Aku Istri Bukan Babu Gratisanmu Mas!
up!" kata mas A
karena kelakuan istri ka
ang gak bener masaknya pasti aku juga akan sakit
ang? dia udah bikin
kan hajatmu daripada membuat keributan disini,"
a licik ku sukses membuat mereka berselisi
njut
iks," ucap Nita meninggalka
epat. Maafkan aku Nita bukan maksudku untuk meracuni mu tapi kalau hanya dengan omongan kau tidak
dentingan sendok yang menemani kami. Wajah mas Arman nampak kemerahan m
ndi dengan mata yang sembab sebagai tanda ia
ng," ucap Nit
ta mas Arman sambil b
ita, tapi dugaan ku keliru kini ia tengah me
nya emosi," kata mas Arm
*
u walaupun akhirnya nyesek, aku segera membereskan peralatan bekas makan tadi tak
anya anak perempuan itu su
dan Nita. Entah apa yang terjadi dengan wanita itu apakah dia sedang berjuang sendi
um kembali. Aku masih menunggunya di rua
Suamiku sudah kembali. Aku bergegas membuka pintu dan
at ini karena aku juga tengah mengalami semua itu, di cueki oleh orang yang kita cintai memang begitu m
*
yang mengganggu kehidupanku, hanya saja untuk beberapa hari ini mas Arman sel
h dulu ya," kata Kayla sambi
ngan ini tak luput dari pipinya yang menggemaskan, makin hari diri ini makin jatuh hati
a saya mau menenangkan pikiran dulu," uca
a M
nda tawa Kayla. Kegiatanku berujung pada rebahan dan membaca novel online, biarlah
erbunyi ada sebuah pan
Mas ad
alam ini dia akan menginap di
leh izin nginap d
nga
ini kan
ah banyak
matikan sambungan teleponnya
ng yang dapat ku ajak bicara dan bercanda ria bi
*
i mimpi yang baru ku Selami. Siapa yang malam malam begini mengetuk pintu rumah o
aan di luar melalui jendela yang gordennya ku singkapkan sedikit, aku terkejut
darkan begitu saja, wajahnya nampak berantakan. Langsu
epertinya dia sedang tidak sadar. Dari mulutny
i mobil dalam keadaan mabuk berat sep
aku sambil menggoyan
en
n aku bantu ka
dan mengikuti instruksi dariku, ku
man tiba-tiba sambil memegang t
s," balasku s
ini aja ba
nggak m
tangannya yang mulai men
u saat sudah mulai
ku rasa, mas Arman menarik diriku ke ranjangnya.
sakit
menjalar ke seluruh tubuhku. Tatapan tajam mas Arman seolah ingin menelanku bulat-bulat, tubuhn
namun hasilnya tetap sia-sia. Aku tak bisa sedikitpun meng
atu tarikan benda yang selalu kugunakan untuk menutup rambut
aku mohon