Rumah Nenek
mil
R
ar
R.D.L
dan hendak terlontar keluar, mendapati sosok y
Nenek
"Kak, kalau itu Nenek, terus siapa
tar menahan takut, melihat sosok yang baru
itpun mereka bertingkah riang seolah menyambut kedatangan kami. Sedang kami han
Ibu telat datang, belanja jajan buat cu
ami tersadar. Ini memang Nenek. Sifat ceria, humoris
bu tadi ada di dalam?" Mama sepertinya t
dan menoleh ke arah B
rang-barang sebagian Ibu suruh Desi jual di marketplace, dan kebetulan
jam tigaan kami baru on the way, ini sempet-sempe
rumah, makanya Ibu s
k sangat ketakutan. Mata nya membola, sedangka
lek menyeruak masuk, kami pun menepi serentak dan ikut duduk ber
kolah apa enggak? Ibu khawatir ka
melanda tiba-tiba menguap, saat mulut mulai
, tapi kan ada mobil, Rina bisa anter kok, lagian kan
Pindah juga ribet,
di tempat yang sama? ga niat kuliah?" k
di Resto, punya uang sendiri it
il kerja," ketusku. Kak Ajeng yang lagi makan cemilan rasa jagung ba
, dadaku berdegup kencang, saat melihat tat
l
di kepala belakangku. Seketika p
ang seketika membuat r
diri, sedangkan aku meringis kesakitan sembari memegang kepal
s seperti bapaknya dulu, untung dah cerai, kalau engg
agi. Ibu khawatir sama Ajeng. Besok kalau dia kerja, si
erahnya ada kok
motor Ajeng diapa-apain oran
yup terdengar di kejauhan, aku dan Ghandy langsung b
kebagian tadi siang, aku memutuskan men
pat di pinggir jalan," ujar Nenek. Kami mengang
Ternyata suasana malam tak se
at ramah dan suka menyapa. Kami jadi sem
karet di belakang menambah kesan suram, beruntung ada lampu yang cukup besar, membuat
rapa ibu-ibu. Mereka yang penasaran
rumah peninggal
enar peninggalan Belanda, ya?" aku
e Bosch. Ia menghilang secara mis
emana, mungkin keturunannya yang menjual kepada keluargamu," t
Apa itu juga akan terjadi pada keluargaku
t-nakuti, mengingat rumah itu sudah terlalu lama kosong dan
elum akhirnya kami berpisah karena Ibu terus berjala
ganku. Aku menatap ke arahnya yang seperti
hhh
usan angin begitu kencang dari belakang.
rihan suara Ghandy, se
juga?" tanyaku. G
k -sr
uhan. Sendi-sendiku seketika melemah, tubuhk
Perasaan kalut begitu menyergap
ni? apalagi rumah belanda ini di kelilingi pep
t tenaga, mengerti?" bisikku tepat di te
dua ...
gal kami akhirnya tiba di muka rumah. Halaman rumah Nenek yang luas m
mpat menoleh ke arah kebun karet, ada bayangan lelaki tinggi