icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pembalasan Anak Laki-lakiku

Bab 3 Rencana Ali dan Salma

Jumlah Kata:1687    |    Dirilis Pada: 06/08/2022

n Anak La

rt

hfirul

hfirul

a, tapi mereka tidak boleh kehilangan kasih sayang Ibunya. Aku terduduk dilantai menangisi semua hal yang terjadi padaku, merutuki kebodohanku yang mempercayai Mas Rahman untuk menggadaikan rumah ini. Aku mengusap wajahku

To

erempuanku yang bungsu. Aku menghapus air mataku dan menetralka

bergegas bangun dan mandi, setelah itu aku memakai baju daster rumahan yang bahannya sangat nyaman. Tidak lupa memakai bedak aga

un duduk sambil menggendong Anto, kami semua makan dalam diam. Biasanya jika kami makan, selalu ribut, entah kenapa malam ini mereka sa

ukkan Nanda yang murung, dia sama sekali tidak menyentuh makanannya. Nasi yan

egitu menyiksanya. Aku bangun dari tempat duduk dan berj

ambil membelai rambutnya yang basah, s

ertanyaanku, Nanda h

menjawab ingin bertemu dengan ayahnya, sungguh tida

nya pelan, aku tau dia sedang menahan air matanya agar tidak lu

n menelpon ayah, oke," bujukku lagi aga

kkan kepala tanda setuju. Walaupun aku tidak yaki

n segera mengambil sendok me

kanku hilang. Hanya Anto yang kusuapi makan d

siap makan malamnya. Aku segera bangun dan menutupi sebagian tubuh Anto denga

, kamu harapan Ibu di masa depan juga di akhirat'. Kemudian aku mengecup lem

h yang lainnya. Aku menaruh jari telunjuk di depan mulut tand

mbil ponsel dan duduk ditengah mereka, kulihat Uwak ikut melihat keara

nggu akhirnya terhubung, tapi tidak diangkat. Aku melihat kearah anak-an

ku menekan sekali lagi nomer Mas Rahman dan mencoba menelpon sekali lagi, b

juga terlihat sangat bersemangat, tiba-tiba telepon genggamku ditarik oleh Salma. Dan dia berdiri dar

Ayahnya, tapi tiba-tiba kata-katanya terputus serta raut wajahnya berubah send

ia katakan sehingga wajah Salma berubah sedih. Nanda yang paling antusias tadi

dan mengambil ponselnya dan kulihat panggilannya sudah terputus. Wajah mereka yan

hentakkan kakinya di lantai dan segera berlari ke kamarnya. Melihat itu,

stik es krim. Uwak memang kalau kesini selalu membelikan merek

nawarkan es krim, tapi tidak malam in

h menutup telponnya

atanya. Karena banyak sekali pekerjaan yang harus Ayah selesaikan," jawabku menjelaskan. A

setelah mereka tertidur aku menuju ke kamarnya Salma. Kulihat disana sudah ada U

ang paling cantik ini bisa nangis gini," bujukku pada Salma yang masih tidur de

ngis, matanya juga merah tanda sudah terlalu banyak mengeluarkan air mata. Hatiku hancur melihatnya begini, aku marah dan

atap mataku tajam. Tatapan matanya yang basah karena air mata mampu menghujam jantungku, rasanya oksigen di da

Salma nanyanya g

apnya setengah membentak, dia memang begin

kalian. Ayah akan pulang, tapi setelah pekerjaannya disana sudah s

ak Salma dengan menangis histeris. Ya Allah darimana dia tau semua itu, bahkan sekarang dia b

ntuk berbicara lembut dan tidak berteriak. Karena aku selalu bilang, jika kita sedang ma

anya sendirian, ada aku Bu. Ibu bisa berbagi semuanya dengan aku." Salma menangis sesengguk

yang paling dewasa. Sikapnya yang tenang, dan pendiam membuatnya lebih dewasa dari umurnya. Mere

tanyaku kemudian pada Salma setelah

," jawab Salma menundukkan kepalanya, kembali

caya, teganya Mas Rahman

a katakan,"

i lagi, sekarang Ayah sudah punya Istri dan anak lain."! Salma menjelaskan seraya menangis, bahunya tergunc

i kapanpun Ayah tetap akan menjadi ayah kalian," jawabku

ang jangan sedih lagi ya," ucap Ali tegas, dia sama sekali tidak menangis, bahkan dia terlihat biasa-biasa saja.

Anto, Uwak yang mendengar itu seg

Uwak sambil berlari m

, tolong kalian jaga adik-adik kalian, bantu Ibu

tanya Ali sambil mengedipkan matanya kearah Salma. Melihat i

ita bahas lagi ya," ucap Ali. Aku mengangguk, me

Ibu ya," tiba-tiba A

aran, biasanya mereka tid

o tidur. Tapi hatiku tidak yakin jika Ali dan Salma bermain game di ponselku, aku baru teringat jika di ponselku tidak memilik

alaskan sakit hati Ibu." Terdengar suara Ali ya

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka