icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Desah Di Kamar Sebelah

Desah Di Kamar Sebelah

icon

Bab 1 Desahan Adik Ipar

Jumlah Kata:932    |    Dirilis Pada: 01/07/2022

i sampai." Perintah Mas Bayu membuatku berpaling dari wajan berisi

ku agak dongkol. Sudah lebih dari lima kali dia mengingatkan u

a sudah kamu t

." Nadaku sudah agak sengak. Seharian ini aku hanya direpotkan oleh permintaan Ma

a." Mas Bayu mengedipkan sebelah matanya. Pria yang berdiri di ambang

bihin seratus rib

minta dipasangkan sprei warna merah atau sabun cair aroma rose. Sudah dua kali dia datang ke rumah kami sejak aku dan Mas Bayu menikah enam bulan lalu. Berarti, kalau dia jadi datang hari ini, total sudah

*

mpuan yang mengenakan dress selutut berwarna putih dengan motif bunga-bunga itu tampak menggelayut manja

Mas Bayu mencuil dagu lancip perempuan berambut lur

s, di rumah udah siap ka

itu. Seperti punya pembantu yang s

erangkul Lia. Membawa perempuan itu menuju parkiran. Aku cukup tersentak. Bisa-bisanya mereka melew

sambil menjawi

eh. Agak dingin t

k jadi!" deng

an rangkulannya pada sang adik. Aku sukses

*

arah ruang makan. Sama sekali tak berbasa-basi kepadaku sedikit pun. Aku kesal. Nam

ing itu segera menyibak tudung saji. Aku yang tengah dilanda kesal, hanya bisa memperhatikannya samb

n!" serunya samb

n, dia baru m

capku acuh tak acuh sam

Mbak. Salatnya ntar

ndengarnya. Dasar

dah duluan masuk ke kamar setibanya dari rumah. Katanya mau mandi. Aneh. Seingatku, sore jam

ng dibuka. Aku terpaksa menoleh. Lia sudah mengacungkan sebuah botol plastik dengan tutup bundar hitam di

terima kasih padanya. Aku pergi meninggalkan Lia seorang diri saking jengk

*

makan kuteguk habis. Memang enak jamu bikinan mertuaku. Rasanya nikmat di lidah. Namun, aneh

ngantuk?" ta

u sambil menol

muanya, kan? Kasihan." Mas Bayu memijat pundakku.

" kataku sambil m

senyum. Gadis manja itu cekatan mengumpulkan piring-piring kotor. Cepa

kutnya, dia malah marah gara-gara aku tidur awal dan

ang. Nggak

mengapa, mataku kian berat saja. Ketika tiba di atas tempat tidur, ta

*

dikit. Namun, kepalaku berat sekali. Suara itu lambat lau

kecil. Membuatku sontak ingin terbangun, tetapi sulit sekal

i di mana Mas Bayu berada. Sementara itu, desah

t. Ingin sekali tubuhku untuk bangkit. Namun, sial. Mataku te

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka