GAGAL MENIKAH KARENA ORANG KETIGA
nnya aku batalkan ka
. Pasalnya dia datang ke rumah melamar dua minggu lalu, tetapi s
seharusnya dilakukan dengan baik. Tidak usah memikirkan perasaanku, cukup orang tua dan kel
unan. Ponsel yang ada dalam genggaman
Aku menatap kedua m
dengan
pi. Selama ini tidak ada praduga akan dilukai calon suami yang kelihatannya taat pada agama dan Tuha
terjadi. Mungkin juga menebak kalau Mas Ilham mengalami kecelakaan atau sakit keras. N
g baru cerita ke Ibu," ucapku sambil memungut p
baik-baik s
." Aku berusaha tersenyum wa
pesan itu untuk memastikan kalau ini bukan halu atau mimpi bahkan sengaja mencubit leng
melalui proses ta'aruf. Sebenarnya sudah lama mengenalnya, tetapi untuk
terdengar santai seakan pesan ya
mulai membuka suara. "P-pesan yang M
lanjutkan, "lamarannya aku batalkan karena alasan pribadi, Yum. Tol
menahan luka. Kalimat Mas Ilham bagai petir yang menyambar di siang bolon
u, apa karena kami yang bukan keluarga kelas atas atau tinggal di kampung? Bahkan a
da, 'kan?" Aku masih me
bisa datang meminta maaf secara langsung. Jan
ni cara yang tidak baik untuk membatalkan l
menelepon keluargamu. Assa
embus napas kasar untuk melonggarkan dada yang terasa sesak. Air mata jatuh membentuk ana
bahwa lelaki itu bukan yang terbaik karena firasat padahal mereka tidak saling mengenal. Aku y
ngan tangan gemetar aku menekan ikon hijau hingga panggilan terhubung. Perlahan benda
dan sekarang tidak tahu harus melakukan apa. Untuk ke rumahmu meminta maaf dan menjelaskan semua ini
nya aku, tetapi orangtua dan keluarga besar lainnya. Kabar pernikahan yang akan
harus melakukan apa karena ini sudah menjadi keputusannya."
sanggup rasanya jika berita ini diketahui tetangga. Mereka tidak akan ragu untuk menggunjing bahk
, lalu beralih memijit kening. Ingin sekali berteriak untuk meminimalisir luka, teta
a terlukanya ayah sama ibu kalau sudah tahu lam
uatku terperanjat. "Y
intu. Ibu menatap sendu dan langsung menyeretku pelan masuk
eritakan sa
itu dan menyerahkan pada ibu. Selebihnya biar Tuhan yang mengatur. Aku sudah siap de
elas!" titah ibu, aku pun menekan ikon speaker. Se
ya beliau menyampaikan keputusan yang sangat tidak beretika ini. Namun, bagaimana
aja karena tidak sanggup melihat kesedihan di wajah ibu. Bukan mungkin, pasti beliau menit
farin dibatalkan," lirih ummi yang berhasil membuat air mata kemba