Guard You
SUDAH DI
yang dulunya diisi oleh kehangatan keluarga kini berubah menjadi neraka semenjak kematian sang kepala keluarga. Semenjak papanya tiada, rumah itu menjadi terlihat suram. S
sekali ia menangis. Kejadian demi kejadian tidak terduga itu terjadi dalam hidu
lu terlalu banyak sehingga membuat-Mu h
rlahan mulai mengerti. Jad
serta peninggalan dari ayahnya telah disita oleh Bank. Ia jatuh
yang sedari dulu telah bersamanya. Kania hara
leks elite di salah satu kawasan Jakarta. Kania turun dari motor, lalu membayar tuk
gg
seragam yang langsung melayangkan tatapan aneh melihat penampilan kumal dan tak te
am itu. Kepalanya menyembul diant
ania antusias. Di dalam hati semoga Queen
t si satpam. "Non Queenza
pak satpam mau memanggilkan Queen untuknya.
enatap Kania dengan tatapan menyelidik. Melihat penampilan Kania dari atas sampai bawah yang sangat sederhana. Padahal biasanya gadis bermata biru te
h sahabatnya yang terlihat masih membaca situasi. Kania memeluk Queen dengan erat seolah ia tra
ang terjadi sama lo," ujar Queen melepaskan pelukan mereka. Kania menggosok h
, Qu
dengan satpam yang langsung menutup pagar
*
ka berkumpul karena katanya Kania mau mengatakan sesuatu yang
g peran dalam sebuah cerita. Sedangkan Kania menelan salivanya susah payah,
sesuatu yang penting," cetus Tasya penasara
ank. Itu karena katanya bokap pernah minjem ke bank dalam jumlah banyak, terus sampe sekarang belom dibalikin. Nyokap masuk rum
ngutuk dirinya sendiri yang kini lemah dan hanya bisa menangis. Seperti bukan
a membahas gadis bis
an seluruh keberanian yang dia punya. Berdoa
u- gue gatau harus minta bantuan kemana lagi kalo bukan ke kalian," uca
masih inget gak ya pemberian gue waktu itu?" tanya Kania di dalam hati ketika menatap
dan hatinya, gue bela-belain ngerogoh isi tabungan gue buat sewain dia jet pribadi terus kita pergi ke
nya berkaca-kaca ketika melihat gadis dengan pakaian yang selalu nyentrik itu, banyak kena
gue, kita selalu membully dan ngerjain orang yang rese sama kita bersama- sama dan rasanya menyenangkan banget saat itu. Dan
pir beberapa waktu ini tak pernah terlihat di wajahnya. Kania ber
i .
embuat Kania membelalakkan matanya kaget. Seperti ada panah yang menusuk relun
itu mendapat penolakan dari seseorang
al Tasya sembari berkacak pinggang. Kania merasa melihat orang
ti merendahkan da
alian
tak Queen tak kalah sadis. Kania hanya bisa pasrah keti
'makasih' di kalimatnya lalu melenggang pergi keluar dari rumah megah tersebut. Melangk
nahan tawanya, semakin tidak mengerti dengan jalan yang Tuhan kasih untuknya. Ini semua b
ia larut dalam tawanya. Menertawakan h