GAGAL MENIKAH KARENA ORANG KETIGA
alam dada. Dia lelaki kedua yang singgah di hati setelah Qabil yang merupakan pu
dan ingin melakukan ta'aruf dengan perempuan mana saja yang siap menikah. Kala itu aku tidak begitu tertarik karena tahu kalau Mas Il
ukan inginnya sehingga lamaran ini batal. Bahkan ada kemungkinan dia tidak
a Mas Dika menepuk pundakku yang
lham. Bisa-bisa luka kembali terkuak." Aku
i celah ventilasi dan jendela yang sedikit terbuka. Aku mengembus napas pelan,
ar dan tidak usah keluar kalau masih trauma. Walau bag
padahal biasanya akan menghabiskan waktu di luar bersama temannya. Bukan sekadar nongkrong, tetap
sana. Tanpa ragu, Mas Dika langsung menelepon dan menyampaikan tujuan tanpa ba
us punya adab. Kami tidak memintamu datang melamar, jadi sudah menjadi tang
enuh penekanan. "Jika kalian tidak datang, berarti aku harus mencari
on. Aku bertanya, "bagaimana, Ma
di calon istrinya itu Nurul Hafizah yang dia bawa ke sini kemarin. Mungkin mereka sengaja agar kamu berhe
mengklarifikasi atau meminta maaf. Para tetangga juga tidak akan terlalu menggunj
Yum? Mas bertanggung jawab, 'kan?" Aku mengangguk, lalu Ma
Sebelum mendengar amukan, dia sudah lebih dulu keluar kamar dengan langkah seribu. A
*
dah bisa ditebak itu milik orangtua Mas Ilham. Aku yang sejak tadi berdiri di jendela l
a Mas Ilham
hati sudah lebih baik, aku akan menguping pembicaraan mereka. Hari ini lebih dibuat deg-degan diban
numan. Dengan berat hati aku melangkah, membuka daun pintu dan mera
ersikap santai. Dia saja santai," cer
a tujuh kali. Setelah debar di dada sudah normal, aku mulai melangkah ke luar.
lagi bunga-bunga cinta. Sekarang saja aku ingin menangis dan bercerita pada dunia b
i di situ, Yum?
, aku langsung meletakkan gelas itu di depan mereka. Gelas-gelas ka
rau sambil memeluk baki bergambar bunga mawar yang
untuk menguping pembicaraan mereka. Rasa penasaran yang begitu mengusik. Perempuan
bahkan berharap ini hanya bercanda karena tahu hari kelahiranku. Bosan menunggu, baki a
mula untuk menguping. Rupanya pembicaraan mereka sudah dimu
Jadi, keputusan ada di tangannya. Apa pun itu, kami harus s
a itu tidak dibenarkan. Kalian sebagai orangtua harusnya bisa mendidik anak untuk tidak memperlakukan perempuan
yang bicara dulu!" te
. "20 Maret nanti aku akan menikah dengan Nurul Hafizah. Jadi, ti
ika saja boleh, aku ingin ke luar dan menghajarnya langsung. Sudah buaya, tidak pun