Bastard My Stepfather
rus kamu
itu terjadi, aku bisa pastikan kalau kamu akan mendapat amukan dari mam
an kosong. Rasanya benar-benar bingung harus mengambil keputusan seperti apa. Selain itu, mengingat wajah kec
jadi hijau, membuat Clara langsung menjalankan mobil dan menuju ke rumah. Dia benar-benar ingin mengistirahatkan tubuh. Pasalnya, bukan hanya fisi
u rumah dan memberikan kunci dengan salah satu pekerja di sana, meminta bantuan untuk memarkirkannya. Clara cukup tahu jika mamanya paling benci dengan tempat yang berantakan d
an begini pikirannya akan kembali jernih dan bisa berpikir dengan benar atau lebih tepatnya bisa mengambil keputus
salnya, dia bingung harus bersikap seperti apa jika bertemu dengan papanya. Selain itu, dia juga
tkan kening dalam. Jujur, dia penasaran dengan suara tersebut, tetapi kali ini Clara memilih mengabaikannya. Dia kembali melanjut
kembali menuju ke arah lain. Dengan tenang, dia menuju ke arah balkon kamar, penasaran dengan apa yang terjadi di halaman sebelah rumah. Hing
ia yang tengah duduk di bangku taman. Terlihat begitu mesra dengan tangan yang sang pria yang men
Mama?" tanya Clara
ave gagal, batin Clara, memilih melangkah
*
eluar. Dia mengambil bathrobe di dekatnya dan langsung mengenakan. Kakinya m
g memang sudah merencanakannya dengan cukup matan
lakanginya. Kali ini, mamanya menatap keluar jendela, tidak memperhatikan Clara yang sudah keluar
" pangg
dan membentuk senyum manis. Clara yang melihat pun langsung mengayunkan kaki, menuju ke arah sofa di mana mamanya berada. Niatnya untuk istirahat pun
" tanya Clara ketika sudah
u lama," jawab
a ragu yang menyelimuti hatinya. Dia takut jika sang mama marah karena dia yang bertanya masalah pribadi, terlebih kali ini adalah masalah hubungan percintaan. Clara
genai pria yang bersama mama tadi, kan?" D
a sang mama yang tahu mengenai pikirannya. Sebenarnya Mama itu cenayang atau memang
dia meninggalkan mama karena nenek kamu melarang hubungan kami dan berujung dengan mama menikah dengan
i berani bertanya. Mamanya yang memulai pembahasan kali
ata pun. Mulutnya masih saja bungkam, seakan meniman
ng Papa?" tanya Clara, t
an," ucap Clara dengan tangan mengepal, menahan emosinya agar tidak meluap. "Dan
kukannya juga, Clara. Diaa mengatakan dengan mama kalau dia mencintai wanita lain dan itu sudah
wanita yang dimaksud mama itu aku? Astaga, apa Ma
*