Pemuas Ranjang Tuan Alfa
itu terdiam dengan tatapan bingungnya, kala melihat interior ruangan yang begitu asing untuknya. Karina
ke rumah sakit?" tanya Karina pada dirinya sendiri, yang la
berapa perlengkapan layaknya di rumah sakit pada umumnya. Namun bedanya, yang ditempati oleh di
g terbuka dari luar, membuat Karina menoleh ke samping. Dilihatnya s
Karina yang masih terbaring di atas brankar, laki-laki itu segera meletakkan nam
sekarang? Apakah ada hal yang ingin dikeluhkan?" tanya T
kut atau semacamnya kala orang tersebut mendatangi dirinya. Tapi belum lama Karina menu
rumah sakit?" tanya Karina pada laki-laki itu, yang membua
ibadi Tuan Alfa." Layaknya sudah akrab, Thomas mengulurka
n dirinya adalah kakak kelasnya yang bahkan sudah sangat lama tidak dia ketahui di mana keberadaannya? Rasa
g tangannya tak kunjung diberi balasa
n kepalanya. Wanita itu tersenyum kaku sembari mengalihkan pandangannya ke sekeliling,
entar dengannya," tanya Karina setelah dirinya tak k
tersenyum tipis. Dirinya sedikit tahu cerita tentang masa lalu Karina dan Al
tika sudah tiba di mansion, nanti." Thomas mencoba memberikan kode pada K
a bertemu dengan Alfa. Tak dapat berbohong, wanita itu masih memil
anya Karina dengan nada yang sedi
ng i
*
han biaya rumah sakitnya telah dibayar oleh Alfa, kini dirin
g dahulu sempat dirinya kagumi dalam diam, kin
aknya foto yang tertempel di dinding tinggi itu, hanya satu foto yang mampu me
Karina terulur untuk menyentuh sebuah foto, di mana terd
ma itu, Karina langsung menolehkan kepalan
ka sedikit terlambat," ujar Thomas sambil memb
. Sementara Karina yang terkejut dengan apa yang baru
a. Tangan yang sedari tadi memegang amplop itu, langsung bergetar dengan hebat. Tak terasa, a
ina dengan tubuh yang langs
enyerang dirinya. Tangis yang tadinya masih terdengar lirih itu, seketika langsung berubah me
ali seumur hidupku! Kenapa, Tuhan?!" teriak Karina yang membuat semua pel
. Sesuai yang dikatakan dan diperintahkan oleh Alfa, mereka sama se
tiba langkah besar milik seorang pria yang mendekat, membuat semua
gi!" bentak Alfa dengan nada marahnya, yang nyatanya t
era langsung mendekat padanya. Alfa menjatuhkan tas kerjanya dengan begi
fa dengan nada paniknya yang membuat
na sempat terdiam sebelum akhirnya dia langsung memelu
era menjelaskan semuanya. Alfa hanya mengamati akta cerai itu sembari mengeratka
i, jadi saya yang akan bertanggung jawab!" ujar Alfa tanpa ke
nya. Karina mengalihkan tatapannya dan menatap Alfa
a yang kau katakan