinasnya. Karena tidak mungkin dia me
ini?" tanya
u yang telah melakukannya padamu. Masuklah
mah Linda. Hanya berbeda blok aja.' ba
saja, " ucap Gilang menyerahkan
terasa. Namun sebisa mungkin dia menetralkan hatinya. Dia akankan pria tersebut. Tak mungkin dia memak
rkan mu pulang." ucap Gilang. Dia m
, makasih karena telah
enolongnya. Gilang juga menatap Anggun, kini baru jelas terlih
a terkejut, dan m
n gadis tengil itu! sial, tau git
ria me
dis kam
an sambil saling tu
aku biarin kamu tadi disana. Bia
idepan dadanya. Menunjukkan seo
e nggak sel
rus gitu siapa yang selera. Buruan, aku antar
k d
um oleh orangtuaku. Dan kini kau huta
kau ma
tidak sekarang." ucap Gilang. Sen
un waspada. Karena dia kenal be
kau bukan selera
tanya Anggun menunjuk k
heran, 'Bukankah aku sudah memberinya pakaia
enutup kepala, karena rambut juga merupaka
nya dengan kasar, dia melemparkan kain itu kearah Anggun. "Itu ikat k
menggunakannya
dan mengantarkan angg
n Gilang dimasa lalu???? T