Sweet Revenge
." Nick tidak jadi turun, dia hanya memandang pemotor wanit
, Bryan menatap seorang pemotor wanita yang sibu
n...' gumamnya den
sakit, tempat di mana ayahnya dirawat. Langkah Bryan terlihat
ng VIP itu terlihat luas dan mewah. Terdapat sebuah sofa panjang, meja makan dan sebuah dapur kecil di
arakan." Bryan menganggukkan kepalanya perlahan. Kakinya melangkah
elang infus sedang menempel pada hidung ayahnya. Terl
ya itu. "Mendekatlah..." katanya perlahan. Nafasnya
aku bicarakan pribadi denganmu." Bryan mengerenyitkan dahinya mende
an akhirnya menuruti permintaan ayahnya. Dia meminta ibunya
enarnya?" Joyce terlihat terkejut dan tidak teri
berut, akhirnya Jocye mengalah dan keluar dari ruangan bercat biru
au ayah bicarakan denganku?" Tony men
?" Bryan kembali terkejut dengan
ah. Memangnya kenapa?"
eadaanku sudah tidak sehat seperti dul
icara beg
aku punya permint
us?" Mata Bryan
satu-satunya menikah. Apakah kamu sanggup melakukan
usnya, Bryan tidak pernah berpikir untuk menikah. Dia menganggap pernikahan hanya akan men
an, kecuali satu. Yaitu melihat anakku sendiri menikah." Wa
put, semua harta dan warisan yang aku punya, aku akan sumbangkan ke bad
erti tersambar petir di siang ha
elihatmu berumah tangga, Bryan. Waktuku tidak banyak lag
ahwa permintaannya tidak dapat diganggu gugat lagi. Bryan
membelakangi Bryan. Dengan lesu, Bryan bangkit berdiri dan berj
sung menghampiri Bryan yang baru saja menutu
enikah, Mah." ja
ryan menganggukkan
sa memenuhi permintaannya, dia akan memberikan seluruh hartanya kepada
aya dengan permintaan suaminya tersebut. Dia ingin mela
Bryan sembari memegang
ika dia sudah membuat keputusan, hanya Tuhan
einginan ayahmu?" Joyce tahu betul sifat Bryan yang t
ti sanggup memenuhi permintaan ayah." Setelah berbincang si
?" tanya Nick yang sudah a
perjalanan, Bryan hanya terdiam sambil memandang keluar jendela. Ni
h punya rencana untuk mewuju
mpunyai seorang istri, untuk punya pacar aja, aku tidak pernah membayangkannya." Nick
h dalam waktu dekat, aku tid
nita? Seharusnya tidak terlalu sulit untuk Pak Bryan
ampai di depan kediamannya. Sebuah gerbang besi menjulang tinggi terbuka lebar saat mobil yang ditumpangi
p Nick sembari membukakan pin
terlihat beberapa pria menyambut kedatangannya. Mereka berjaja
nnya ke dalam gelas kaca. Sambil menenggak minuman beralkohol itu, Bryan memb
melihat para wanita yang dikenalnya untuk menjadika
umamnya saat melihat sebuah