Desah Di Kamar Sebelah
a cheese burger yang bungkus kertasnya sudah dibuka setengah oleh
rahkannya kepadaku dengan ekspresi senang
Mas Bayu berkata. Dia tak melepa
erdoa agar Allah melindungiku. Aku belum mau mati konyol, sebelum mengungka
a. Seperti burger keju yang sering kami beli. Namun, aku tetap waspada. Insting seorang istri memang jarang meleset. Burge
as Bayu sambil memper
menyodorkan burger yang masih t
mengapa mengernyit dengan mata yang agak m
Aku udah
icipin sedikit. Enak,
ayu membentak. Dia bahkan turu
ngen ngasih burger ke kamu." Aku mendelik. Me
, ya, nggak!" Dia memben
ari luar. Aku dan Mas Bayu sontak menoleh.
Aku laper!
gaja kubuat agak cemberut. Pria itu pun kemudian
kataku acuh tak acuh ser
tanya Mas Bay
wabku mak
ayu mendekat. Dia lantas me
dikmu. Kecuali dia selingkuhanmu, bar
kesukaanmu." Mas Bayu repot-repot mengeluarkan semua makanan dan minuman dari dalam bung
yo, buruan! Aku lapar! Di ru
eraya mengibas-ngibaskan
garlah omelan Lia yang panjang lebar di luar sana. Entah apa yang perempuan itu uca
lok langit-langit mulutku dan memuntahkan semua burger yang Mas Bayu berikan. D
ang. Malam ini, silakan habiskan waktumu bersama Lia lagi.