The Devil's
ateginya adalah memandang lagi ke sekeliling
ginya saja karena di dompetku hanya tinggal uang receh. Andai dia tahu kalau tujuanku bertemu Zoe untuk pinjam uang. – Bagaimana ini, tidak ada yang bisa aku berikan? – Tapi ... gaya berpakaiannya kenapa resmi sekali?! Itu t
otifikasi komentar di media sosial menghentikan Soa dari dugaan-dugaan anehnya. Gadis itu memilih menjauh, mencari tem
i yang pertama berkomentar. Membuat Soa jadi tertawa terbahak-bahak
sana, pangeran kodok aka
zaman mobil mewah, kenapa k
pun dunia ini, Soa akan
balas. "Apa sih kalian, aku hanya se
pali, "Lihatlah! Tern
? Hahaha. Kup
komentar Dori. "Jangan kau sebut nama it
i pesan gamb
sekarang ia pasti
Aku kelepasan.
ari Shane, lelaki yang pernah mengejar cinta Soa mati-matian bahkan rela mempermalukan dirinya sendiri. Soa be
enggam ke dalam tas dan tak berselera lagi menulis apa
njat. Pria berpakaian serba hitam it
?!" lelaki itu justru mem
berawan. Tulang rahangnya tegas dan hidungnya tinggi membentuk sempurna. Batin Soa lagi-lagi berujar, "apa dia ingin melakuk
asih dengan ungkapan sama. Nada
nggun. Menyilangkan kaki sebagaimana perempuan yang f
lihatku?!" tanya l
kir aku tak bisa melihatmu?!" pungkasnya. Ia amati raut muka laki-laki itu yang juga heran. Batinnya
yum kecil yang menyelip disela-sela garis temu bibirnya. Soa bisa merasa pem
?" Giliran Soa memberan
luk yang tidak bisa mereka lihat?" lelaki itu me
ir sejenak.
hak-bahak melihat kegusarannya. Menarik oran
k dengan tali sepatu. Berbeda dengan lelaki itu, tak sedikit pun ia menarik pandangan dari Soa. Di
ungkap lelaki itu tiba-tiba memuji. "D
bilang?" tanya benaknya. "Apa dia penggemar rah
uk ke dalam ceria. Membuatku lupa, di antara kita
an orang asing di sampingnya yang terkesan puitis. "Oh!" tiba-tiba Soa teringat sesuat
e? Siap
n, bagaimana jadinya kalau Shane lagi-lagi mengejarnya. Ia
pintanya santai. Membuat
ikir. Menduga kalau itu lelucon yang sangat lucu. Dikiranya lelaki itu a
epat merasa ada yang semakin tidak beres. Ia jadi menduga laki-laki di depannya ini tidak waras. Ia pikir kalaupun t
n Lolipop yang ia temukan. "Ini untukmu," ucap Soa sambil menyod
men itu dalam wujudku yang seperti ini. Simpan saja untukmu. Kalau kita b
gorokan pun sulit menelan. Ia semakin ngeri dengan orang di d
a kat
berkata temanku lama sekali datang, ja
ku bersedia menemani
. "Te - terima kasih. Selamat ting
u namaku?" ucapan lela
dengan dirinya sendiri, ia tak peduli dengan pri
amamu?" Soa berta
rand
akan tetapi ia juga tak mengerti bagaimana nama itu bisa terasa di hati. Pada
– aku
nya tergemap. "Ba-baga
menyiratkan misteri. "Sampai bertemu lagi, Soa." Tutur lelaki itu tanpa sedi
an lagi, buru-buru gadis itu melangkah menjauhi. "Astaga! Dia lebih mengerikan dibanding Shane,"