SUARA
utku trasa lapar.
kut, kupaksakan lagi kak
ang tamu karena bangunan
Bangunan ini seperti dua r
uas seperti lapangan golf.
n satu kamar di bagian ki
dua ruangan besar d
-tengah mbale, atau
tidak masak. Karena ting
h ya langsung nyapu hala
nku dulu belum ada jasa laundry. Mungkin inilah yang d
apun, aku putuskan
tan saja. Tapi, aku ngeri kalau harus masak sendiri d
seperti ada sosok yang mengintip di lubang angin. Kadang juga suara
ni tinggal bersam
berada di kota J. Kota kelahiiku. kot. Sebenarny
na l
aku tinggal bersam
h. Karena tidak terima, lelaki itu terus memaksa datang kesini menggangguku dengan alasan ingin mengajak adikku. Dan mem
nda aneh dari dukun. Tapi, setelahnya aku tidak merasakan apa-apa. Mungkin yang ia da
umah, ini bangunan
masih kokoh. Sementara, dinding rumah di desa K yang aku tempati dulu
satu pagar wakau jaraknya tidaklah dek
akang rumah dari anak pemilik rumah yang sudah
ati di desa K dulu i
an yang sudah tua, karena kalau malam hari kek pohon
ampir bersentuhan dengan t
nak. Gak perlu manjat, samabil rebahan di bawahnya aja,
desa K tersebut. R
ni saat ini, timur rumahk
i, saat melihat dari jende
ang rumah, kebun rimbun de
gak kepake juga di sana
i, dan seratus lima pul
ambu yang
ulang ngaji lewat s
angis. Karena kabarnya di situ juga angker, berbagai jenis ma
tetap saja serem. Buny
nan, aku makan tidak
ah. Bomat, aku takut, untu
pintu, aku sudah seperti melihat sekelebat bayangan
gian barat, yang hanya ada dua ka
ringat dengan prku
ruh mana mukaku? Katanya nakal boleh, bandel gapapa, asal pr harus dikerjakan dan b
uk-kusuknya mengerj
rumah yang sudah aku tutup, dan untungnya terk
sa bergerak, jangan
n sampai beberapa detik. S
eadaan luar. Terasa hening seperti tak ada apa-apa.
g liar? Kalau kucing rasa
kenapa? Apakah ada masal
ntrak juga sudah dibayar satu tahun oleh ibuku, aku juga s
nak, aku buru-buru
ertama. Soal matematik d
dua jam pelajaran saja selama s
s kurang, aku sudah b
rut mules pengen pipis aku lupakan, besok saja. D
k lucu. Berteriak juga m
ku paksakan untuk tidur,
ndungan sang maha ku
aku tidur, aku mer
perut, dan kepala. Meskipu
mata yang te
tak...
mendapati banyak b
masuk ke dalam kamarku me
Kenapa begini? Sia
esit di kepalaku p
nakut-nakutiku agar aku re
mui bapakku, dan ia jadikan kesempatan unt
iceraikan oleh ibu
kenapa sekarang