Sweet Revenge
ar ponselnya berdering nyaring. Tangan mungilnya berupaya m
ponsel. Telunjuknya menekan tombol hijau
Cyn..."
egini? Ada apa?" Jam dinding menunjuk
bantu ibu kan?" Perasaan Cynthia langsung tidak en
Bu?" tanya Cynthia d
amkan Ibu uang? I
ar ketika ibunya ingin meminjam uang darinya. Sepertinya
Cyn." jawab sa
uta?" Nada suaranya meninggi. Selama ini memang ibunya sering meminjam u
sebanyak itu? A
ada salah satu rentenir dan ini sud
ok
ndadak terasa panas. "Kenapa Ibu memin
k keperluan pribadi." Cynthia terdiam sejenak.
nya uang seba
e depan, para penagih akan datang ke rumah. Kamu tau ka
nya. Beban di kepalany
Setelah menutup ponselnya, tiba-tiba Cynthia memuk
-tubi kepadaku! Aku bosan hidup seperti
bekerja di tempat yang dia tidak sukai. Tidak banyak pilihan pekerjaan untuk Cynthia menginga
thia terus berpikir bagaimana cara untuk mendapa
nya uang sebanyak itu. Atau aku pinjem online aja ya? Ahh jangan de
storan pizza itu. Dia mengganti bajunya dengan kemeja seragam berwarna kuning menyala.
ya yang paling atas terlepas entah kemana. Kepalanya mondar mand
sedikit mengintip di sela kemejanya yang tidak tertutup kancing. Cynthia menempelkan tangannya di atas dada untuk menutupi aur
mejanya. Kini, dia sudah siap untuk bekerja. Siang itu keadaan restoran cukup ramai. Banyak
ap keringat di keningnya. Dalam sela-sela istirahatnya, Cynthi
nir terus menghubungi Ibu. Mereka bilang jika Ibu tidak dap
nya bertambah berat. Dia tahu betul sikap para ren
. Sepertinya aku harus
*
puluh
h jam sepuluh nih," ucap s
u mau ketemu sama boss d
anget! Ada apaan nih?"
u dan tegang. Rekannya menyadari jika Cynthia sedang mempu
badannya dan melangkah menuju ruang kerja Pak John. Kakinya terasa berat saat itu. Dia sendiri pun masi
tuk perlahan pintu
pintu. Cynthia menghela nafasnya untu
rukuran tiga kali empat meter itu. Hanya ada dia dan Pak John di ruan
i jam seperti ini. Ada apa?" tanya Pak J
kati Pak John. Wajahnya terliha
wajah Cynthia dengan seksama. Sepertinya dia p
ia menundukkan wajahnya dan hanya sese
menghela nafasnya. Irama jantungnye berdetak cepat. Se
Cynthia semakin tertunduk malu. Dia tidak
ya Pak John seraya m
ia terdengar mulai bergetar. Maklum saja, selama dia be
angannya di atas meja. Wajahnya terlihat serius
alam hatinya, Cynthia tidak menduga jika Pak J
ya. Dia pikir Pak John mau membantunya. Tapi, sepertinya Cynthia
ula kamu bekerja di sini belum satu tahun. Sesuai dengan p
itu." Wajah Cynthia terlihat mengiba dan
jam wajah dan tubuh Cynthia. Pandangan mata Pak John tak dapat te
it! Kapan peniti itu terlepas?!' gumam Cynthia dalam hati. W
Rasa tegang kembali me
ai licik. Cynthia seperti tersambar petir saat itu. Tubuhnya tiba-ti
Cynthia sudah tahu maksud dari Pak John.
ini. Wajahmu tidak buruk dan tubuhmu cukup bagus. Anugerah itu jangan disia-siakan, hehe..." Pria t
ebuah dilema besar sedang menghadangnya. Rasanya dia ingin berdiri dari kursiny
lahan. Kedua tangannya mengepal keras di bawah meja. Akhirnya d
um sombong. Dia bangki
ya menatap tajam ke arah Cynthia s
a berjalan perlahan menghampiri Cynthia yang masih terduduk
gemetaran. Dia tidak pernah melakukan hal memalukan seperti ini.
dengan tersenyum jahat. Cynthia hanya terdiam pasrah
nya. Mata Cynthia melirik ke arah gundukan itu. Ngeri dan jijik, itulah yang ada di benak Cynthia saat itu. Bulu ku
ku." Tanpa ragu, tangan gempal Pak John menggengam jemari mungi
ai menetes di pipinya. "A, aku tak bi
ng?" Pak John melep
nya..." ucap Cynthia li
uang itu. Ini tidak akan memakan waktu lama kok." Tangan nakal Pa
GG
ah kubilang, aku tidak bisa!" Teriakan Cynthia terd
angan kesakitan keluar dari mulutnya. Cynthia seger
embari memegangi torpedonya. Cynthia menghenti
hia mengacungkan jari tengahnya tepat ke w
esumnya sendirian. Pak John berteriak-teriak memanggil dan memaki Cynthia, tapi gadis
punya pekerjaan. Bagaimana dia akan melunasi hutang i