The Devil's
engkapi oleh rambut panjangnya yang terurai berombak. Elok kerlingan matanya bagai memandang senja dari bibir
memang senang menyendiri, baginya kesunyian melahirkan ilham. Menikmati suara alam dari ibu bumi adalah kebahagiaan buatnya, it
ntik di hadapannya. "Sepertinya akan ada misi besar yang akan diberikan. – aku masih ingat, seratus tahun yang lalu menurut perhitungan bumi para malaikat pernah dikumpulkan seperti ini oleh Yang Mulia. Aku rasa akan sama,
ngit pun terbelah dan sinar yang jauh lebih terang memancar dari ata
cipta. Tak lama kemudian bertambah-tambah kekagetannya karena sosok yang sangat ia hormati munc
n sambil mengulas senyum. Melangkah e
arahnya seolah menerima kado terindah di dalam hidup. Yang Mulia adalah
p Yang Mulia dikala ia telah berdiri tepat di
nyum sejenak lalu kembali menund
untuk mengatakanya. Sebentar lag
ng Mulia di waktunya yang sempit bahkan sampai-sampai mendatangi te
engira untuk apa aku men
i terdiam, menyi
misi besar. Yaitu ... menghancurkan dua kejayaan – ke
eka?! Kelompok tersesat itu?! Jad
ta untuk merobohkan keluarga Jorell. Hanya dia yang berani untuk menentang mereka. Ma
suatu hari nanti. Lalu di mana bay
an sudah tu
tidak pernah mende
i sampai terdengar oleh makhluk yang tidak bertanggung jawab. Misi ini harus berhasil. Jika kesempatan ini t
buah pintu keluar yang terbuka. Akan ada banyak jiwa terbelenggu yang dapat bebas lewat keberhasilan m
uh perhatian, tatapannya lembut seperti seorang ayah. Senyumny
rcayakannya p
alak, ia merasa salah menden
yang kami pilih untuk
misi ini terlalu besar
Temuilah manusia itu dan robohkan
mana cara aku bi
erta temukanlah satu roh budak Grazian yang masih memiliki
oh budak Grazian ya
a batu Halvor yang mereka simpan masing-masingnya hancur. Maka dibu
ahlawan dalam misi ini? Satu di alam nyat
kau b
menjadi manusia penuh keserakahan, apa mungkin masih ada hati nurani yang menyal
nya kembali terlukis. "Hanya itu cara satu-
amun kepatuhan pada ketentuan langit tetaplah menjadi yang utama. Seberapa besar pun
Mulia. Aku men
Oh ya, ada satu lagi yang
nya, menunggu dengan per
menjalankan misinya, pastikan
*
manggil. Soa mulai berkutik, namun keinginannya untuk menari di dalam lelap masih amat menggoda, ta
h. Ia naik ke ranjang Soa dan duduk di atas perut
nahan kantuknya Soa menjatuhkan Ken ke sampingnya. "Dasar ge
i menunggangi tubuh Soa tanpa rasa bersalah. Ia kerahkan kekuatan suaranya lantas
ia membalas dari balik selimutnya, "Aku aka
dia tidak digaji un
g ibu untuk memba
pan kau mau
asa mengant
en langsung memukul Soa
membuka selimutnya lalu langsung menangkap kedua tangan anak i
itu malah merasa tersa
masih senyum-senyum. "Jangan galak seperti i
aku menjadi seperti ibu, berarti aku p
ru saja bangkit ingin melarikan diri, Soa langsung menangkapnya lalu
n Soa, ia menyerah dan meminta kakaknya berhenti untuk membuatnya merasa gel
gan pandangan muram. Itu membuat Soa justru