Aku Istri Bukan Babu Gratisanmu Mas!
tau gak usah kembali lagi!" kata mas Arman dari seberang nada bicara begitu ketus
kapanpun, lekas kuusap kedua mataku menggunakan pun
mas Arman khawatir," pamitku pada Mama yang se
am bareng dong sayang, yasuda
*
man, wajah dinginnya menyambut kedatanganku air mukanya me
laikum Mas
h membalas salamku dengan ucap
ang rupanya ya,"
h pergi seharian seenaknya
at ku selesaikan kata-kataku
u diri gini, kamu tau saya sibuk dan Kayla ju
air mataku tak terjatuh di hadapannya. Namun segala up
ng dan melindungiku dengan sekuat jiwa raganya justru berbanding terbalik, dia setara dengan penj
ya, selama aku hidup baru kali ini ada seseorang yang meneriakiku biarpun Papa dan Mama ber
! KAMU DENGER GAK SI
.... Ma
rgi dari hadapanku saya
nal bahkan bertemu dengannya sekalipun. Andai aku mendengarkan perkataan orang-orang di sekitarku maka sekarang aku tak akan terperosok dal
h baik aku mati daripada harus merasakan kesengsaraan ini, buat apa lagi aku hidup bila ti
yang terlihat membakar dan menggeliat dengan begitu. Api itu memang tidak terlihat ganas, tapi api itu terus membakar di
i ini melangkah. Hati dan pikiranku sudah terbujuk rayu oleh setan, bahkan mungkin sekarang para s
tak kurasa lagi hingga darah segar mengalir di pergelangannya tanganku, diri ini yang sebelumnya
g memang tidak sehat sedari awal. Tapi ketahuilah aku sebagai wanita y
kkan hati hambanya. Itu yang sedang ku upayakan sejauh ini tetapi mungkin saat ini
h tidak mendengarkan nasihat orangtuaku. Dan kini aku menyesal, sangat menyesal setelah ini semua terjadi. Sebenarnya diri ini ingin berkata jujur pada mereka, tapi
am di tanganku ini ke sembarang arah
umuran cairan merah segar menghiasai pergelangan t
ondisiku yang betul-betul terpuruk. Beruntung sang pencipta masih memberi
juk rayuan setan dan mengambil jalan pintas untuk mengakhiri penderitaan in
uh dengan
gkin cairan merah itu dilantai. Mulai sekarang aku berjanji pada diriku sendiri untuk tid
*
jarang sarapan di rumah aku tak peduli, mau dimakan ataupun tidak itu urusannya yang penting aku sudah mempersiapkannya. Namun ada yan
ya mas Arman dengan ekspr
ok sendiri," b
ja makan untuk sarapan. Tumben sekali pagi ini ia
ak? habis nangis? da
karena dia sedang bersama bibinya dan ingat
secuek mungkin, jujur aku ma
n bertanya
pa
siap bila
ni?apakah dia akan men