icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Petak Umpet Joe

Bab 4 Terlambat Sama Saja Mati

Jumlah Kata:1574    |    Dirilis Pada: 03/07/2022

eruntungan, ketakutan, dan kesenangan ada

*

un kami ketakutan malam ini. Berharap Joe tidak menemukan kita adalah satu-satunya

saja

u berada di belakangnya. Masih mengekor. Tidak masalah. Satu dua

cek." Kataku

napas panjang. Ia gugup. Karena terpaan cahaya bulan membuat salah satu sisi dind

tian jika berada di tempat gelap. Aku mengusulkan untuk mematikan lilin dan berlari

yyan berhasil lolos dan menungguku di ujung sana. Kami memilih jalan kanan karena jika kami milih jalan ki

ira

juga kampret." Aku mey

a

langkah tenang. Suara tapakan kaki yang becek mungkin akan

m

yalakan lilin. R

" tanya

ih napas." A

pcus." T

elangkah ke depan. Berantakan sekali di sini. Bangku kursi yang berserakan sana sini, p

langit-langit. Aku m

im!" k

anya Rayy

taku singkat. Rayyan langsung mode si

" Aku menunjuk pecaha

su

jika ada penjaga (sebutan buat orang kerasukan joe) nggak perlu lari. Sesuai pengalaman di gedun

nyala dan segera pe

n ada yang datang. Aku segera memahaminya dengan bersembuny

rada di s

p!

penjaga lebih dari satu. Aku begidik ngeri. Apa jadinya jika mer

lir. Bahkan tanganku s

merasakan hal yang sama. Kutahan napasku. Hany

. (Ya tuha

t memegang lilin. Hampi

aimana wujudnya, tapi satu hal yang kudengar ada suara besi y

enje

tu. Kami tidak bergerak sama sekali. Hampir saja keringatku berhasil menetes denga

eh ke arahku

ertuju pa

ilin itu, usahakan cahaya tidak m

kan lilin di be

ek

Ekspresiku langsung kusut t

ergerak ke sumber suara. Suara detingan besi yang ia bawa juga membentur

h terkepal. S

meremas genggam

Ia mendesis kencang. La

ak cepat. Seakan

! Br

barang

lainkan lantai atas. Yang berar

. Sosok tersebut berhasil membuat kami seketika mematung. Jika saja sosok itu menoleh

cuma sa

ebam dan borok. Saat melihat ke atas, perasaanku mulai aneh takkala melihat pakaian yang dikenakan sosok tersebu

angan-

. Sangat

hiasi darah kental hingga ujung. Hanya jeda berberapa detik, so

r. Khas dengan bunyi golok membentur

Maut hampir saja menghampiri. Tapi

Ia sudah berancang-ancang keluar tap

k setuju. Jelas jelas pe

t gini sih?! Di atas ada Rachel."

itu? Itu bunuh diri. Nggak ada jalan buat mel

ke atas atau makhluk itu bakal bunuh satu persatu tanpa ampun."

lo nggak keluar.

. Aku men

sih, sialan. Tidak ada pilihan lain. Aku pun me

engan cepat. Men

ai mengawasi sekitar. Ama

k hilang begitu saja ketika ka

lo

u Rachel!!" kataku berseru

kata Rayyan spontan. Tanpa pikir panjang Rayy

Aku te

ami seratus persen bergerak di dalam kegelapan. Dibilang menguntungkan karena kami bisa berge

da di lan

!" ter

di mana!!"

memperdulikan sesuatu yang tertinggal. Rayyan mengeluarkan sentern

enjuru lorong. Tergesa-gesa ak

te

menunjuk sesuatu. Aku melihatnya, tapi tidak tahu maksudn

ada R

jaga itu

aga berdiri persis membelakangi dinding. Ia sengaja menun

t. Rayyan membentur dinding begitu juga denganku. Darah dari kakiku mengalir segar. Aku menggeram kesakitan. S

al

ya. Ia hendak memukul kepala makhluk itu, tapi dengan cepat tangan

n ter

mbil kembali balok kayu dan melemparkannya tepat mengenai kepala penjaga itu. Sedikit terdengar suara re

apat di ba

dengan paksa hingga Rayyan jatuh tersungkur. Tangannya

hingga akhirnya Rayyan tid

mulai parah. Aku ha

i tanganku dan secepat mung

tal. Dari yang awalnya sudah siap menebas leher Rayyan tapi sekarang ia

lin Gue. Lari selagi sempat Bal." Kata Rachel. Aku tidak s

lah yang mengalami luka ringan.

an mencoba berdiri. Sedikit susah tapi

tidak berani melihatnya karena wajahnya yang hancur berantakan. Itu Haniyah. Ia masih hidup w

ini mati maka habislah kami diserang Haniyah. Ka

maksudku. Saat lilin mati, maka tangan Rayya

ngga dan sampai di lantai dua. Sesekali Rayyan menoleh ke bela

ma

dekat dari sini." Kataku sem

edia. Ngebukain pintu

ukain." Ka

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka